Bagian bonus; Para remajanya

3.6K 269 13
                                    

Ceritanya para orang dewasa sudah berakhir dengan berhentinya mereka di rumah terakhir (re: jodoh). Bagaimana dengan anak-anak mereka?

Kisah Haechan dengan Mark. Apakah akan berakhir bahagia seperti kisah Jaehyun dan Taeyong? Atau hanya akan menjadi sebuah kisah cinta di SMA.

Bagaimana dengan Jeno, Jaemin, dan Renjun. Kisah cinta mereka yang berbeda apakah bisa diterima oleh lingkungan, bisa bersama kah mereka, atau malah ada yang menyerah dengan kata realistis?

Lalu... Sungchan dengan sahabat-sahabatnya, adakah yang sudah mulai memasuki dunia percintaan penuh kupu-kupuㅡkatanya. Atau bahkan ada yang diam-diam sudah berencana menjalin hubungan?

Ini sedikit bonusㅡatau spoiler?ㅡdari kehidupan para remaja kesayangan kita, dengan sedikit gambaran kehidupan keluarga Daddy dan Bunda!

ㅡㅡㅡ

Hari terakhir angkatan tertua tahun ini menjadi siswa SMA. Ujian semester akhir dan ujian kelulusan sudah berlalu beberapa minggu yang lalu. Tiga tahun belajar mereka sudah diakhiri dengan ujian satu minggu.

Bulan ini bukan hanya sesederhana melepas angkatan tertua, tetapi juga melepas salah satu siswa terbaik yang pernah sekolah miliki. Angkatan tahun itu adalah angkatan terbaik selama beberapa tahun terakhir, karena itulah perpisahan tahun ini terasa cukup berat.

"Mau kemana?" Sungchan penasaran melihat kakaknya sudah rapi berjalan keluar dari kamarnya.

Haechan menghentikan langkahnya, berdiri di samping televisi, "Mau ke sekolah. Kak Mark kan wisuda."

Benar, yang wisuda hari ini merupakan angkatan Mark. Kakak tertua Jung sudah lulus dari SMA tahun ini.

"Oh iya, gue lupa lo pacarnya kak Mark. Pergi sama siapa?" tanya Sungchan lagi.

"Sama Bunda." Haechan jawab seadanya aja.

Sungchan bangun, matiin tv, terus jalan ke tangga. Mau ke kamarnya, mau tidur katanya sih.

"Ntar langsung balik, kan? Jangan malem-malem, besok Dad ngajak ke panti. Kata Dad jangan pulang larut." terus dia naik ke kamarnya gitu aja.

Haechan mah santai aja. Bukan Daddy nya yang posesif, tapi adiknya yang posesif. Haechan udah hafal banget, dasar tsundere.

.

.

.

Di sekolahan udah ramai. Haechan masuk ke aula sendirian. Bunda Chitta udah gabung sama guru-guru, anaknya ditinggal gitu aja. Gaoaoa Haechan gaoaoa:D

Mata Haechan perhatiin semua tamu yang udah dateng. Mata Haechan yang minus seketika berubah jadi mata elang, bisa liat muka semua orang dengan jelas, bahkan dia bisa ngenalin beberapa orang yang biasanya gak bisa dia kenalin.

"Jen! Lo dimana anjirr?!" endingnya dia telpon Jeno, soalnya mata elangnya gak bisa nemuin si curut adik pacarnya ini.

Gimana ya, setajam apapun mata Haechan, kenapa harus capek kalau ada yang easy? :D

Beberapa menit kemudian akhirnya Haechan disamperin sama Jeno. Si anak tengah Jung ini keliatan cakep banget. Pakai setelah jas rapi, pakai pantofel hitam, pakai dasi juga. Berasa jadi CEO dia.

Tapi, seganteng apapun Jeno, yang Haechan tanya tetap pacarnya. Kalau dia puji Jeno, yang ada Haechan kena cakar dua maung.

"Kak Mark ganteng gak? Nervous gak dia? Bakal nervous an mana, nembak gue apa pas ntar dia naik ke panggung?" anaknya banyak bacot, untung Jeno udah kebal.

.

.

.

"Mau kemana, Le?" Jaemin lagi apel ke rumah pacar. Gapapa, ambil kesempatan selagi Jeno ada acara sama keluarga.

Chenle lihat pacar kakaknya di ruang tamu jadi berhenti sebentar. Chenle pakai outfit biasa aja, cuma kaos main sama celana. Gak kelihatan kayak anak mau ngedate kok.

"Mau ke mall, ketemu temen." dia jawab seadanya. Karena emang mau ketemu temen kok!

Jaemin dengan kekepoan tinggi, tanya lagi pakai ekspresi nyebelin kalau menurut Chenle, "temen apa temen?"

"Calon pacar, Kak." ya diladenin sama Chenle:)

Wajah shock Jaemin buat Chenle mau nampol, asli. Kalau bukan lebih tua, sama bukan pacar kakaknya, udah Chenle tabok pakai sepatunya.

"Hah????? Ayaaanggg! Adik kamu udah punya pacar!" nah, udahlah, ngeselin. Jaemin gak bisa dimasukin ke close friends, cepu an anaknya.

Renjun datang sambil bawa minuman. Dia duduk santai di samping Jaemin. Terus dia jawab dengan entengnya, "Udah tau aku, ay. Mau ketemu Sungchan kan kamu, Le?"

Sekarang Chenle tau kenapa kakaknya bisa pacaran sama Jaemin. Soalnya mereka mirip, dan jodoh biasanya mirip. Fix, no debat!

"Tau deh ah! Byee!"

"Ck ck! Dasar anak muda..."

.

.

.

Sementara obrolan bapak-bapak (re: Johnny, Jaehyun) saat selesai acara wisuda.

Johnny sama Jaehyun janjian ke kafe dekat kantor Johnny. Mau ngobrolin kerjaan sekalian ngegosip gitu katanya.

Yang bener 80% gosip, 20% kerjaan. Kalah ibu-ibu kalau udah ngegosip.

"Anak lo mau lanjut kemana, Jae?"

"Gue minta Mark lanjut ke Paris. Ikut gue, sekalian bantu gue urus kantor di sana."

"Tapi Mark masih kuliah, kan?"

"Iya, sekalian kerja lah. Biar latihan. Toh kerjanya di perusahaan sendiri, gak akan ganggu kuliahnya juga."

Johnny diam. Dia jadi kepikiran sama si sulung.

"Mark pacarnya Haechan, kan?" Jaehyun mengangguk. Jaehyun ingat dan tau kok kalau dia sama Johnny bakal besanan nantinya.

"LDR dong mereka berdua?"

"Lho, iya ya... Tapi Mark mau kok. Gue juga gak ada maksa dia. Terus Haechan mau lanjut kemana?"

"Gak tau deh. Kayaknya bakal nyusul Mark, anaknya bulol."

"Macem bapaknya."

"Heh?!"

.

.

.

KKEEUUUTT!

Hehehehe, sengaja simple aja bonusnya. Biar kalian berimajinasi sesuka hati duli, hehehehe~

btw, how was your day, guys? Kangen aku sama kalian. Udah berbulan-bulan book ini selesai, masih ada yang simpan di library?

Semoga kalian suka sama bonusnyaaa~~

see ya!

Calon Bunda||Johnten [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang