Konsekuensi (2)

51 33 183
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 20.25 WIB. Oby yang teringat akan undangan, ingin segera datang.

"Dah wangi, dah cakep nih. Btw gue masih bingung deh. Kata Erik penjelasan di kertas kata kuncinya  datanglah,portal, malam ini. tapi kenapa ada kata 'portal'? Jaman sekarang mana ada sih yg percaya begituan? Hahahaha.  Bodoamat EGP, emang gw pikirin. yang penting malem ini ikut pesta huhuyy. " ucap Oby riang sambil melangkah keluar.

"Mau kemana lu by,tumbenan rapih kaya mau kondangan." celetuk emak yang keheranan.

"Yailah mak. burik salah, rapih salah juga. Oby burik di komen. Giliran Rapih di komen juga.  Heran Oby mah." sahut Oby merasa risih.

"Oby berangkat dulu dah mak, dah jam setengah 9 nih. Nanti telat. " lanjut Oby seraya meninggalkan emaknya yang sibuk menonton TV.

Sesampainya di taman...

"Mana nih?  Ko sepi?  Katanya pesta sama temen temen baru nya. Ah dikibulin dah gue. Mana ada sih orang ngajak pesta wayah gini.  Mana taman komplek sepi bener. " Oby mengeluh tiada hentinya. Hatinya hancur berkeping-keping. Kecewa terhadap Alin.Ia merasa telah dibohongi.

Ssskk ssskkk..

MYAWWW
Terdengar satu suara berasal dari balik pohon. Namun, Oby tak menghiraukan.  Ia fokus pada secarik kertas sambil menatap rembulan.

"Kalo bulan bisa ngomong, pasti dah gw tanya dari tadi.  Ni tadi ada pesta kaga,  apa gue yang telat dateng apa gimana."

Seakan menjawab pertanyaan Oby, cahaya rembulan yang semula tertutup awan kini menerangi sebagian kertas yang sedang ia tatap.

rilah dekat kursi tam
capkan sandi dan mas

Tiba-tiba sebagian kertas yang disinari cahaya rembulan memunculkan beberapa potong kata yang tak jelas artinya. Membuat Oby bingung dan terheran.

"Apaan ini artinya ya? Rilah?Apaan rilah?"

Tak ada yang dapat menjawab pertanyaan nya. Namun secara tak sadar ia telah berdiri dan membuat kertas yang diberikan Alin sepenuhnya tersinari oleh cahaya rembulan.

Berdirilah dekat kursi taman
Ucapkan Sandi Dan masuklah
"Datanglah Portal Malam Ini"

"Waaahhhh ajaibbb, gila si Alin hebat amat bikin undangan sebegini misteriusnya. Tapi bentar, masuk kemana ya? Kaga ada pintu ini. "

MYAWWW
MEENGGG
MYEOWW

Muncul banyak kucing yang entah datang darimana.Berdiri berbaris di depan pohon dekat kursi taman. Salah satu dari mereka seperti 'pemimpin' nya mendekati Oby yang masih terpaku berdiri disamping kursi taman seperti menekan sesuatu. Dann..

Wuussshhh

Terdengar suara seperti bisikan namun sangat jelas suaranya di telinga.

"DON'T MAKE MISTAKES HERE. "

Sebuah cahaya dari pohon terlihat. portal sudah terbuka,Oby terpaku melihat kucing kucing itu yang dengan santai memasuki 'pohon' itu. Ia memperhatikan dengan seksama. Mereka mengucapkan sesuatu lalu menempelkan secarik kertas yang sama seperti yang ada dalam genggaman nya.

"Awalnya gue pikir ya wajar banyak kucing. Mungkin Alin emang ngundang tu kucing. Tapi kenapa ko bisa tiba tiba pada ilang ya? Apa emang ini sihir?apa gw coba juga ya? Siapa tau pestanya ada di dalem kan? Hihihi mayan kan ketemu Alin."

Dengan bermodalkan nekat Oby mulai berjalan ke arah pohon. Namun ia tak tahu sandi apa yang dimaksud dalam kertas yang disinari rembulan itu.

"Sandinya apa sih yailah ribet bangt ah. Tapi tadi kata Erik kan yang depan ini tulisannya kan datanglah portal malam ini. Tapi ko-"

"Selamat datang di Narara island. Silahkan masukan card."

Belum sempat Oby melanjutkan kata kata nya. Sebuah suara membuatnya terhentak.kini ia memperhatikan sebuah tempat yang mirip seperti scan di minimarket dekat rumahnya.

"Wuahh suara apalagi itu canggih amat. Apa jangan jangan,Sandinya yang di bilang Erik? Tadi katanya masukan card ya? Coba bentar gue tempel. "

Swiinggggg

---***---

"By, hari ni bekelnya tempe sama sayur asem aja kaga ngapa ngapa kan by?" Ucap emak yang dengan semangat menyiapkan bekal untuk Oby.

"Iya mak gapapa. Oby berangkat dulu ya mak." ucap Oby sambil mengambil rantang makanan yang diberikan emaknya. Senyumnya merekah tulus dan lembut. Tak seperti biasanya.

Hari ini Oby diterima kerja sebagai Supervisor di suatu perusahaan. Entah dengan cara apa ia mendapatkan pekerjaan itu. Yang kini ia rasakan hanya senang.

Senang karna terbebas.

"Eh by, rapih bener.  Mau kemana nih? "
Sapa baba kong basa basi. Ia memang sudah memperhatikan Oby sedari tadi. Tampilannya yang rapih bak seorang pengusaha kaya membuat baba kong sedikit pangling.

"Eh? Mmmm, mau kerja nih pak. Duluan ya pak. Permisiii..." Oby menjawab baba kong lembut sambil sedikit membungkukkan badan. Penuh sopan santun dan rasa hormat. Sembari melewati baba kong ia tersenyum lagi. Manis.  Tulus,sangat tulus. 

Baba kong terdiam tak menyahut. Ia bingung, sikap Oby yang terlalu lembut ini. Bukanlah Oby yang ia kenal.

"Lah si Oby ngapa ya. Biasa ngmong ngablak ampe kaga ada saringan tuh mulut. Tapi ko sekarang sopan bener ya? Kesambet peri gigi dah kayanya semalem. Tapi gapapa. Bagus bgtu, demen gue liatnya."  Sikap Oby yang berubah 180 derajat jauh lebih sopan dan ramah ini tak biasa. Tapi mengapa?

Tak ada yang tahu alasan perubahan sikap Oby yang sangat drastis itu. Emak dan baba kong hanya menganggap itu suatu hal yang baik. Dan memang sudah seharusnya seperti itu. Berubah ke sikap yang lebih dewasa dan meninggalkan kebiasaan yang buruk.  Bukankah itu yang memang diharapkan dari seseorang yang sudah menginjak umur 25 tahun? Dan kini, Oby sudah menjadi versi yang paling upgrade dari versi sebelumnya.

Oby berjalan melewati taman komplek. Sengaja, ada yang ia tuju. berjalan santai sambil menikmati udara pagi. Menghembuskan nafas untuk yang ke sekian kali. seperti seseorang yang baru saja terbebas dari jeratan kurungan yang menahan dalam jangka yang panjang.

Sesampainya ia di komplek, dilihatnya Alin sedang duduk manis di teras rumahnya sambil memberi makan pada kucing. Tak ada yang aneh. Alin memang pecinta kucing. Persetan dengan pesta, melihat Alin tersenyum pun sudah cukup untuk Oby.

Sudah cukup memperhatikan Alin nya.  Oby berjalan menjauh dari Alin. Dilihatnya jalan Raya tampak ramai seperti biasa. Ia masih berada di sekitar taman komplek. Ketika melihat cermin yang sangat bening, membuat nya ingin berkaca barang semenit. Tak ada yang aneh. Ia merasa sudah sempurna. Tanpa ia ketahui ada sosok yang memperhatikan nya dari balik cermin.

"Itu kan gue. Ko bisa ada disitu? Ko gue ada dua? Bentar. Ini gue dimana? Keluarnya gimanaaaaaaaa... "

---***---

Halohaaa good reader's . Hihi gimana?  Udah penasaran belum? Jadi Oby yang asli yang mana nih?
Lalu bagaimana tentang pesta Alin? Stay tune next chapter gengs 😍😙😉

Jangan lupa Vomment (Vote&Comment) dan Krisan (Kritik&saran) nya ya kaka semuaaa..  See you 🥰🥰🥰

ANOTHER LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang