KORBAN Kamar KOS 07
PART I
#horror #storyCahaya kuning kemerah-merahan dari arah timur perlahan meninggi menyinari kamar kos putri 09, suara jangkrik dan tetesan bekas hujan juga ikut menyatu di minggu pagi saat itu.
"Mobilnya sudah datang!" seruku pada ana adik kembarku yang sedang membereskan barang bawahan kami untuk pindah ke kos yang baru.
Perkakas demi perkakas mulai diangkat dan dimuat lalu dipindahkan ke lokasi kos baru yang tak begitu jauh dari tempat kos kami yang sebelumnya.
"Kosnya dimana neng?" Tanya supir pick up, "Nanti bapak ikutin motor kita aja, nggak jauh kok dari sini, hanya saja kosnya sedikit jauh dari jalanan". Jawab ana yang sedang mengambil kunci motor untuk dipakai pergi ke kos tersebut.
Kos itu memang terkenal sedikit angker kata orang-orang dan kata teman-teman sekolah serta salah satu teman sekelasku yang saat itu merupakan penghuni kos tersebut, ditambah lagi suasana kos dan rumah pemiliknya terlihat sangat tua dan tak terawat. "kok mau pindah disini neng? Kan di kos lama lebih bagus dari pada yang sekarang?" Tanya sopir pick up tersebut.
"nggak apa-apa pak, kita cuman mau cari suasana baru saja" jawab ana yang mencoba menyembunyikan alasan kepindahan kami agar tak diketahui orang lain. "makasih pak, ini uangnya" ucap ana kembali sambil menyodorkan uang 50.000 sebagai ongkos pengangkatan barang kami. Sementara itu aku berjalan pergi mendatangi ika teman sekelasku untuk bertemu pemilik kos dan meminta kunci kos seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya.
"Assalamualaikum" Sapa ika kepada seorang pria tua yang sedang duduk memberi makan ayam kesayangannya.
"Waalaikumsalam" jawab sang pria yang tak lain adalah pemilik kos Permana dengan raut wajah datar tanpa senyuman sama sekali lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya untuk memanggil seorang wanita muda dengan lipstick merah tebal agar berbicara dengan ku dan juga ika.
"Ooh, ini si kembar yang mau ngekos disini yah? Mari sini duduk dulu" panggilnya seraya memberikan dua buah kursi plastik kepadaku dan juga ana yang sedang berjalan dengan lirikkan aneh kearah pohon mangga tepat disamping kos kosong paling ujung yang sudah lama tak berpenghuni menurut si ika.
"Jadi begini, kamar kos yang sudah kita bicarakan kemarin itu sudah diambil lebih dulu sama suami istri yang sekarang sudah tinggal disana, soalnya mereka bayar lebih dulu dari kalian, semalam mereka pindah" ucapnya sambil menyentuh tanganku yang saat itu membuatku sedikit risih dengan bau amis dari tangannya.
"Oh, kalau begitu apa sudah tidak ada kos kosong lagi bu? Soalnya kita terlanjur bawa barangnya kesini" tanyaku kepadanya seraya berpura-pura menggaruk rambut agar menjauhkan tanganku dari tangannya.
"masih ada, tinggal kamar 07 disamping kamar si ika saja yang masih kosong!" jawabnya dengan tatapan lurus kearah kamar paling ujung dibawah pohon mangga tersebut.
"Tapi bu, bukannya itu sudah ada yang tempati?" Tanya ana memotong pembicaraan seraya duduk dikursi plastik dan kemudian mulai merasa ragu untuk tinggal dikamar tersebut.
"hah, nggak ada yang tinggal disana kok, wong itu udah lama kosong kamarnya, iyakan ika?" Tanya bu sri yang hanya ditanggapi senyuman masam dan wajah pucat dari si ika sehingga membuatku sedikit bertanya-tanya tentang ekspresi teman kelasku tersebut.
"Tapi, tadi ada perempuan sama anak kecil disana!" jawab ana ragu-ragu seraya menatap kearah kamar tersebut. "kalau nggak salah disana tadi ada mainan anak deh" ucapnya lagi sebelum akhirnya tangan tua itu menyentuh pundak ana dan mengagetkannya.
Senyuman menyeringai tiba-tiba terlihat dari wajah datar sang pria tua yang tak lama kemudian kembali berubah menjadi datar.
"Disana nggak ada siapa-siapa" ucap sang pria tua pemilik kossan tersebut dan berjalan membukakan pintu kamar lalu memperlihatkan kamar yang bersih seperti baru di renovasi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Horror Story
TerrorBeberapa cerita dengan genre horror terima kasih sudah mampir dan ingin membaca 🙏 Cpt. : Nf Nurfaizah