Artyo gelisah. Hari ini ia berjanji pada Ayana dan juga dirinya sendiri untuk memberitahu Keysha penjelasan atas semua ini. Penjelasan atas kedekatan mereka yang tiba-tiba dan berakhirnya hubungan mereka yang mendadak.
Siapa sangka,perkenalannya dengan Keysha yang awalnya hanya ia gunakan untuk melancarkan misi kedekatannya dengan Ayana malah membuat laki-laki itu terjebak dengan pesona Keysha.
Artyo merasa bersalah. Tidak seharusnya ini berakhir seperti. Atau jangan-jangan ini bukanlah sebuah akhir? Ah,ia sendiri tidak mengerti.
Kenapa justru di saat apa yang ia inginkan tercapai,di saat itu juga ia kehilangan arah. Seperti menggapai sebuah pintu. Terasa jauh dan butuh perjuangan. Tapi saat melewatinya,rasanya biasa saja. Dan itulah yang ia rasakan saat ini.
Di saat Ayana menjadi miliknya,kenapa ia justru merasa kehilangan Keysha? Gadis yang beberapa bulan ini setia menemaninya. Artyo tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.
Baru saja ia hendak berbalik dan memutuskan untuk mengulur penjelasannya pada Keysha,tau-tau gadis itu sudah berdiri di belakangnya. Dari jarak 5 meter,Artyo dapat melihat dengan jelas wajah manis Keysha.
"Kamu mau bilang apa,Yo?"tanya Keysha dingin. Artyo makin gelisah. Hilang sudah harapannya melihat senyum hangat Keysha.
"Sebelumnya,gue mau minta maaf,Key" Artyo berjalan mendekat ke Keysha. Gadis itu hanya diam.
"Gue salah. Dari awal tujuan gue deket sama lo itu un-"
"Untuk deket sama Ayana,'kan?"potong Keysha. Awalnya Artyo kaget ,namun sepersekian detik kemudian,raut wajahnya menjadi datar.
"Dari mana lo tau?"
"Yo,aku nggak sebodoh yang kamu kira. Aku tahu selama ini kamu punya rasa sama Ayana 'kan?" Artyo mengangguk. Keysha tersenyum getir. Berarti benar selama ini dugaannya.
"Terus,kenapa lo bertahan?"
"Karena aku tahu,cuma ini kesempatanku untuk lebih dekat sama kamu,Yo. Aku nggak peduli alasan utama kamu untuk deket sama aku. Aku bahagia,Yo. Aku bahagia bisa di sisi kamu. I wish it will be forever"
"Lo tau itu nggak mungkin terjadi,Key"ucap Artyo dengan nada datar. Keysha tersenyum getir. Ia sudah tau bila akhirnya akan seperti ini. Prince Charming akan bahagia dengan Queen-Be.
"Justru karena aku tau kalau itu nggak mungkin terjadi,sebaik mungkin aku terus berada di sisi kamu. Sedalam-dalamnya hati,siapa yang tahu? Waktu bisa merubah segalanya. Dan aku berharap,waktu bisa merubah perasaanmu untukku."
Artyo terdiam. Keysha benar. Waktu bisa merubah segalanya. Termasuk perasaannya saat ini.
"Maaf mengganggu pertemuan kalian"sela Ayana. Keysha menatap Ayana dalam diam. Sorot matanya memancarkan kekosongan. Ayana tersenyum tipis. Dalam hal ini,secara tidak langsung ia ikut berperan besar.
Sejak awal Ayana sadar akan keberadaan Artyo yang tiba-tiba hadir di kehidupan Keysha. Dan tanpa sadar,Artyo juga masuk ke dalam kehidupan Ayana. Gadis itu mengerti. Jika dalam novel-novel picisan yang pernah ia baca,sekarang ia berperan menjadi sosok antagonis yang memisahkan kedua pemeran utama.
Seharusnya dia dan Artyo-lah yang menjadi pemeran utama. Kenapa sekarang justru ia yang merasa menjadi sosok antagonis?
"Key,maafin aku"ucap Ayana tulus. Keysha mendengus. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Balik tersenyum dan memaafkan Ayana? Tidak! Tidak semudah itu semuanya terjadi.
"Dari awal kamu udah tau semuanya kan,Ay?" Ayana mengangguk.
"Kamu.. jahat"
"Aku tau,Key. Aku memang jahat. Tapi kamu sendiri yang bilang. Kalian just friend kan?" Keysha terdiam. Ya,Ayana benar. Sejak awal Keysha sendiri yang mengatakan pada Ayana bahwa hubungannya dan Artyo hanya sebatas teman. Teman.
Artyo menatap Ayana dan Keysha bergantian. Dua orang yang berpengaruh dalam kisah cintanya saat ini. Ah,kenapa cinta selalu serumit ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost is never enough
Fiksi RemajaTentang cinta yang tidak semudah itu dibayangkan. Tentang Artyo,Keysha dan Ayana. Tentang mereka yang terjebak dalam kekonyolan dan merelakan cinta pergi.