13

523 63 2
                                    

"kamu beneran pacaran sama Nayya?" Tanya Nova pada Satya.

Nova sedikit keget mendengar kaduan dari Ricky tentang Satya yang pacaran sama anak tetangga. Tapi tak masalah, ia sedikit senang karena anaknya mengakiri status jomblo nya. Namun, masalahnya ada pada Ricky. Anak bungsu nya ity menyukai pacar abangnya dan merasa tidak terima karena abangnya memacari gadis incarannya.

"Satya, jawab mama."

Satya mengangguk lesu. Ia tidak menyangka kalau adiknya akan memberi tahu mama nya. Malam ini dia berniat untuk tidur lebih cepat. Bukannya terjebak di ruang tengah sambil di introgasi oleh mamanya.

"Sejak kapan?"

"Udah dua minggu yang lalu."

"Gue udah bilang ke lo, kak Nayya punya gue." ucap Ricky kesal.

Nova menepuk baju Ricky untuk menenangkan anak bungsunya itu.

"Nayya juga gak nolak waktu gue ajak pacaran, ngapain lo marah marah? Lagian ya, Nayya itu sukanya sama yang lebih tua, bukan yang lebih muda." ucap Satya asal.

"Kenapa harus sama kak Nayya?! Kan lo sendiri yang bilang kalau lo gak akan suka sama kak Nayya!" Ricky meninggikan suaranya.

"Iki, pelankan suara kamu. Jangan cuma gara-gara cewe kamu jadi kurang ajar." ucap Nova dengan tenang.

Ricky langsung pergi ke kamarnya. Ia benar benar kesal.

"Bang, kamu sekarang udah punya pacar. Jangan sia-sia in dia. Nayya itu anaknya polos, mama bakal marah kalau kamu buat dia terluka."

"Iya, ma."

Nova memeluk Satya. "Mama senang, karna kamu punya pacar. Mama sempat ngira kalau kamu gay."

"Hah?"

Nova melepaskan pelukannya. "Gak ada cewe yang berani dekatin kamu di sekolah lama kamu karna ngira kamu gay."

Satya mengerti. "Dih, apaan! Orang mereka gak berani dekat dekat Satya karna di Andy."

"Si Andy ngapain?"

Satya membenarkan posisi duduknya. "Jadi gini ma, kan Satya lagi deket sama cewe. Nanti si Andy deket-deket sama tu cewe. Kalau tu cewe gak mau juga menjauh dari Satya, Andy bakal deket deket sama Satya sampai tu cewe ngira kalau Satya gay. Gak lama setelah itu, terungkap deh, dia deketin Satya cuma gara-gara dere."

"Berarti niat si Andy itu baik. Dia mau jagain kamu. Beruntung kamu punya teman kaya dia." ucap Nova.

Satya mengangguk. Ia merasa sedikit merindukan Andy. Biasanya hari-harinya diisi oleh Andy. Tapi sekarang hari-harinya diisi Nayya.

"Dulu, sekarang udah jauh." ucap Satya.

Nova mengerikan nada bicara anak sulungnya. Satya merasa sedih karena berpisah dengan teman lamanya.

"Waktu libur, suruh aja dia main ke sini. Suruh dia nginap di sini."

Satya terkejut dengan apa yang mamanya ucapkan. "Gak deh ma. Ntar mama nyesel karena dia di sini."

"Bilang aja kamu takut Nayya kepincut sama Andy."

Satya menggeleng cepat. "Iya, Satya tau kalau Andy itu cukup gateng. Tapi tetap aja, Satya lebih ganteng dari dia."

Nova mengacak gemas surai anaknya. "Kamu banyak banget berubah sejak kenal sama Nayya." ucap Nova senang.

"Masa iya?"

Nova mengangguk. "Dulu kamu pendiam banget. Sekarang udah berani bicara banyak. Pertahankan hubungan kamu sama Nayya ya." Nova bangkit dari duduk nya. "Mama ke kamar dulu. Tentang adik kamu biar mama yang ngurus."

[✓] Pacar | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang