KORBAN KAMAR KOS 07
PART III
#Horror #story #novelindonesiarintik hujan terdengar lirih ditelingaku bersamaan dengan nada alarm handphone yang tak berhenti berbunyi sejak subuh tadi.
bau familiar bertebaran dibawah hidung sehingga membuat nafas yang perlahan sesak seakan tercium bau asap dan debu yang berterbangan.
"uhuk,.. uhuk" batukku.
mata perlahan ku buka dengan sambutan burung-burung hitam kecil serta plafon kotor yang papanya telah rusak dimakan rayap. saat itu kesadaranku belum sepenuhnya pulih. aku perlahan mencoba mengangkat tanganku yang sudah dipenuhi debu-debu hitam lalu membersihkannya dan memegang kepalaku yang masih sedikit pusing saat itu.
tanpa sadar mataku mengarah pada satu kursi yang tak lain adalah kursi meja rias klasik utuh dan berdiri tegak tepat didepanku, lirikan terus berlanjut sampai tali putih rapuh yang telah putus dengan berkas darah tua didinding itu terlihat.
perasaan deg-degan dengan rasa sedih mulai menggerogoti hati, aku merasa degupan kencang itu perlahan kembali memacu jantungku karena ketakukan, bayangan kejadian demi kejadian terpampang nyata. aku takut menerima kenyataan bahwa kejadian semalam adalah kejadian nyata yang membuatku bisa berada didalam ruangan kotor berdebu ini.
namun keinginan untuk memastikan semuanya masih saja memaksaku. Perlahan-lahan nafas mulai ku tarik lalu ku hembuskan lagi selama beberapa kali sebelum akhirnya kepala ku arahkan kebelakang tepat di tempat ana tergantung semalam.
air-air halus mulai menempati wajahku sehingga membuat keringat dingin itu terasa menyambut pagi saat ini, tenggorokan yang terasa sesak dengan isak tangis yang mulai datang kepadaku membuatku menjadi lemah ketika dua pasang kaki pucat terlihat masih tergantung nyata dipelipis mataku.
"aaaaarghh... aaarrghhh" teriakku menangis tak henti-hentinya saat mengetahui bahwa semua kejadian itu adalah kejadian nyata. "aaaarhhhh.. anaaaa, anaaa" ucapku berkali-kali yang kemudian dengan cepat berdiri mendekati tubuh kaku itu dan mencoba untuk mengeluarkan tali gantungan dari leher kembaranku.
mata bulat yang seakan ingin keluar terlihat merubah wajah kembaranku, kepala miring yang telah kaku dengan lidah menjalar keluar seakan tertahan oleh gigi depannya membuatku sedikit merasa ketakutan.
"aaaahhh.. maafkan aku aanaaa... maafkan akuu, seharusnya aku tak memaksamu untuk pindah kesini. aku tak tahu semuanya akan jadi seperti ini" celotehku berulang kali dengan tangisan sambil memeluk tubuhnya yang telah kaku tersebut. Rasa bersalah seakan-akan membuatku ingin mengakhiri semua kejadian ini dengan bun*h diri. Tapi tiba-tiba....
"krasak... kraaak" suara gesekan tulang terdengar jelas disamping telingaku tepat ditempat kepala ana kusandarkan. degupan jantung itu kembali terasa melaju, tubuhnya perlahan ku singkirkan dari tubuhku untuk menjaga agar kejadian aneh tak terulang. Namun tubuhnya seakan tak mau lepas.
ketakutan menjadi hal pertama yang menyelimuti tubuhku. "an... " panggilku dalam hati berharap dia tidak akan melakukan hal menakutkan seperti yang ku bayangkan
tubuh itu kembali seperti biasa dan perlahan jatuh saat pelukan ku lepaskan dari tubuhnya."makasih an," ucapku sedih saat menatap wajah yang telah kembali ke asalnya tersebut. saat itu aku tak pernah menaruh pemikiran tentang bagaimana caranya wajah kaku bisa dengan cepat kembali ke asalnya dan malah memilih untuk membaringkan ana dilantai berdebu itu.
perlahan kakiku berjalan mendekati pintu dan mencoba untuk membukanya, namun seperti yang ku takutkan, pintu itu terkunci dan sangat susah untuk ku buka. Aku terpaku pada kaca jendela kotor dengan debu yang telah menempel kuat disamping pintu. Aku berinisiatif untuk menghancurkannua, namun tenaga seorang wanita tidak akan mungkin bisa menghancurkan kaca itu dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Horror Story
KorkuBeberapa cerita dengan genre horror terima kasih sudah mampir dan ingin membaca 🙏 Cpt. : Nf Nurfaizah