Fighting Step || Chapter 10

466 71 42
                                    

Fatih membuka pelan kedua matanya. Silauan cahaya menembus pandangan. Suara bising membuatnya kembali melebarkan matanya. Di samping kanan, Adam dengan jas putih khas dokter menatapnya dengan datar. Sedangkan di sisi sebelah, Salma berdiri menatapnya dengan senyuman.

“Syukurlah, kau sudah sadar, nak.. ” ucap seorang wanita paruh baya sambil berjalan ke arahnya dengan sebuah nampan hitam di kedua tangannya. Fatih memegang kepalanya yang terasa pusing.

Wanita tua itu memberikan segelas air limun di depannya. “Perkenalkan, nama bibi Laila.. ibu dari Salma. Kau ada di rumah bibi. Bibi dengar, kau adalah pasukan tentara Garuda? Benar begitu? ”. Fatih tersenyum sambil mengangguk pelan.

“Terimakasih telah menyelamatkan Bella. Gadis itu memang harus diawasi dengan ketat. Traumanya tidak akan bisa hilang jika kejadian buruk selalu menimpanya” lanjut Laila seraya menatap tajam Adam.

“Maafkan aku, bi. Kejadian itu terjadi secara tidak sengaja. Tak sangka, aku ketiduran karena tubuhku begitu lelah” jawab Adam dengan pelan.

Wanita tua itu tertawa sembari menggeleng pelan. “Bibi memaafkanmu! Jangan kau ulangi lagi! ”

Adam melebarkan senyum sambil membentuk kedua jarinya seperti huruf v. Lalu, pria itu menatapnya dengan datar. “Terimakasih telah menyelematkan Bella. Jika tidak, mungkin nyawa gadis itu tidak akan bisa diselamatkan”

Dia mengangguk singkat. Lalu, menatap Laila. “Bi, bolehkah saya meminang putri bibi untuk menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anak saya nanti? Saya mencintainya”

Laila tersenyum manis. Kepalanya mendongak menatap putrinya. “Semua keputusan ada di Salma. Bibi hanya ingin yang terbaik untuknya” jawab wanita itu dengan lembut.

Salma hanya diam. Lalu, mengatur nafasnya. “Bisakah kalian pergi sebentar? Ada beberapa hal yang harus ku katakan dengan Mahes, hanya berdua”

Laila dan Adam saling berpandangan. Lalu, mereka berdua mengangguk setuju. Kemudian, berjalan keluar meninggalkan dia dan Salma.

Fatih menatap wanita itu yang hanya diam. “Jadi, apakah anda bersedia? ”

Salma menatapnya dengan datar. Wanita itu berjalan ke arah jendela kamar.

“Maaf, aku menolaknya.. ”

Deg. Netra matanya menatap punggung Salma. Dia berdiri sambil tersenyum tipis. “Apa alasanmu? ”

Salma membalikkan tubuhnya. Genangan air di kedua mata wanita itu membuatnya terpaku.

“Aku tidak mau meninggalkan negeri ini. Aku tidak mau meninggalkan orang-orang disini. Anak-anak disini sangat membutuhkan semangat dari para pengajar, termasuk aku. Aku ingin membuat semangat mereka kembali naik. Aku-- tidak bisa.. ”

“Kamu tahu kan negeri kami? Aku ingin selalu di sisi mereka. Melindungi mereka, memberikan kebahagiaan mereka semampuku. Aku tidak mau, jika harus pergi darisini. Kamu tentara, dan aku tidak sanggup jika ketakutan selalu menghampiriku. Aku tidak sanggup jika harus jauh dari mereka. Aku-- ”

Dengan cepat, wanita itu menghapus air matanya yang terus mengalir deras di kedua pipinya. “Kamu tahu langit dan bumi? Mereka tidak akan pernah bisa bersatu. Begitu juga dengan aku dan kamu, tidak akan pernah bisa bersama. Karena apa? Kita berbeda, Mahes! ” lanjut Salma dengan nada tinggi. Wanita itu berlutut di atas lantai. Kedua kalinya lemas. Dia menangis terisak-isak.

Fatih berjalan mendekati wanita itu. Dia menjongkokkan tubuhnya. “Saya pernah merasakan hal ini sebelumnya. Ditolak oleh orang yang saya sayang. Saya kira, saya tidak akan mengalami hal yang serupa. Tapi, saya salah.. ”

“Saya tahu, hatimu sangat mulia. Dan karena hatimu itulah membuat saya jatuh cinta denganmu.. Saya tidak ingin seperti dulu, menyerah begitu saja tanpa adanya sebuah perjuangan. Disini, izinkan saya untuk berjuang mendapatkan hatimu dan menghilangkan trauma Bella. Hingga waktu itu tiba, yakni masa tugas saya selesai.. berikan saya jawabannya. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan cinta saya, karena saya tidak mau kehilangan orang tercinta untuk kedua kalinya” lanjutnya dengan senyum yang dia pancarkan. Salma hanya diam seraya menatapnya dengan sendu.

Fatih mengulas senyum. “Kamu tidak mengatakan, jika kamu tidak mencintai saya. Jadi, saya masih memiliki kesempatan untuk memperjuangkan cinta saya.. ”

Wanita itu memalingkan wajahnya. Punggung tangannya menghapus butir-butir air mata. Dia menaikkan kedua sudut bibirnya kepada Salma

“Saya berjanji, dan janji seorang prajurit adalah pasti! ”

Fighting Step

Fatih mendudukkan tubuhnya. Jari-jemarinya memijit ujung pelipisnya. Netra  matanya menatap lurus ke depan. Mengingat kejadian antara dia dengan Salma. Ya, dia telah jatuh hati dengan wanita itu. “Pak, anda baik-baik saja? ”

Dia melihat seorang pria yang duduk di depannya. Lalu, dia mengangguk seraya menaikkan kedua sudut bibirnya ke atas. “Tadi, saya melamar seseorang. Tapi, dia menolaknya.. ”

Pria itu hanya diam sambil menyimak.

“Dia mengatakan, jika dia tidak ingin meninggalkan negeri ini. Dia ingin selalu disini, berjuang membantu mereka dengan hati yang baik. Saya mencintainya karena hatinya yang mulia.. Saya tidak ingin menyerah dengan jawabannya. Saya tidak ingin menjadi seorang pecundang yang menyerah begitu saja. Jika dulu saya hanya pasrah dengan keadaan.. maka sekarang, saya akan berjuang mendapatkan hatinya! ”

Pria itu tersenyum sambil mengangguk. Tangannya menepuk bahu Fatih dengan pelan. Dia mengangkat kepalan tangannya ke atas. “Semangat, pak! Kami semua mendukung anda! Jangan sia-siakan apa yang membuat anda bahagia! ”

Fatih mengangguk singkat seraya tersenyum samar. “Terimakasih, Nando! ”

Pria yang bernama Nando itu menganggukkan kepala. “Tapi, maaf.. sepertinya, anda harus melihat acara hari ini! ” ucap pria itu sambil membuka ponselnya. Dia mengernyit bingung.

Sebuah video dengan judul yang membuat dia terkejut. Terharu! Setelah bertahun-tahun sendiri, akhirnya Kirana telah bertunangan dengan prajurit angkatan udara terbaik tahun ini.

“Jadi, apakah benar jika anda bertunangan dengan tentara angkatan udara, nona Kiran? ” tanya seorang reporter kepada wanita yang duduk di depannya.

“Benar, dia Mayor Fatih. Doakan semoga kami segera melangsungkan pernikahan setelah masa tugasnya selesai. Dan acara pernikahannya berjalan lancar”

Wanita itu memberikan senyum ke arah kamera. “Mbak, bisa jelaskan pertemuan pertama kalian? ”

“Pertemuan pertama kami sangat romantis. Dan saya tidak bisa memberitahukannya” jawab wanita itu dengan senyum manisnya sambil berjalan pergi melewati beberapa kamera yang tertuju ke arahnya.

“Mbak!! ”

“Mbak Kirana!! ” teriak para reporter kepada wanita itu.

Fatih mengepalkan kedua tangannya. Salsa, wanita itu begitu lancang. Kini, dia telah tersorot media. Bahkan dalam media, namanya dengan Salsa telah tersebar di seluruh nusantara. Satu berita yang membuatnya begitu marah,

_______________________________

Model ternama Kirana Salsa K. akan melangsungkan pernikahan megahnya bersama pria pilihannya, Mayor Fatih M. W. setelah masa tugas sang kekasih di Lebanon berakhir.
________________________________

Fighting Step

Fighting Step [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang