Chapter 07

560 62 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Saat ini, Y/n sedang sibuk membersihkan apartemennya. Namun, ponsel miliknya tiba-tiba berdering, menandakan adanya panggilan masuk.

Drtt! Drtt! Drtt!

Eomma is calling...

Y/n berdengung pelan, dan dengan terpaksa mengangkat teleponnya.

"Hm?"

"Nak, kau baik-baik saja 'kan?"

"Hm."

"Syukurlah, kapan kau akan pulang ke rumah, Nak? Eomma sangat merindukanmu."

"Kapan-kapan."

"Cepat pulang, ya."

"Terserah."

"Y/n-ah?" panggil seorang lelaki lewat telepon. Itu adalah Ayah tiri Y/n.

Semenjak appa kandung Y/n meninggal, eomma-nya menikah lagi dengan lelaki lain, dan itu membuat Y/n membenci lelaki itu dan juga eomma-nya sendiri.

"Apa? Mau bicara apa?" ketus Y/n

"Sampai kapan kamu akan terus membenci kami."

"Kenapa? Apa itu masalah bagi anda?"

"Begini saja ya, Y/n disini sudah mempunyai kehidupan sendiri. Y/n juga senang tinggal disini, dan Y/n akan pulang kerumah jika Y/n mau. Tenang saja, Y/n tidak akan melupakan kalian."

Tut! Tut! Tut!

Y/n mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Entahlah, kenapa sampai sekarang Y/n tidak bisa menerima bahwa eomma-nya menikah lagi. Y/n tak habis fikir, baginya mendiang appa-nya tidak ada gantinya.

Sebenarnya, Ayah tiri Y/n bisa dibilang menyayangi Y/n seperti anaknya sendiri. Sedangkan Y/n? Dia 'kan- sudahlah lupakan saja.

Y/n meletakkan ponselnya di atas meja dan beralih pada foto yang berada didekatnya. Ia mengamati foto tersebut. Kenapa saat ini ia begitu merindukan appa-nya?

"Appa tahu? Y/n tidak mau eomma menikah lagi, apalagi sampai ada orang yang menggantikan appa." lirihnya

Tak terasa, air matanya pun perlahan menetes melewati pipinya. "Kalau appa tidak pergi, pasti Y/n tidak akan seperti ini."

Drtt! Drtt! Drtt!

Ponsel Y/n kembali bergetar, tertera nama Kim sajangnim di sana. Y/n menghapus air matanya dan mulai mengangkatnya

"Apa kau tidak bisa mengangkat telepon dengan cepat?"

"Ah, maaf sajangnim." ucap Y/n dengan suara seraknya.

Loving My Cold Boss (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang