{Follow sebelum membaca!!}
Kisah klasik.
"dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi"
"Pada cakrawala malam, angin lembah telah hanyut terseret badai, pucuk pucuk Cemara meny...
atas nama masa lalu, izinkan aku mengingat lagi tentang apa yang sempat terjadi dan apa yang selalu tersimpan di hati sampai saat ini
-arzan Fairuz reyzaky
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku menulis surat ini untuk Bianca, wanita cantik yang mempunyai trauma hebat terhadap laki laki, yang membuat perubahan besar dalam hidupku. Wanita hebat namun di pandang sebelah mata. Hai ca, aku merindukan mu, aku merindukan bagaimana saat aku berdiri bersamamu saat melihat senja, bagaimana senyum mu selalu mengembang mengalahkan indahnya senja."
21 September 2020 19.30 wib. Bandung - Jawa barat
--------------
Tulisan ini ia tulis setahun yang lalu, saat ia baru baru berpisah dengan Bianca. Surat ini selalu ia simpan sampai kapanpun.
Arzan terdiam duduk di depan meja belajar, sudah sejam yang lalu dan yang arzan lakukan terus melamun dengan mata yang terfokus pada bingkai yang berisi 1 foto dan 2 anak remaja sedang tertawa bebas.
Hujan turun sangat deras mengguyur kota Bandung malam ini. Beruntung hujan turun malam ini yang membuat suasana semakin tenang.
"Pertemuan yang hanya diizinkan bertemu bukan bersama. isn't really painful? yeah hurts so much." Kira kira begitulah arzan menulisnya di buku diary miliknya.
Hati arzan terasa di sayat sayat, lalu bagitu saja ia tertawa kecut mengingat kenangan mereka dulu.
"dulu kamu pernah bilang, Cha. dulu rasa mu seperti hujan deras, tapi aku lupa, sederas derasnya hujan ia akan tetap reda."
Arzan mencintai Acha begitupun sebaliknya. Arzan hanya ingin bersama Acha. Arzan ingin menua bersama seseorang yang ia cintai sampai maut memisahkan, apakah tidak bisa tuhan? Apa semesta sekejam itu? tidak rela melihat arzan bahagia bersama orang yang dia cintai?
Sekarang akan arzan ceritakan sedikit demi sedikit kenangan mereka, lagi juga arzan tidak berniat melupakan walaupun sedikit menyedihkan.
-------------
"Acha duduk dimana?." Tanya Acha ketika sampai di kelas 10 IPS 1.
"Duduk sama gue." Jawab arzan santai.
"Yang bangku kosong , bangku arzan doang? Acha duduk sendiri aja deh."
"Kata siapa bangku gue kosong?."
"Lah? Terus Acha duduk dimana? Kalo bangku arzan gak kosong!."