Aku nyerah
~Aghata****
Regan menatap jam Dingding yang berbentuk bulat tersebut, matanya terus menerus memperhatikan jarum jam yang berputar, sesekali melirik ke arah pintu.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat empat lima, namun ia belum melihat Batang hidung aghata.
Lagi dan lagi ia membuka ponsel lalu melihat room Chat nya dengan aghata yang hanya di read, tidak mau putus asa ia kembali mengirimkan pesan.
Calon mantu bunda
P
P
P
P
Aghata dimana?.
Aghata aman kan?
Tha jawab dong☹️
Tha lu Masi hidupkan?
Tha maafin gua yah!
Aghata ayoo serius
Aghata yaallah jangan gitu dong
ReadHari ini
Aghata sekolah kah?
Udah dimana?
Ko belum kelihatan?
Aghata abis kuota yah? Kenapa ga idupin datanya? Aghata plis deh
07.45
Aghata sebentar lagi masuk tauu
aghata? Kenapa ga idupin data si? Ihg gaseruuu centang 1 doang massa?
Agahta marah yah?
Aghata ga asik woy!
Regan kembali menutup ponselnya, pikiran nya benar benar risau, Regan tau jika aghata adalah strick perent, ia menyesal perbuatan nya yang semalam.
Kembali mengingat rengekan Aghata, yang minta di turunkan di simpang dekat rumah agahta saja, namun itu semua di bantah oleh Regan, ia tau gadis kecil nya itu pasti lelah, jadi ia akan tetap menurunkan aghata di depan rumahnya.
Ting tong..!
Tak terasa bel masuk sudah berbunyi yang membuat Regan menghembuskan nafas gusar, ia sudah pasrah jika Aghata tidak masuk hari ini.
****
Syafira duduk tepat di depan hadapan Om dan Tante nya, tidak lain yaitu orang tua Agahta, pikiran nya benar benar kacau.
"Om ke kantor dulu ya, udah siang, pasti ini telat." pamit Alfin lalu pergi meninggalkan Syafira dan Rikha.
"Oh Iyah Tante minta tolong kamu tunggu Aghata yah Tante mau pulang, rumah masih berantakan, sekalian lihat Cyra kasian kalo di rumah sakit, kasian juga sama Devano pasti kerepotan di depan"