Memang dari awal semesta hanya ingin bermain-main. Kita di pertemukan bukan untuk melengkapi melainkan hanya untuk menemani dikala sepi. Sejahat itukah semesta? Memainkan hati yang sudah di tata serapi mungkin.
Rasanya saya tidak tahu diri jika memaksa mu tetap berada disini, sedangkan kamu lebih memilih pergi. Ah sudahlah, mari kita akhiri. Saya sudah mengikhlaskan kamu pergi dengan syarat kamu tidak akan kembali.
Bodoh. Pertahanan saya runtuh, hanya karena pesan singkat dari mu. Sudah saya bilang jangan kembali tapi kamu justru mengingkari. Susah payah saya membiasakan diri tapi kamu datang seakan tidak ada yang terjadi. Mau kamu itu apa?
Seharusnya kamu bersikap seperti terakhir kita bertemu. Berpura-pura tidak saling mengenal dan saling menjauh. Kamu datang meminta maaf dan meminta saya agar tidak menjauh, seharusnya kamu sudah tahu konsekuensi jika membuat saya rapuh.
Saya tidak benci. Saya hanya kecewa. Jadi saya mohon jaga jarak sampai perasaan saya biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA untuk RASA
Poetry"Bila mulut tak dapat bicara, maka aksara adalah solusinya." "Jika mencintaimu adalah soal keikhlasan, maka akan kulakukan." Selamat mengudara bersama. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian! Terimakasih, selamat membaca. [ Cover : Pinterest. ] [ Copyr...