🌞Harsa Jayastu Anggara🌞

2.5K 179 4
                                    

◍◍◍

Senyuman Manda layaknya sebuah candu yang memabukkan bagi siapa saja yang melihatnya. Termasuk Harsa.

Harsa sangat menyayangi Mandanya terlebih dari apapun. Manda adalah dunianya, begitupun sebaliknya.

Suara lembut nan halus Manda yang sering menyanyikannya lagu sebelum tidur, seakan menjadi penutur mimpi indah saat dia terlelap.

"Manda, katanya besok Malika mau ke Amerika bareng Panda. Emang betul, ya, Manda?"

Manda sontak terbahak mendengar perkataannya. Entah apa yang lucu.

"Abang, adek. Bukan Malika. Nanti kamu dimarahin sama Panda lho kalau manggil Bang Malik pake nama itu."

"Panda juga sering panggil Abang 'Malika'. Tapi kenapa aku ndak boleh?"

"Abang kan abangnya Asa. Nggak sopan kalau Asa panggil Abang pake nama Malika."

"Yaudah deh, Asa kan ndak boleh panggil abang 'Malika', jadi kalau 'Makila' boleh ndak, Manda?"

"Nggak gitu juga konsepnya sayanggg..."

◍◍◍

"Satu suap lagi ayo, aaaa.."

"Tidak mau! Buburnya hambar, Asa tidak suka!" Asa menutup mulut dengan kedua tangan mungilnya saat Manda hendak menyuapkan bubur kedalam mulut.

"Sini, biar Panda aja yang suapin Asa." Akhirnya Panda turun tangan untuk menyuapinya. Tentu saja dia akan memakan buburnya karena takut Panda marah.

"Buka mulutnya, aaa..."

Dengan perasaan dongkol, akhirnya Asa membuka mulutnya. Dia mau tak mau mengunyah bubur itu lalu menelannya. Sangat hambar.

"Ini baru anaknya Panda."

◍◍◍

"Manda lagi tidur, ya, Panda?"

"Panda sama abang kok nangis, Grandma sama Grandpa juga, kenapa?"

"Panda, kenapa Manda di bungkus kain?"

"Panda, Manda ndak suka warna putih."

"Rumah baru Manda kenapa di sini?"

"Panda, Asa ingin ikut Manda."

◍◍◍

Tanpa Manda di rumah selalu sepi. Asa tidak suka. Panda selalu pulang dengan keadaan kacau dan Abang yang sering mengurung diri di kamar.

Kini dia sudah berdiri di depan kamar Abang. Tanpa mengetuk pintu, dia nyelonong masuk membuat si pemilik kamar yang sedang fokus belajar langsung menoleh ke arahnya.

"Abang, Manda kenapa tidak pernah pulang lagi?" Dia bertanya sambil berdiri tepat disamping sang Abang.

"Memangnya rumah baru Manda di sana lebih nyaman, ya? Sampai-sampai Manda ndak mau ketemu sama Asa lagi?" lanjutnya menaikan sebelah alis.

"Abang jangan diam terus, jawab!!" Karena lama menunggu jawaban yang tak keluar dari mulut Abang, akhirnya dia menyentakkan nada bicaranya.

"MANDA UDAH MENINGGAL, ASA!! Dia nggak mungkin bisa ketemu sama kita lagi!"

Dan kini Asa mengerti, Manda sudah terlelap di dekapan bumi. Meninggalkannya dengan luka yang akan sulit terobati.

◍◍◍

Lee Haechan as Harsa Jayastu Anggara4 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Haechan as Harsa Jayastu Anggara
4 tahun

"Panda, kenapa Manda dibungkus kain?"

Seo Johnny as Joan Haydar Perdana27 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo Johnny as Joan Haydar Perdana
27 tahun

"Sini, biar Panda aja yang nyuapin Asa."

◍◍◍

Harsa16 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsa
16 tahun

◍◍◍

AMICITIA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang