3

722 99 0
                                    

Aezka terlihat tengah menekuk wajahnya. Malam ini ia merasa dirinya adalah manusia paling sial se-dunia. Aezka menatap datar ke arah kerumunan diruang tamunya sendiri.

"Hah.."

Tidak pernah ia bayangkan rumahnya akan seramai ini. Geng COG-SGM. Ia tak menyangka jika rumahnya malah dijadikan tempat tongkrongan geng tersebut mulai saat ini.

"Ciilll! Woyy minumannya mana Cill! Haus tamu lu nih!" suara melengking Keira terdengar dari ruang tamu.

Beberapa saat kemudian Aezka muncul dengan sebuah nampan berisi beberapa gelas teh. Dengan hati-hati ia menyajikannya diatas meja ditengah-tengah 'tamu'nya itu. 

"Loh, bukannya saya pesan kopi susu ya?" tanya seorang gadis yang duduk paling ujung disofa tersebut, namanya adalah Geulis.

"Iiih, gimana sih? Kok teh semua? Selera kita-kita itu gak level sama teh!" komentar Gira.

Tak!

Aezka menaruh satu gelas terakhir dengan sedikit keras. Ia pun menatap tajam ke arah Gira. Namanya Gira pasti kelakuan aslinya kayak orang gila.

"Dengan penuh hormat saya katakan kepada anda, nona-nona sekalian, rumah saya ini, bukan cafe yang bisa menerima orderan macam-macam minuman dan makanan. Saya tadi tanya, tapi kalian malah jawab "terserah" ya saya kasih saja teh." jawab Aezka dengan penuh kesabaran .

"Gue gak terima! Cepet ganti sana! Kalau gak---"

Deg

Maaf kesabaranku itu mudah habis ^^

"O-ooh teh juga gak papa kok, iya kaann" Mahera menyikut lengan Gira sedangkan yang lainnya mulai meminum teh tersebut.

"Aah terima kasih banyak atas kerendahan hati kalian semua~" Aezka pun pamit undur diri menuju dapur. Namun, belum ada tiga langkah, Aezka mendengar suara Cela ketika mengangkat panggilan.

"What?! Tante Kayana teler diclub? Perasaan 10 gelas, fine-fine aja deh. ".

"...".

"Gitu ya, lu tunggu disitu, jaga tante gue, awas lu macam-macam! Habis lu ditangan gue!" ucap Cela dan mengakhiri penggilan tersebut.

"Cel, lu mau pergi sekarang? Emang club daerah mana??" tanya Mahera.

"Club V. Lu tahu didaerah mana?" tanya Cela setelah mengambil jaket jeansnya.

"Club V?" Aezka memastikan nama club yang diucapkan oleh Cela.

"Iya. Club V. Club baru yang lagi booming akhir-akhir ini tapi gue ma geng gue belum pernah kesana. Emang lu tahu? " balas Cela dengan raut wajah yang terlihat tergesa-gesa.

"Lah? Club V toh. Deket dari sini loh, cuman 5 kilometer dari rumah gue. Gue kasih tunjuk jalannya, lu mau?" jawab Aezka dan segera diangguki oleh Cela.

Keduanya pun berangkat dengan BMW milik Cela. Selama dalam perjalanan, tidak ada yang mau memulai percakapan, hingga mereka sampai di depan club V atas instruksi Aezka. Cela dan Aezka keluar dari dalam mobil dan segera menghampiri dua orang manusia yang sangat dikenali oleh Cela.

"Wow, itu siapa lu? Selingkuhan? Boleh juga selera lu" komen wanita yang tengah memapah seorang wanita mabuk.

"Gak usah cari masalah ya, Yensi, dia temen sekolah gue. Udah cepetan siniin tante gue" Cela buru-buru merebut tantenya dari wanita bernama Yensi itu.

"Hehe gue bercanda kawan, tapi kalau emang lu gak ada apa-apa sama dia..gue boleh kenalan gak sama dia?" tanya Yensi sembari menaikkan kedua alisnya secara bergantian.

Second Life, Daijoubu Desu Ka? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang