0.4

89 15 1
                                    

Found this cute edit on pinterest🥺anw, Selamat tahun baru temans🥳💙 enjoy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Found this cute edit on pinterest🥺
anw, Selamat tahun baru temans🥳💙 enjoy reading!

❄️

Minji terbangun sebelum alarm ponselnya berbunyi. Siklus sirkadiannya memberi kesempatan untuk melamun beberapa menit lebih awal. Ia mengintip ke arah luar jendela kamarnya yang menampilkan langit gelap tanpa bintang. Hanya deru suara pendingin ruangan, detik jam dinding dan burung-burung kecil yang menyambutnya pagi ini.

"Hei, kau terbangun?"

Suara berat khas bangun tidur dari punggungnya itu sedikit mengejutkannya. Oh, sepertinya ia hampir lupa dengan seseorang yang tengah memeluk pinggangnya saat ini. Bahkan tangan mungilnya pun masih menggenggam tangan lelaki yang lebih besar.

Sebuah kecupan manis melandai di bagian samping kepalanya, membuatnya menoleh dan mendapatkan senyuman bercampur kantuk itu sebagai sapaan.

"Maaf jika aku—"

"Tidak, aku memang juga biasa terbangun di jam ini." Ia memotongnya. Membenarkan posisi menjadi berbaring, Minji mengambil waktunya untuk menatap lelaki yang kini juga tengah menatapnya lekat. "Kupikir kau ingat." Mengingat betapa seringnya kita tidur bersama dulu.

Bagaimana bisa ia membiarkan dirinya dalam situasi ini? Ia bahkan tidak bisa menyalahkan alkohol yang sama sekali tidak ia tenggak. Aktivitas adu cinta mereka semalam, semua dilakukan secara sadar oleh kedua belah pihak. Sayangnya.

Bagaikan magnet, bibir lelaki itu tertarik dengan bibirnya dan pada akhirnya bertemu dengan lumatan lembut. Keduanya tidak menolak, keduanya menikmati momen ini. Momen yang dulu bisa kapan saja mereka lakukan dengan hati yang bahagia dan penuh cinta.

Minji mendorong pelan pundak lelaki itu, merasa cukup dan tidak ingin semua terjadi lebih jauh seperti semalam.

"Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi lagi, Jun. This is a mistake."

"Tidak untukku." Lelaki itu menatapnya dengan yakin. "Min, maafkan pertanyaan egoisku namun... bisakah kita mengulang semuanya kembali? Aku dan kamu."

Minji mendecih. "Semua? Kau tahu itu artinya Ibu harus kembali hidup untuk bisa kalian hancurkan kembali?"

"Tidak seperti itu, Minji. Aku akan memastikan semua hal buruk dan menghina itu tidak akan terjadi lagi."

Minji tertawa remeh, mendorong Minjun untuk kembali berbaring di sampingnya sedangkan ia mendudukkan diri.

"Been there, done that. Kita berdua tahu endingnya seperti apa." Ia melirik sinis, menahan selimutnya untuk tidak jatuh dan kembali memperlihatkan dada polosnya.

"Aku secara legal sudah lepas dari marga Huang dan terbebas dari semua kekang yang mereka miliki."

Hal ini justru membuat Minji semakin tertawa lepas, kali ini dengan perasaan konyol. Sebenarnya bagaimana sih jalan pikir lelaki ini?

WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang