Di part ini ada beberapa kata yang kurang pantas untuk dibawah umur. Disaranin untuk yang dibawah umur skip aja.
(Latarnya terjadi sebelum perubahan Ying dan 1 hari sebelum Boboiboy Kembali ke pulau rintis)
Anak laki-laki mulai menulis nama-nama gadis dikelasnya dipapan tulis.
"Jadi menurut pendapat sekelas.. peringkat pertama terpopuler itu Yaya." ucap Fang, teman sekelasnya.
Ying tak begitu memerhatikan. Ia hanya melirik sebentar, lalu fokus kembali dengan buku tebal ditangannya.
"Kau tidak tersinggung? Kau peringkat 3 loh.. "
Fang yang tiba-tiba muncul dihadapan Ying membuatnya sedikit kaget.
"Tak penting pun.." ucap Ying santay.
"Hoy Ying.. kalau penampilanmu tak seperti anak TK, mungkin kau bisa diurutan pertama. Kau sudah kelas 2 SMA, tapi keliatan masih SD." ejek Fang.
Ying menutup keras buku tebal yang ia baca, sampai-sampai mengeluarkan suara yang lumayan keras.
Kebetulan Yaya sedang kumpulan OSIS, jadi ia harus menghadapi kondisi menyebalkan seperti ini sendiri.
"Ying.. apa kau marah? Sebenarnya bukannya kami tak menyukaimu.. tapi kamu kurang memenuhi type ideal kami.. coba kamu lebih perbaiki diri Ying. Kalau terus begitu bisa-bisa kau disangka anak SD." ejek anak laki-laki lainnya.
Perempuan dikelasnya hanya cekikikan tak jelas. Please deh.. yang menertawakan Ying gak ngaca dulu apa gimana?
"Perasaan aku gak pernah mempersalahkan itu deh? Sejak dulu aku memang begini.. " ucap Ying sinis.
Lelah sudah Ying menahan emosinya. Perasaan sedari tadi ia tak cari gara-gara. Ia hanya diam membaca buku. Kenapa anak laki-laki dikelasnya malah buat gara-gara dengannya. Sorry aja.. Ying bukanlah maniak populer hingga harus marah dengan hal tak penting macam ini.
"Menurutku, Ying tetap yang tercantik dimataku." rayu teman sekelasnya yang bernama Gan.
Gan adalah lelaki blasteran Tionghoa yang baru pindah kemarin. Bisa dibilang ia lelaki yang kepopuleran nya mulai melejit karena wajah dan sikapnya yang bisa dibilang lembut.
"Hey beraninya!!.. maksudku.. mengapa kau menyukai wanita seperti ini?.." ucap Fang. Entah kenapa nada bicaranya agak sedikit nyolot.
"Bu yao ni guan..(bukan urusanmu)" jawab Gan.
"Nà shì wǒ de shì a! (itu adalah urusanku) Jawab Fang.
"Dey. Kalian ni bicara apa?" timpal Gopal yang baru bangun dari tidurnya.
Fang dan Gan terus bertengkar sampai-sampai Aura hitam keluar dari tubuh Ying. Fang yang mengetahuinya terdiam merinding.
Sepulangnya......
POV Ying
Dikamar
Kalau boleh jujur, Aku sebenarnya kepikiran ucapan Fang. Apa penampilanku seburuk itu? Apa dimatanya Aku tampak seperti anak TK. jujur Aku kesal. Tapi Aku tak bisa membantah ucapan Fang. Karena mungkin setengahnya Aku rasa benar.
"Aku tahu.. aku tak sedewasa Yaya..aku tahu aku kurang cantik.." aku sedikit menggigit bibirku.
"Tapi.. tak perlu blak-blakan begitu juga kali. Dihina perempuan saja rasanya menyebalkan.. apa lagi oleh laki-laki"
Aku akhirnya memutuskan untuk mencoba mengubah sedikit penampilanku. Aku mengendap-endap masuk kekamar ibuku untuk meminjam beberapa make up.
Aku agak begidik untuk mencobanya. Sebab aku hampir dibilang tak pernah pakai beginian.
Pada akhirnya aku tak jadi menggunakannya karena kurasa ini pasti tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan anak kecil (HIATUS)
FanfictionYANG BELUM BACA FANFICT INI DISARANKAN JANGAN DIBACA DAHULU. TUNGGU AUTHOR SELESAI HIATUS. TAKUTNYA, SANGKING LAMANYA AUTHOR HIATUS, KALIAN CAPEK NUNGGUNYA. Sequel dari Fanfict Friend Become Love. Cerita akan berfokus pada Ying dan Fang setelah kon...