🍺 BAGIAN SATU

65 9 0
                                    

Terlalu dini untuk disebut pagi. Hujan sangat deras ketika mobil hitam mahal itu sampai ke pekarangan rumah berlantai dua dengan gaya minimalis klasik.

Halaman luas dengan keramik kasar itu berdecitan ketika mobil berhenti.

Dari dalam rumahlah pintu utama terbuka.

"Bagaimana?" wanita cantik dengan pakaian tidur hitam tipis keluar dari rumah menghampiri sepasang suami istri yang berlari meneduh menggendong anak berumur lima tahun yang tertidur pulas. Menatap keduanya cemas.

"Kami harus segera berangkat ke Italia. Kakek Sehun membutuhkan kami." perempuan dari pasangan itu menyerahkan sang anak kepada perempuan pemilik rumah.

"Tolong jaga Sehun. Maafkan kami merepotkanmu, Yuri." lelaki itu memohon pada pemilik rumah menatap penuh harap.

"Tidak apa-apa Tuan Oh, saya sebagai baby sitter Sehun sejak bayi tidak merasa kerepotan sama sekali." Yuri mencoba mrnenangkan tidur Sehun yang sedikit terusik di gendongannya.

"Aku benar-benar minta maaf sudah memecatmu Yuri.. Aku tidak bermaksud. Aku hanya ingin mencoba mendekatkan diri pada Sehun karena aku ibunya. Aku salah telah sibuk bekerja selama ini," Nyonya Oh menjeda mengatur nafasnya, "tapi aku tidak menyangka baru lima hari saja aku dan suamiku sekarang harus pergi lagi."

Setelah beberapa hal percakapan harus diakhiri dengan cepat karena pasangan itu harus segera terbang ke Itali.

Yuri masuk kedalam rumahnya setelah melihat dan menanti mobil itu menghilang di kerumunan jalan raya.

Diletakkannya Sehun keatas ranjang dengan seprai motif dinosaurus hijau. Ranjang yang cukup luas. Sangat luas. Untuk ukuran anak usia lima tahun.

Dengan keadaan Yuri sekarang. Merawat Sehun bukanlah pekerjaan utamanya. Ia hanya ibu rumah tangga dari bos besar yang jarang pulang.

Bahkan diusianya sekarang ia telah memiliki seorang anak perempuan yang usianya sama dengan Sehun. Jongin namanya.

Ia bertemu dengan balita Sehun di umur dua tahun. Kala itu ia sedang berada di pusat perbelanjaan untuk membeli belanja bulanan. Namun karena temannya menghubungi untuk bertemu, akhirnya Jongin ia titipkan pada tempat penitipan anak.

Siapa sangka, satu jam ia kembali, ia menemukan Jongin berada dalam pelukan erat bayi seumuran. Bayi itu menangis ketika Jongin ia ambil untuk kembali ia gendong. Akhirnya Yuri membiarkan mereka berdua mengoceh tidak jelas hingga sang ibu dari bayi itu datang.

Nyonya Oh Yoona. Ibu muda cantik lebih tua tiga tahun darinya. Kuwalahan dengan seragam kantornya.

Sembari menunggu bayi mereka bermain hingga puas, Yuri dan Yoona membicarakan berbagai hal tentang bayi mereka. Hingga Jongin dan Sehun terlelap kelelahan. Dari situlah awal mula Yoona merasa Yuri dan Jongin bisa menjadi rumah Sehun ketika ia harus pergi jauh untuk pekerjaannya.

Itulah awal mulanya sehingga Sehun setiap hari berada dirumah Yuri. Hingga umur lima tahun. Hingga lima hari yang lalu pulang namun dini hari ini Sehun kembali ke rumahnya.

"Jongin. Kau pasti senang besok saat kau terbangun teman baikmu yang lima hari menghilang tiba-tiba disampingmu" Yuri mengusap poni rambut cepak Jongin. Merentangkan selimut sehingga lebih lebar untuk mencakup kedua anak kecil manis yang kini saling meringkuk lucu.

"Selamat malam" dimatikannya lampu tidur lalu Yuri menutup pintu kamar Jongin. Membiarkan keduanya terlelap sampai salah satunya bangun atau bangun bersamaan.
.
.
.
aku tidak tahu
kalau itu cinta
aku hanya merasa kau dan aku
berbeda

BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang