08

109 28 21
                                    

Kehangatan ituAku ingin menerimanyaAku tidak akan lagi menutupiAku akan mengatakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehangatan itu
Aku ingin menerimanya
Aku tidak akan lagi menutupi
Aku akan mengatakannya

oOo

"Kau menjelajahi dunia sosial, sedangkan membaca pesanku pun tidak." Kekeh Daiys saat melihat media sosial Yoongi yang online.

Ia pun membola ketika Yoongi mengupload sebuah cerita. Daisy tak mengira, meski hatinya resah Daisy mencoba berfikir rasional, mungkin Yoongi hanya lelah?

"Beri aku kekuatan." Ucap Daiys saat membaca caption Yoongi.

"Aku selalu mengharapkan yang terbaik untukmu Yoong. " Lirih Yoongi.

Akan tetapi firasat Daiys tidak bisa di bohongi. Ia segera menelpon ponsel Yoongi setelah mengetahui unggahan keduanya.

"Yoong. Angkatlah." Khawatir Daiys.

Yoongi tidak mengangkat ponselnya meski Daiys berulang kali menghubungi.

"Kau kenapa Yoong."

Daiys menghela nafas, ia pun mengambil kunci dan beranjak pergi.

"Maafkan aku yang bertindak ceroboh kali ini Yoong." Lirihnya lalu melesatkan mobil hitam pemberian sang kekasih.

Yoongi

Pria itu memijat kepalanya.

Semuanya tak sesuai dengan apa yang ia inginkan, mulai dari tangga nada hingga penataan lagu yang sedang dirinya kerjakan.

Tanpa ia sadari, nama Daisy dan kalimat cinta terketik jelas di layar kaca.

Ia pun berpikir keras lalu menghela nafas. Mau bagaimanapun pikirannya tidak bisa fokus pada pekerjaan.

Hanya Daiys yang memenuhinya hari ini, salahnya juga yang melarikan diri, membiarkan Daiys tertidur pulas, jika tidak begitu Yoongi akan bertindak secara tidak waras.

"Apa karena mimpi semalam?" Lirih Yoongi.

Ia mengerjapkan matanya, mengingat mimpi tentang meminang Daisy dan menyatakan cinta padanya.

Yoongi tersenyum halus, ia masih mengingat dengan jelas bagaimana Daiys menyatakan cinta di mimpi tidurnya.

"Andai itu bukan mimpi, apakah aku bisa menahan gejolak yang ku tahan sampai saat ini, Daiys?" Kekeh Yoongi.

"Yoong."

"Ahh.. aku ingin mendengar suara halus itu lagi, apakah aku begitu menginginkanmu hingga berdelusi?" Ucapnya dengan senyuman.

Sepertinya Yoongi sudah tidak waras.

"Yoongi." Panggilnya sekali lagi.

"Heem.. panggil aku seperti itu, aku sangat menyukainya."

"Min Yoongi."

Yoongi pun mengangkat kedua alisnya, suara yang ia dengar ini terlalu nyata. Dia pun terpekik saat kursi kerja itu di putar.

DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang