Umurku sudah mulai memasuki 6 tahun. Rasanya sangat lama menunggu untuk kembali dewasa.
Apa tidak ada ramuan untuk mempercepat pertumbuhan?! Bukankah lebih keren jika aku terlahir kembali di dunia sihir cih.
Tapi, ada yang aneh. Rasanya kakak semakin menjauh dariku, dan setiap aku menghampirinya kakak akan melemparkan tatapan yang mengerikan.
Sudah kuduga. Semuanya akan kembali seperti semula. Bodoh karena aku mulai terlena dengan sikap manis keluarga ini.
Sepertinya aku harus melakukan tindakan untuk diriku dimasa depan! Sungguh, walau aku terbiasa dengan rasa sakit aku tak mau tertampar untuk kedua kalinya.
Tapi sekarang aku harus mengurus kedua bocah di depan ku ini. Katsuki dan Izuku kembali bertengkar, lebih tepatnya Katsuki melakukan perundungan pada Izuku.
Izuku. Dia anak yang baik, dan memiliki sifat terbalik dengan Katsuki. Kenapa dari dulu aku tidak dititipkan dengan keluarga Midoriya saja?!
"Kachan berhenti mengganggu ku..!" rengek Izuku.
"Mengganggu? Aku tak mengganggu mu! Hanya saja kau terlalu lemah, Deku!" ejek Katsuki sambil menertawakannya.
Miris.
Masih bocah saja sudah seperti ini...
Aku menarik kerah baju Katsuki dari belakang. "Katsuki, hentikan itu. Kau terlihat seperti iblis...." ucapku.
"Huh?! Apa maksudmu?! Dan, lepaskan aku muka datar sialan!" teriak Katsuki memberontak.
"Ugh, makin beringas saja... Izuku, kami berdua pulang dulu ya! Sampai nanti!" ucapku sambil tersenyum.
Izuku hanya mengangguk perlahan. Raut wajahnya menunjukan bahwa dia sedih, atau mungkin iri karena dia tidak punya teman satupun?
Oke, hentikan. Itu terlalu kasar.
Aku kembali berjalan pulang dari sekolah, sambil menarik Katsuki.
"Hei! Lepaskan aku!" Katsuki mulai memberontak.
Aku melepaskan pegangannya dari kerah bajunya, dan itu membuat Katsuki hampir kehilangan keseimbangan.
"Pfft--"
"Berhenti tertawa! Kenapa kau selalu membela si Deku itu hah?!"
"Biar kubalikan pertanyannya, kenapa kau selalu mengganggu Izuku, hah?"
Katsuki hanya diam.
"Karena dia tidak punya quirk." ucapnya pelan.
"Aku juga belum punya quirk, apa kau akan mengganggu ku juga?" aku kembali bertanya.
Katsuki membuang mukanya. Dasar anak aneh, bilang saja kalau kau benci dengan brokoli.
Katskuki menghentikan langkahnya dan menatapku dengan tatapan yang serius. Agak lucu melihat anak kecil memasang wajah serius.
"Katsuki? Ada apa?" tanyaku bingung.
"Itu karena Izuku dan kau berbeda!" ucapnya tiba-tiba.
"Huh? Berbeda apanya?"
"Kalaua Izuku benar-benar tidak mempunyai quirk, tapi kau... quirk mu hanya belum muncul saja!" teriaknya.
Aku tahu itu, tapi aku tak tahu apa maksud dari perkataannya itu. Apa anak ini memang selalu dramatis?
"Ehh?"
"Lalu, Deku pernah bilang bahwa kau juga sama seperti dia, tak memiliki quirk!" sambungnya lagi.
"Kapan...?"
Ah, kejadian hari itu ya...
"Aku tak akan pernah memiliki quirk... apakah aku masih bisa menjadi pahlawan pro?" keluh izuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness? [Bnha X M! Reader]
FanfictionAku kira aku mati ternyata terlahir kembali Oh Tuhan! Sudah cukup aku merasakan pahitnya kehidupan ini, mengapa engkau lahirkan aku kembali ke dunia?! Kenapa aku harus merasakan rasa sakit yang sama untuk kedua kalinya? Apa ini? Bahkan setelah aku m...