Bab 19 (Why you just call me like that)

270 14 6
                                    

Gempa sekarang dalam keadaan lemah, kaki dan tangan diikat dengan tali namun penuh darah karna terlalu erat, dan leher nya diikat dengan besi.

Retak'ka: "Bagaimana hm?"
Gempa: "Heh? Just this you have? You can hurts me or kill me right?"
Retak'ka: "Owh, I can kill you if I want it, but, you are my subjek now."

(M: "Cut cut, kok ke enggeris sih."
Gempa: "Ga tau."
M: "Guvluk!"
R: -_")

Retak'ka: "Hahaha, kau adalah satu² nya subjek yang berhasil ku buat, kau tidak akan pernah lepas dari ku."
Gempa: "Heh, coba saja. Aku tidak akan pernah mati demi saudara² ku."
Retak'ka: "Benar kah? Ku rasa tidak."
Gempa: "Arghhh!!" *muntah darah*
Retak'ka: *senyum sinis*
Gempa: "A- apa yang-"
Retak'ka: "Racun khusus yang berasal dari kelenjar katak jenis Dendrobatidae dan tanaman jenis Toxicodendron radicans. Racun itu akan memasuki saraf pusat dan merusak otak mu. Kurasa itu akan cukup membuat mu tersiksa."
Gempa: "Egh. . ."
Retak'ka: "Selamat menikmati." *pergi*
Gempa: "Aku harus bertahan. . . Eh."

Gempa menatap segerombolan lalat yang hinggap di percikan darah nya, membuat nya menjadi kelaparan.

Gempa: "Uhhh pasti enak. . ." *makan lalat*

Kat hospital.

Hali: "Aku kena kejar."
Ice: "Tapi macam Mane?"
Blaze: "Aku juga bingung."
Solar: "Lebih baik kita buat rencana kemudian mencari nya."
Hali: "Tapi aku tidak tenang Lar."
Solar: "Kau harus kuat, seperti kata Kak Gempa, kita harus kuat dan sabar apapun yang terjadi."
Hali: "Baiklah. . ."
Thorn: "Thorn ada ide!"
All: "Hah?"

Bersambung. . .

(M: "Whatever."
R: "Sorry singkat, masuk sekolah hehe.")

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mutant (BBB Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang