*
*
*
*
*
*
*
*
Hapyy membaca"Gini yah rasanya sakit tapi ga bisa apa-apa." Lirih aghata di kamar nya.
Sedangkan saudaranya sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Setelah pulang sekolah tadi keluarga aghata sudah bersiap untuk pulang ke rumah nya, Danyang meminta sedikit Waktu untuk mengajak aghata jalan itu pun hanya Syafira.
Tingg
Ponsel aghata berdetar."Aaaa kak dafaa!" Soraknya kala melihat siapa pelaku yang membuat ponselnya bergetar.
"Akhirnya setelah seminggu ga on ini on lagii!" Aghata terdiam ketika sadar atas tingkah lakunya barusan, "apaan sih gua" batinnya.
Aghata melirik pintu kamar nya yang sedikit terbuka, ia ingin sekali rasanya bermain dengan sang adik, tapi apa boleh buat jika sang mamah tidak mengijinkan nya.
Buat kalian para readrs yang merasa punya adek, sayangi adek kalian Sono! Belum tentu kalian bakal bareng Ade kalian sampe sukses.
****Sementara pada pagi, seperti biasa aghta berjalan sambil menggerutu tidak jelas.
"Gua siapa si sebenernya? Apa gua nekat ajah ya?" Gerutu aghata dalam perjalanan memasuki kelas.
"Gua padahal masih kecil, tapi keadaan seolah nyruh gua untuk lebih dewasa."
Suarah riuh yang berasal dari kelas aghata sudah mulai terdengar, aghata pun sudah mengetahui hal apa yang menjadi penyebab, dengan langkah gontai ia memasuki kelas lalu melihat teman sekelas nya yang sudah seperti ibu PKK, apalagi jika bukan karna pr.
" Aghata lu udah selesai pr MTK?"
"Udah."
"Hapalan agama?"
"Udah."
"Persiapan persentase IPA?"
"Udah."
"Bahasa Inggris?"
"Belum."
"Kenapa?"
"Gabisa bahasa Inggris!"
"Aelah belajar lah!"
"Emangnya situ udah?"
Yang di tanya oleh aghata pun hanya menggeleng kan kepala, membuat mood aghata mangkin buruk.
"Ehg ada Kaka aghata! Kaka belum piket ya? Piket duluh yu!" Ajak Regan menarik tangan Aghata.
Mata aghata sedikit membulat kala Regan membawa ny ke kantin, ia menautkan alisnya,
"Selama ga di bawa ke toilet si bodo amat!" Gerutunya yang jelas terdengar oleh Regan."Emang lu mau?" Tanya Regan tersenyum jail.
"Ogah gua piket di toilet banyak setanya!"
"Mitos!" Bantah Regan.
"Fakta!"
"Mitos!"
"Lu ngapain bawa gua ke kantin ha?"
"Nyruh lu piket nemenin gua sarapan!" Jawab Regan enteng.
"Gila lo!"
"Iyah gua gila karna pesona lu!"
"Yah gua tau si gua cakep, tapi gua gatau kalok pesona gua bisa bikin orang gila." Lirih aghata.
"Bacot!"
"Regan gua ga bawa uang! Pen ambil uang duluh gua mau beli chicken!"
"Duduk situ gua pesenin!" Titah Regan.