Bertemu Kembali

10 2 0
                                    

Malam itu, tepatnya malam di hari selasa. Di pertemuan yang selalu diadakan setiap tahun untuk sekedar melepas rindu.

Aku kembali melihatnya.

Dia datang.

Memakai baju army dan celana jeans berwarna hitam.

Gaya rambutnya masih sama seperti dulu.

Tangan yang pernah menarik ku dari kegelapan, bisa kembali ku genggam. Meskipun hanya sebatas bersalaman.

Aku kira tak ada lagi hari dimana aku bisa bertemu dengannya. Tapi aku salah.

Malam itu, semesta kembali mempertemukan aku dengannya. Disaat hati ku sedang dipatahkan oleh seseorang.

Semesta seolah mengatakan "hei ini dia penyembuh dari segala lukamu"

Tak pernah aku duga, jika aku bisa kembali menatap nya dari jarak yang begitu dekat.

Memperhatikan setiap gerak-gerik yang dia lakukan.

Cara dia berbicara; cara dia berjalan; bahkan cara dia memanggang ayam.

Semuanya tidak lepas dari pandangan.

Aku senang.

Bisa kembali duduk berdekatan dengannya. Ya, meskipun harus berjarak dua orang.

Memukul kakinya hanya untuk sekedar menyuruhnya makan.

Lalu suaranya terdengar, membalas perbuatan yang aku lakukan. Katanya "iya, duluan aja makannya"

Suara itu.

Suara yang sudah tidak pernah lagi kudengar setelah dia mengetahui tentang perasaan yang aku punya.

Suara yang bisa menenangkan ku hanya karena mendengarnya.

Suara itu tidak berubah. Masih sama seperti dulu. Masih terasa lembut di pendengaran.

Pertemuan itu terlalu singkat.

Tapi ada banyak hal yang aku rekam di memori yang akan kembali ku kenang.

Malam itu, senyum ku kembali terukir. Tawa yang dulu pernah hilang itu kembali bersuara. Sesederhana itu untuk membuatku bahagia.

Aku tak ingin beranjak. Aku ingin meminta semesta menghentikan waktu sejenak.

Aku masih ingin melihatnya.

Tapi waktu seakan terus berjalan.

Malam sudah hampir larut; dan pertemuan itu telah berakhir.

Dan aku pulang dengan senyum yang masih terukir.

AKSARA untuk RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang