15

538 64 1
                                    

Malamnya Nayya panik. Satya udah nunggu di ruang tengah rumahnya di temani oleh mama dan papanya. Satya menunggu sambil menceritakan tentang hubungannya dan Nayya, di tambah sedikit bumbu kebohongan pastinya.

Terus, apa yang buat Nayya panik?

Nayya panik karena dia lupa kalau malam ini bakal jalan bareng Satya.

Dia sama sekali gak ingat. Tadi waktu lagi berdiri di depan meja belajar sambil mikir dia punya tugas apa aja, tiba-tiba mamanya masuk kamar, ngasih tau kalau Satya nunggu di ruang tengah.

Karena Nayya pikun, dia bingung, akhirnya dia kebawah buat ketemu sama Satya. Ngeliat Satya yang udah rapi+ganteng, Nayya ingat sama janji dia tadi pagi. Dia balik lagi ke kamarnya, malu soalnya karena dia cuma pake daster waktu ketemu sama Satya.

Sekarang Nayya gak bisa tenang. Bingung gimana cara nyatuin gaya pakaian sama Satya. Tadi Satya make celana warna hitam, atasnya make baju kaos warna putih sama kemeja warna biru tua. Satya ganteng banget, gak bo'ong.

Nayya jadi bingung gimana cara nyamain bajunya sama Satya. Akhirnya dia pake celana kulot warna hitam, terus bajunya lengan panjang warna putih. Rambutnya di gerai aja, terus dia make make up tipis.

Ceklek!

"Cantik banget." puji mama Nayya.

Nayya cuma diam. "Cocok gak Nayya pake baju ini?" Tanya Naya.

"Cocok kok. Cepat ke bawah, kasian Satya nunggunya kelamaan." Balas mama Nayya. Ia segera manarik Nayya yang sedang memasukkan beberapa lembar uang dan hp nya kedalam tas kecilnya.

Nayya hanya pasrah. Dia ngikut aja, dari pada kena semprot ya kan?

Dari atas Nayya dapat lihat Satya yang sedang ngobrol sama papanya malu malu. Satya kelihatan imut kalau kaya gitu.

"Itu Nayya nya." ucap papa Nayya sambil menunjuk Nayya yang sedang menuruni tangga dengan santai.

"Wah, mau kencan aja dandan. Di rumah kaya gembel." Sang papa berucap sambil tersenyum.

Nayya cuma bisa senyum. Kalau yang ngomong kaya gitu Sonia atau Alena, wah pasti udah di bunuh sama Nayya.

"Yuk, Sat. Gue lapar belum makan." ucap Nayya sambil menarik tangan Satya.

Mama Nayya memelototi anaknya. Pede banget ngomong kaya gitu.

Nayya yang di pelototi hanya diam dan buru-buru menarik Satya keluar.

Di luar, Satya cuma liatin Nayya yang panik. Nayya benar-benar terlihat cantik malam ini, sangat.

"Rusuh banget sih mama sama papa." ucap Nayya kesal.

"Heh! Lo ngapain liatin gue kaya gitu? Suka lo sama gue?" Tanya Nayya pada Satya.

"Iya."

Plak!

"Jantung gue hampir copot nih! Udah yuk cepat, laperr"

"Iya-iya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Pacar | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang