02 : Devina Mikeyla

51 35 3
                                    

~Vote-vote Dahulu Baru Baca Kemudian~

Tak Kenal Maka Tak Sayang!
Biar Disayang Wajib Vote Dan Komen!

🌞Happy Reading🌞


Hari ini siswa-siswi pulang lebih awal, karena para guru akan melaksanakan rapat hari ini. Untuk membahas mengenai nilai-nilaipara murid.

"Tumben lo nggak bawa motor Key," tanya Amel dan Keyla menggelengkan kepalanya.

"Tadi pagi pas berangkat motornya tiba-tiba mati," jelas Keyla.

"Bensinnya habis mungkin," kata Amel.

"Udah gue cek bensinnya full tapi tetep nggak mau nyala motor nya."

"Terus motor nya lo tinggal."

"Ya nggak lah mel, gue bawa ke bengkel terus gue tinggal. Habis ini gue mampir kesana."

Amel manggut-manggut mendengar penjelasan Keyla, "Yaudah kalo gitu lo pulang bareng gue aja."

"Nggak usah gue udah ada yang jemput."

"Siapa?." Tapi belum sempat Keyla menjawab pertanyaan Amel tiba-tiba ada suara klakson mobil, ternyata jemputan Amel sudah datang.

"Kalau gitu gue duluan ya," ucap Amel sambil melambaikan tangan dan masuk ke mobil. Perlahan mobil Amel mulai menjauh meninggalkan area sekolah.

Disisi lain...

"Ka itu bukannya Keyla?" ucap Daffa sambil menunjuk kearah dimana Keyla berada. Mata Raka melihat kearah yang ditunjuk, disana ada Keyla sendirian yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah.

"Ngapain dia berdiri disitu?" kata Raka.


"Minta sumbangan mungkin," ceplos Kenzi. Rasanya Kenzi ingin meninju sahabanya ini. Raka ini kepo tapi tidak ingin mengkepoin.

"Kalau penasaran ya tanya orangnya langsung. Apa perlu gue ajarin cara ngomongnya?," lanjut Kenzi. Padahal mereka sekarang ini sedang berada di parkiran dan jarak gerbang dengan mereka tidak terlalu jauh.

"Dia nggak bawa motor,"kata Fauzan setelah melihat sekeliling dan dari tadi tidak menemukan motor milik Keyla.

"Samperin Ka ajak balik bareng," ucap Denis sambil merangkul Raka. Tanpa berfikir panjang kaki jenjang Raka melangkah menghampiri Keyla.

Tapi baru beberapa langkah tiba-tiba ada yang memanggilnya. Raka menoleh ke sumber suara ternyata si ketua osis yang memanggilnya.

"Ada apa Gen?," ucap Raka ketika Genta sudah berdiri di depannya.

"Di panggil pak setyo disuruh keruang olahraga." Raka menoleh sebentar kearah Keyla, lalu menghela nafas.

"Oke gue kesana." Padahal dia sangat ingin mengantarkan Keyla pulang tapi malah ada urusan mendadak. Setelah mendapatkan jawaban dari Raka, si ketua osis itu pergi.

"Kenapa Ka," tanya Kenzi menghampiri Raka.

"Gue dipanggil pak Setyo disuruh keruang olahraga."

"Ngajak pulang Keyla nggak jadi?," Raka menggelengkan kepala.

"Lo semua kalo mau pulang duluan aja, nggak usah nungguin gue," titah Raka pada sahabat-sahabatnya.

"Kita tungguin," ucap Daffa. Setelahnya Raka langsung berlari menuju kedalam sekolah.

****

Setelah lima menit sejak kepergian Raka, sahabatnya masih setia menunggunya di parkiran. Mata Daffa melirik ke arah gerbang, disana Keyla masih berdiri entah kapan dia akan pergi.

"Raka lama banget sih," ujar Daffa pada teman-temannya.

"Tadi lo yang ngomong 'kita tungguin' terus sekarang lo juga yang sambat," protes Denis.

"Ck bukan gitu maksud gue, kasihan Keyla tuh dari tadi kok belum pulang," sanggah Daffa.

Para sahabatnya langsung menoleh kearah Keyla. "Mungkin lagi nunggu mang ojol atau malah dari tadi nggak dapet dapet," ucap Kenzi.

"Nah kan itu mang ojol nya dateng," lanjut Kenzi.

Denis mengernyitkan dahi. "Emang ada ya tukang ojol motor nya bagus begitu terus pakaiannya keren," kata Denis. Dan diangguki oleh kedua sahabatnya, kecuali Fauzan.

"Itu bukan ojek online," ucap Fauzan tiba-tiba. Mereka bertiga saling berpandangan setelah mendengar ucapan Fauzan.

Dan...

Ckrek...

.
.
.
.

...Bersambung...

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang