8

485 64 1
                                    

Disinilah Aezka. Menguap. Berusaha mempertahankan konsentrasi terbaiknya pada novel yang tengah ia baca di taman sekolah. Godaan kemarin sore malah berakhir tadi subuh jam 2 pagi. Sungguh Aezka tak paham, darimana dia dapat energi untuk menerjang Kayana bahkan beronde-ronde.

"Genre hidup gue kok tiba-tiba ada tag 18+ ya? Tapi eh tapi, perasaan gak deh ditag list. Ini gue doang yang peka apa authornya yang tiba-tiba sagne??" pikir Aezka terlalu jauh.

"Melamun aja teroos ntar dikagetin mbak kunti nyaho lu!" tegur Sinta tiba-tiba.

"Rese amat lu Sin" balas Aezka dengan ekspresi kesal.

"Gue gak rese gak berwarna kehidupan sekolah lu, Silvi" balas Sinta sambil berpangku tangan sambil menatap jenaka Aezka.

Drrrrtt Drrrrttt

Bunda Hot is calling...

"Buset!" kejut Sinta setelah membaca nama si pemanggil di hp Aezka.

"Perasaan gak ada gue save namanya tuh tante kek gini deh. Hadeh kelakuan kelakuan..." batin Aezka dengan kedua pipi yang terlihat sedikit memerah.

Bip

"Mmm" jawab Aezka pada si penelepon.

"Pulang nanti jam berapa?" tanya Kayana dengan suara yang terdengar lembut.

Aezka sekilas menatap jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kanannya.

"Jam 2" jawab Aezka singkat namun dengan nada suara melembut.

"O-ouh...aku rencananya mau masak dirumah kamu...boleh gak?" tanya Kayana lagi sedikit ragu.

Beberapa saat Aezka merasakan perutnya memberikan sensasi aneh menanggapi hal tersebut. Ia sedikit mengeratkan genggaman pada hpnya. Sebelum menjawab, Aezka menarik nafasnya sejenak kemudian menghembuskannya.

"Iya boleh" jawab Aezka sementara Sinta terlihat senyam-senyum gaje melihat interaksi teman sebangkunya itu dengan si penelepon.

/*

Author: Ini saya sering diposisi Sinta gemes liat orang uwu-uwuan :v

*\

"Napa lu?" tanya Aezka refleks ketika melihat kelakuan Sinta.

"Gak papa Sil, gak papa abaikan aja gue yang gaje ini" jawab Sinta dengan senyuman lebarnya membuat Aezka spontan merinding.

"Kok merinding ya? Lu pikat si mbak kunti sama suster ngesot lagi ya?" tanya Aezka melirik sekitar.

"Sembarangan aja lu Sil, lu kira gue apaan heh!" balas Sinta sedikit kesal.

"Kan lu indihome" - Aezka.

"Indigo mbak, bukan wifi telk*m**et. Gitu gitu juga selera gue bukan yang tak. kasat mata bambang" - Sinta.

Setelah itu suasana disekitar keduanya malah semakin aneh. Aezka dan Sinta merasakan dingin yang sangat pekat dan memberatkan diri.

"Ja-jadi gitu ya hiks--perjuanganku- selama ini-hiks-stalkingin Sinta berak-hiks-hir-hari ini jugaaa" suara cempreng seorang wanita berdaster putih tengah mojok di dinding sambil nangis.

Second Life, Daijoubu Desu Ka? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang