KORBAN KAMAR KOS 07 #5 (TAMAT)

3 2 0
                                    

korban kamar kos
part v (tamat)
#horor #novelindonesia #novelhoror #horror

"niiinaaa booboo, ooh niinaa boobooo.. kalau tidak booboo di gigit ayuu"...
sebuah nyanyian familiar terdengar lirih ditelinga sehingga membuatku mengingat segala kejadian yang sampai saat ini belum menemukan titik henti.

tanganku yang perlahan menjadi dingin membuat suasana horor lebih terasa saat genggaman tangan pak tua menyelimuti seluruh pergelangan tangan sebelah kananku.

"mau kemana kamu?" tanyanya yang sampai sekarang belum berani ku jawab. degupan jantung bergerak cepat menambah kebuntuan otak yang tak pernah menemukan jawaban untuk menghindari sang pria tak punya kaki tersebut.

suasana ruangan masih gelap, hanya suara tangisan dan nyanyian nina bobo terdengar menyelimuti kegelapan, bahkan suara pak tua tak kunjung ku dengar lagi, namun tangan dinginnya masih terasa dipergelangan tangan kananku.

aku berjalan kedepan untuk meraba tubuh pak tua itu, memastikan apakah dia sedang berdiri jauh di depanku layaknya manusia atau tidak. namun, bukan tubuh yang ku sentuh melainkan wajahnya yang berbalik dengan wajahku sedang terasa diatas hidung dan jidatku. seakan seperti sebuah jidat tersentuh hidung dan sebuah hidung tersentuh jidatku.

menyadari hal itu aku terdiam tak bergerak sama sekali tepat didepan wajahnya. keringat dingin mengucur seperti saat aku berolahraga, jantungku terus memacu kecepatannya dan otak yang tak kunjung menemukan cara. tak ada pilihan lain, aku terpaksa menjatuhkan tubuhku agar tak bersentuhan dengannya. namun tangan dingin itu menahannya sehingga tubuhku tak jatuh seperti keinginanku.

aku ketakutan, ku coba menghempaskan tangan sang pria dengan kuat sampai tanganku terkena lemari kayu dan menjatuhkan beberapa toples di atasnya. bunyi suara toples kaca itu seakan terdengar diatas plafon tempat kamar kos 07 berada. suara minta tolongpun mulai bergema diikuti dengan suara pukulan lantai dari atas plafon. spontan akupun ikut berteriak minta tolong kepadanya dan berharap ia dan juga diriku akan baik-baik saja tanpa memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

tak ada suara, semuanya menjadi sunyi sebelum akhirnya saklar lampu itu berbunyi dan menyalakan cahaya kuning yang terlihat buram menyinari ruangan bawah tanah tersebut.

mataku membesar, tubuhku gemetaran dan ketakutan kembali menjadi-jadi saat isi dari pecahan toples kaca itu terlihat jelas di depan mataku. sepasang mata dan organ-organ tubuh lainnya berserakan dengan air busuk yang mengalir tebat di bawah tanganku.

rasa mualpun muncul dan aku memuntahkan seluruh makanan yang tersisa di tubuhku. aku fikir ketakutanku akan berhenti sejenak sampai di sana, namun cahaya lampu yang perlahan mematikan dan kembali menghidupkan cahayanya itu membuatku tau semua kejadian buruk akan kembali terjadi.

aku menggerakkan kepala menghadap ke arah tubuh yang sedang tebaring di atas kasur dan kembali menengok kearah tubuh kembaranku yang saat itu membuatku kembali terdiam kaku. tubuh yang mirip denganku tanpa isi perut dengan senyuman menyeringainya di bawah lampu kuning yang selalu mati dan kembali menyala membuatku spontan berdiri dan berlari kearah tangga.

aku tahu itu adalah kembaranku, namun ini terlalu mengerikan gumamku dalam hati. aku berlari pelan sambil sesekali menengok ke belakang untuk memastikan keadaan kembaranku lalu kembali menengok ke depan saat lampu padam yang kemudian menyala kembali  tepat di atas kepalaku. tatapan mata tajam kedepan membuatku terjatuh lemas ketika wajah tak asing itu terlihat..

kepala miring dan terbalik dengan wajah tua pucat, membuatku tercengang ketika melihat wajah yang ternyata adalah wajah bapak kos dengan kaki tergantung sehingga membuatku tanpa sadar menjatuhkan air mata dan merasa putus asa untuk menjalankan hidup. tak sampai di situ, sebuah tangan dingin tiba-tiba menarik kakiku dan membuatku terseret menyentuh air busuk beserta sepasang mata yang terjatuh dari toples kaca.

"toolooong.. tooloong" ucapku pasrah dengan apa yang akan terjadi. aku tak bisa melawan karena lemas, namun suara ketukan di atas plafon membuat tangan dingin itu tiba-tiba melepaskan genggamannya dari kakiku. lampu seketika menyala dengan terangnya dan suasana di dalam ruangan menjadi senyap seperti sebelumnya.

"apa yang terjadi?" tanyaku bingung dan dengan lemas memaksa untuk berdiri lalu melirik kearah adikku yang kembali tergantung di tempatnya. suara hentakkan kaki terdengar lebih dari satu orang berjalan di atas plafon di iringi suara gesekan yang ikut terdengar sampai akhirnya suara pintu di atas tangga ikut terbuka. karena panik aku berlari menyembunyikan diriku di balik lemari dan menatap kearah tangga berharap mereka bukanlah orang-orang yang telahku dengar sebelumnya.

beberapa laki-laki dengan seragam hitam dan senjatanya perlahan menuruni tangga dan memeriksa satu persatu tempat dan mayat-mayat yang ada di dalam. aku menangis histeris karena rasa syukur ketika melihat para polisi itu datang dan berjalan kearah mereka lalu menunjuk kearah adikku.

"tolong,.. tolong,.. itu mayat adikku" ucapku tak karuan kearah polisi yang ternyata di ikuti oleh kakak laki-laki dan ibuku.

"ibuu..." teriakku menangis sesenggukan berjalan kearah mereka dengan di pandu dua orang polisi.

"ani, dimana ana?" tanyanya yang juga sedang menangis saat itu. "ana sudah tiada bu" ucapku pelan sambil menangis lalu jatuh dan hilang kesadaran.

***

satu minggu telah berlalu, semua kejadian demi kejadian telah ku jelaskan kepada pihak kepolisian dan juga ibuku, yang ternyata mereka menemukan ku atas penjelasan dari seorang wanita bernama alya kakak kandung ika.

ia menceritakan segalanya yang telah di sampaikan oleh ika sebelum ika meninggal lalu berspekulasi bahwa aku dan kembaranku hilang dikos tersebut.

awalnya ibuku tak percaya, namun ia memutuskan untuk mencobanya dan membuat rencana untuk menyuruh alya tinggal di kos tersebut lalu ibuku sendiri bertugas mempersiapkan pihak kepolisian untuk berjaga-jaga.

ibu sry adalah dalang dari semua kejadian. bahkan bapak kos ternyata adalah korbannya yang telah ia jadikan sesembahan kepada mahluk halus, begitu juga dengan wanita yang bernama ayu. semua itu ia lakukan agar mendapatkan keuntungan dari penjualan organ-organ mereka yang telah ia bunuh.

tubuh bapak kos dan ayu di temukan di dalam rumah tua samping kos tersebut dan di sembunyikan di dalam peti khusus yang telah ia lingkari dengan beberapa sesajen dan bunga kembang tujuh rupa.

setelah kejadian itu, kembaran ku ana di kebumikan di belakang rumah kami, dan jawaban tentang meninggalnya ika ternyata merupakan salah satu rencana jahat ibu sry.

semuanya telah berakhir, seluruh penghuni kos di amankan oleh pihak kepolisian karena dianggap ikut menyembunyikan semua kejadian yang telah terjadi, dan ibu sry di temukan meninggal terkena tembakan karena berusaha lari dari kejaran polisi lalu kos 07 telah di bakar untuk menghindari kejadian-kejadian buruk yang akan terjadi.

tamat.

Short Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang