Meskipun kita memimpikan hal yang sama
Semua itu akhirnya hanya akan menjadi mimpi sajaoOo
"Yoong, kau ada masalah?" tanya Hoseok khawatir.
Iris mata Yoongi beralih dari ponselnya pada Hoseok dan memberi senyum manis pada lelaki bak matahari itu.
"Tidak. Aku baik-baik saja ... tak ada yang perlu dikhawatirkan."
Hoseok menghela nafas panjang, Yoongi terlihat begitu mengkhawatirkan, atau mungkin dirinya saja yang merasa seperti itu ... tapi bila dipikirkan kembali, intuisi Hoseok tidak perlu diragukan.
"Baiklah. Jika ada masalah, kau bisa bercerita padaku. Kau sudah seperti saudaraku sendiri. Kau tahu itu, kan?" ungkap Hoseok dengan senyum cerahnya.
"Terimakasih banyak." Yoongi memalingkan pandangannya pada luar jendela. "Kau tidak pulang? Ini sudah larut," ucapnya kemudian setelah melihat arloji di tangan kirinya.
"Tadinya aku ingin mengajakmu pulang bersama, tapi kelihatannya kau sedang sibuk."
Sibuk untuk menyendiri tentunya
Yoongi mengangguk paham, mau bagaimana pun mereka berdua sudah lama berteman hingga saling mengerti keadaan satu sama lain.
"Aku pulang dulu. Jangan terlalu larut dalam pekerjaan, kau bisa sakit."
"Emm. Terimakasih, hati-hati di jalan."
Setelah Hoseok pergi Yoongi melihat ponselnya, membuka pesan masuk yang membuat lelaki itu mampu menyerigai di bibir tipisnya.
"Yoong, kau tidak jadi datang?" 19.20
"Kau ingkar janji lagi." 21.45
"Aku lelah bila terus menunggumu." 22.25
"Bagaimana bila kita ...," 23.10Yoongi menutup pesan itu meski belum selesai membaca isinya. Hanya embusan napas panjang yang terdengar di ruangan itu, karena Yoongi teramat tahu kelanjutan dari kalimat gadisnya.
Ponsel itu kembali bergetar membuat Yoongi sedikit sudut bibir tipisya terangkat.
"Ada apa?" tanya Yoongi karena gadis itu tak kunjung bersuara.
"Kenapa kau tidak datang?"
Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Yoongi meminta maaf.
"Aku sudah terlalu sering menerima maaf darimu. Aku lelah, bagaimana bila-"
"Berhenti berbicara seperti itu atau aku benar-benar marah padamu."
Seorang gadis di seberang sana tersenyum miris, kalimat yang selalu ingin dilontarkan kembali dihentikan oleh Yoongi.
"Aku mencintaimu Daiys." Yoongi tak pernah bermain-main dengan ucapannya.
Ungkap Yoongi kembali membuat gadis itu bergetar, menolak detak jantungnya yang semakin bergemuruh. Tapi bisa apa bila rasanya pada Min Yoongi masih begitu besar.
Cinta itu memang buta, bahkan bisa mengalahkan segalanya.
Ingin menangis saja rasanya saat mengingat bagaimana sibuknya Yoongi, bahkan mungkin di hidup itu tak ada waktu untuknya sama sekali. Rasanya ingin lepas saja. Dia menyerah, bersama Yoongi hanya akan terus dipeluk oleh luka.
Saat sudah menetapkan diri untuk melangkah mundur, lagi dan lagi ia harus kembali luluh oleh Min Yoongi. Setiap kata yang terlontar dari bibir tipis itu kembali membuatnya terbuai, terantai oleh perasaan menggebu yang beradu oleh luka yang membiru.
"Aku mencintaimu," ungkapnya lagi berhasil membuat air mata Daiys terjatuh.
"Aku tahu, aku tahu kau sangat mencintaiku," lirih Daiys. Dia tak mengelak jika Yoongi begitu memperhatikannya. Memberi apapun, kecuali waktu.
"Berhentilah menangis. Aku tak dapat memelukmu saat ini."
"Aku tidak perlu pelukanmu, Yoong."
"Kau sangat membutuhkanku." Yoongi terkekeh. "Besok ke studio untuk mengganti pertemuan hari ini," perintah Yoongi membuat Daiys mengembuskan napas panjang.
"Aku lelah."
Aku lelah dengan sikapmu, tapi bisa apa juga aku tanpa dirimu.
"Aku tak menerima penolakan, baby."
Daiys kembali menghela napas, ia hanya bisa mengalah saat Yoongi sudah memanggilnya dengan embel-embel sayang.
"Akan kuusahakan datang."
"Emm, aku menunggumu."
Yoongi memutuskan sambungannya sebelum Daiys kembali mengungkit kata yang tak ingin ia jawab, mendengarnya saja engan. Kata yang dulu pernah terlontar dari mulut birunya tak akan pernah mau lagi Yoongi dengar ... karena kalimat itu hanya akan membuat Yoongi merasa ribuan besi panas menusuknya di waktu yang sama.
Sedangkan Daiys yang mendapati sambungan tepepon itu sudah usai, dia menutup mata, mencoba melupakan luka lalu ... menghela napas dan menyeringai untuk yang kesekian kalinya.
"Aku bisa gila karenamu, Yoong."
Make, 18 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
DONE
Romance"Kau mencintaiku, aku percaya itu." "Yoong." "Kau tahu aku mencintaimu, kan? Aku akan menunggu." "..." _ 🦋 Cover by Bal 🦋 Please Don't Plagiat!