KAMAR MANDI

10 3 2
                                    

kamar mandi
cerpen!!

#horror #horor #novelhoror #novelhorror #novelindonesia #story

cahaya bulan terang menyinari kamar gelap tempatku dan dina tidur saat itu. jampun menunjukkan pukul 21:50 menandakan malam akan segera larut, aku tahu tak biasanya ia datang tidur bersamaku dihari sekolah pada jam 21 : 00 malam.

gemerlap malam saat itu membuatku tak memikirkan hal lain selain aku ingin tidur cepat malam ini. aku bangun dan berjalan kearah colokan untuk menarik kabel lampu hias yang kemudian perlahan ku sambungkan pada colokan disebelah lemari disamping kasur hitamku agar menyinari kamar gelap yang sunyi saat itu.

"woy din, jangan tidur dulu" sahutku seraya menggerakkan kaki menendang belakangnya yang telah lama meredamkan cahaya handphone.

"ngapain lagi sih? aku udah ngantuk tahu nggak" serunya dengan raut wajah cemberut.

"tunggu aku, ini malam jum'at loh" jawabku sambil membungkus tubuh dengan selimut putih seraya menggerakkan kepalaku menghadap ke arah cermin.

tak ada tanggapan, dina malah memilih untuk melanjutkan rasa kantuknya dan menghilangkan kesadaran lalu tertidur dengan pulas bersamaan dengan suara dengkuran yang biasa terjadi saat ia sedang tidur.

malam yang cerah tiba-tiba mulai mendung seraya menurunkan rintikan hujan untuk menambah suasana nyaman saat itu, ditambah lagi hembusan angin perlahan-lahan memasuki lubang kecil diatas jendela kamar yang membuat rasa dingin menjalar ke sekujur tubuhku.

mata mulai terasa berat membuatku ikut kehilangan kesadaran seperti dina. aku tak pernah merasa terganggu dengan dengkuran sepupuku itu karena telah terbiasa tidur sekamar dengannya. namun setelah beberapa jam tertidur kesadaran ku mulai pulih kembali karena rasa kencing yang tak bisa ku tahan.

curah hujan semakin deras diiringi suara gemuruh yang seakan-akan berada dibawah tempat tidurku, rasa dingin itu membuat perutku kehilangan keseimbangan dan memaksaku harus bangun saat itu juga.

mata perlahan ku buka saat cahaya gelap menghitamkan seluruh ruangan kamarku. "ternyata lampu listrik telah padam disaat-saat yang tak ku inginkan". gumamku dengan getaran badan yang mulai terasa karena rasa sakit yang memang sudah tak bisa ku tolerir.

badan ku bangunkan dan kuhadapkan pada cermin yang berada disamping kasurku, aku berfikir untuk membangunkan dina setelah cahaya handphone ku nyalakan, namun.......

"jreenng" ternyata dina telah bangun dan duduk terdiam menatap kearahku dengan senyum datar dari balik cermin.

"ah, ngagetin aja kamu" ucapku tanpa menghadap kearahnya. "pasti perut kamu sakitkan? yaudah yuk kita barengan ke kamar mandinya" ajakku sambil berdiri membuka pintu ditemani cahaya handphone yang menyinari sebagian ruangan.

"yaudah yuk" jawabnya singkat seraya mengikutiku dari belakang.

aku berjalan setengah berlari karena rasa sakit yang sudah tak mampu ku tahan. arah ke kamar mandi lumayan jauh, harus melewati ruang tamu, ruang tengah dan dapur karena kamar mandi dikamarku sedang rusak. by the way kloset saat itu digabungkan dengan tempat mandi.

"aku duluan masuk yah din, perutku sakit banget" ucapku sambil membuka pintu tanpa menghiraukan dina yang tak menanggapi ucapanku saat itu.

curah hujan semakin deras sebelum akhirnya mulai redah dengan rintikan halus diatas atap rumah. aku masih saja didalam kamar mandi karena perut yang tak bisa diajak kompromi sampai akhirnya bunyi gelas jatuh itu terdengar.

"din" panggilku.
"din" panggilku kedua kali karena tak ada tanggapan darinya. hembusan angin mulai terasa menyelimuti leherku sehingga membuat rasa takut mulai muncul. aku ingin keluar, namun perut tak mengizinkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang