Dikamar yang remang-remang. Ying mengambil sebilah pisau kecil dari lacinya.
'Aku lelah dengan semua ini' batin Ying.
Ia mulai menggoreskan pisau tersebut kepergelangan tangannya. Sedikit-demi sedikit rasa perih mulai terasa. Ying sedikit menghela nafas.
"Rupanya tak sesakit yang kukira." Ucapnya pelan.
Ia berjalan menghampiri rak kaca dapur lalu mengambil perban didalam kotak P3k nya. Selanjutnya ia melilit perban tersebut hingga menutupi luka dipergelangan tangannya.
Tak usah bingung. Tak ada yang tahu tentang perubahan Ying saat ini. Keluarganya pun tak ada yang tahu, sampai-sampai melukai diri sendiri itu sudah menjadi kebiasaan Ying untuk menenangkan diri.
Semua butuh pengorbanan. Bila hati sakit, yang bisa mengalihkan semuanya adalah rasa sakit yang nyata. Itulah yang dipikirkan sigadis bernama Ying.
Semenjak Ibunya mulai bercerai, ia sudah menunjukkan tanda-tanda perubahan pada sifatnya. Contohnya pada saat itu, ia malas menyatat materi kimia, hingga mengharuskannya meminjam catatan Yaya.(Part 19 Friend become Love) Tapi semua itu bisa ia tahan. Karena ada Ayahnya yang menemaninya. Tapi...
Ayahnya berbohong. Ayahnya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Padahal ia sangat ingat ketika Ayahnya menyemangatinya ketika sedih.
"Ying.. tak usah khawatir.. kan ada Ayah.. kalau ada Ayah. Masalahmu beres tenang aja. Ayah kan selalu dengan Ying."
Ayahnya mati karena penyakit nafas. Padahal Ying sudah berusaha semaksimalnya. Yahh kecuali satu hari itu.. satu hari sebelum Ayahnya meninggal. Ia berusaha membuang bebannya dengan meluangkan waktu bersama teman-temannya dan menitipkan Ayahnya ke Neneknya. Setelah itu Ying berusaha tidur dimalam hari dimana ia tak pernah tidur karena mengurusi Ayahnya yang merengek karena kesulitan bernafas. Tapi apa? Semua itu membuatnya menyesal seumur hidup. Padahal ia mendengar Ayahnya merengek memanggilnya saat itu. Tapi karena sangat lelah ia tak bangun. Ia teringat benar kaki Ayahnya yang membengkak dan wajahnya yang pucat pasi. Padahal Ayahnya adalah sosok yang ceria seperti dirinya.. ia sering bercanda dan tertawa pada hal yang sepele.
Ayahnya sudah pergi. Ying yang sekarang masih hidup hanya bisa terus tersenyum dalam kepalsuan.
Peringatan!!!!!
Fanfict fokus ini agak beda ya. Soalnya author buat agak Dark. Jadi yang gak tahan boleh skip dan baca aja fanfict author yang lain. Mungkin akan ada aksi kekerasan, depresi, atau adegan yang ya.. begitulah. Karena author fokusnya pengen buat fanfict ini untuk ketenangan author. Untuk yang udah baca siap-siap aja ya untuk ketidak jelasan yang menyedihkan😂satu lagi.. ini agak beda dari filmnya ya.. author hanya meminjam nama karakternya aja.
Next?
Update setiap malam Minggu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan anak kecil (HIATUS)
FanficYANG BELUM BACA FANFICT INI DISARANKAN JANGAN DIBACA DAHULU. TUNGGU AUTHOR SELESAI HIATUS. TAKUTNYA, SANGKING LAMANYA AUTHOR HIATUS, KALIAN CAPEK NUNGGUNYA. Sequel dari Fanfict Friend Become Love. Cerita akan berfokus pada Ying dan Fang setelah kon...