|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Happy reading"Menikmati senja, satu hal yang sudah menjadi kewajiban bagiku, sedikit menceritakan keluhkesah ku, dan unek-unek hidup ku."
"Aku hanya lelah bukan menyerah, aku hanya butuh waktu, bukan dirimu, terkadang aku sedikit bingung dengan permainan ini, takdir seolah memaksaku."
Hal itu lah yang di pikirkan oleh gadis yang masi setia menikmati senja, hal itu sudah menjadi rutinitas nya sehari-hari.
Berada pada keluarga yang sederhana, dan betapa beruntungnya memiliki kedua orang tua dan satu adik kecil yang masih berumur 3 tahun an.
Memiliki hidung yang pesek serta kulit putih dan mulus, bibir yang tipis dan berwarna pink alami, serta mata yang lumayan menantang, bulat seperti bola pingpong, ehg engga dong intinya matanya bulat deh.
"Aghata!" Seru mamah Rika mamah kandung nya sendiri.
Aghata yang di panggil pun menoleh, melihat sang sumber suara lalu bangkit menghampiri, dengan senyum manisnya serta jalanya yang anggun ia menuju sang mamah.
"Gausah senyam-senyum piring di wastafel numpuk!" Sembur sang mamah.
"Jendela bukannya di tutup, malah bengong di kamar, kamu itu udah besar, sehari aja ga buat mamah ngomel bisa?"
Sirna sudah senyum manis aghata tanpa ba-bi-bu ia langsung menuju dapur lalu memandikan peralatan memasak dan makan aghata serta keluarga nya.
"Athaa!" Panggil adik kecil nya cyra.
"Apa?" Jawabnya ketus.
"Ain Atha? {Atha ngapain?" Kepo si kecil lalu menarik celana aghta.
"Ape lu? Udah minggir, Sono makan! biar cepet bongsor, biar gantian ngebabu nye!" dumel aghata yang sama sekali tidak di pahami oleh cyra.
"Mamah duluh ngurusin kamu gaperna marah-marah tha, duluh mamah ngerjain kerjaan rumah sendiri, ngurusin kamu sama papa, mamah juga kerja, ini kamu cuman di suruh nyuci piring ajah ga ikhlas banget, yang di pikiran nya hape mulu," nasihat sang mamah yang mendengar ucapan aghata barusan.
Hape when said: apa salah Dan dosa ku Tante?
Selepas mencuci piring aghta langsung menuju kamar mandi untuk selanjutnya melanjutkan aktivitas nya seperti biasa.
Ting
suara notifikasi handphone aghata mengalihkan atensi nya pada televisi yang menampilkan sintron perselingkuhan lalu diiringi alunan suara kumenangis😩
"Telkomsel ganggu Baek si ah elah," ucapnya lalu kembali fokus pada televisi.
Yamet kudasi yamet kudasi
Bang yamet parake peciNamun kali ini nada dering telepon yang berasal dari handphone aghata.
Tanpa aba-aba aghata langsung membuka nya dan melihat siapa yang telah menggagu nya.
Alya
Yah nama Alya lah yang berada pada layar ponsel nya, segera ia menaikan logo berwarna hijau tersebut guna menyambungkan panggilan.
"Lu di undang kagak tempat nya Naura?"
Suara Alya di sebrang sana
"Hah?, Ehg waalaikumsalam, di undang kenapa?"
"Ehg maaf assalamualaikum, Iyah di undang ultah nya Naura," jelas alya lagi.
"Gak ada nih," jawab aghata.