07

65 33 15
                                    

Bahkan sekalipun kau mengulang hal yang samaAku akan menerimamu lagi dan lagi tanpa sebuah penolakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan sekalipun kau mengulang hal yang sama
Aku akan menerimamu lagi dan lagi tanpa sebuah penolakan

Karena tanpamu
Aku bukan apa-apa

oOo

Daiys membuka matanya. Ia kembali menyeringai saat meraba kasurnya. Yoongi, pria itu tidak di sana. Bahkan tempat yang ia tiduri semalam sudah tidak hangat lagi.

"Sebuah mimpi, kah?" Kekeh Daiys saat mengingat begitu jelas mimpi indahnya semalam, sebuah penuturan dari Yoongi yang sangat ia inginkan. Nyatanya yoongi pergi lagi, meninggalkan note di nakas, tak lupa dengan sarapan untuknya.

"Kau benar-benar Yoong." Lirih Daiys yang melihat surat itu.

"Daiys. Maafkan aku. Aku tidak bisa menemanimu, hari ini ada recording di agensiku." Tulisnya.

Daiys masih mengingat begitu jelas bagian dari mimpi itu, ia segera menatap jari manisnya dan lagi-lagi menyunggingkan senyuman manis. Tidak ada cincin logam di sana.

"Apa yang harus aku lakukan terhadap cintamu Yoong? Dan cintaku ini, apa aku harus bertahan lebih lama lagi? Akan tetapi diri ini begitu lelah." Lirihnya.

Daiys pun menghela nafas, lebih baik melanjutkan karya seninya daripada harus memikirkan kegundahan hatinya.

Sedangkan di tempat lain Yoongi menghela nafasnya dengan kasar. Menatap layar kaca yang menjadi fokusnya.

"Kak." Panggil Jimin berhasil membuyarkan fokus Yoongi.

"Hmm?"

"Apa kau bertengkar dengan Daiys?" Tanyanya dibalas senyuman hangat oleh Yoongi.

Jimin mengela nafas panjang, sudah ia duga bahwa Yoongi tengah gundah.

"Jangan memaksakan dirimu kak." Minta Jimin.

"Sebentar lagi akan selesai. Aku tidak terpaksa." Balas Yoongi dengan senyum apa kadarnya.

"Aku mengkhawatirkanmu." Jelas Jimin. "Apa separah itu pertengkaran kalian?"

"Dia meminta untuk berpisah lagi."

Kalimat itu berhasil membuat Jimin membola, ditengah kesibukan karir mereka, Yoongi juga harus memikirkan pasangannya. Bahkan Jimin tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Yoongi saat ini.

Sudah pasti lelah.

Sudah pasti gelisah.

Dan yang pasti juga marah.

"Aku harap kalian segera rujuk, tidak baik untuk terus bertengkar."

"Heem. Akan ku usahakan." Yoongi menghela nafasnya lalu menyeruput ice coffe untuk menyegarkan diri. "Untuk bagian ini sepertinya sudah cocok dengan nada suaramu." Lanjut Yoongi dalam pekerjaan. Ia tak ingin terlalut dalam perasaan hingga meninggalkan pekerjaannya, apalagi hari ini jadwal Jimin penuh, ia tak ingin merepotkan.

DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang