EPILOG

659 88 73
                                    

🚬 Apa yang dia inginkan?

-----

Peking University International Hospital, tempat di mana Wang Yibo kini mendudukkan diri pada deretan bangku di lorong panjang yang lengang. Di samping kirinya adalah kamar mayat. Dia pernah masuk ke dalamnya sekitar tiga bulan yang lalu. Aroma formalin menelusup dari sela-sela bagian bawah pintu menusuk indra penciuman, kepalanya terasa sedikit nyeri setelah bertubi-tubi dihantam fakta yang cukup mengejutkan.

Xiao Zhan, Sean Xiao ... bagaimana mungkin ini terjadi?

Arloji yang melingkar di pergelangan tangan Yibo sudah menunjukkan waktu pukul tiga lebih tiga puluh menit dini hari. Sudah berlalu sejak perbincangannya dengan Dokter Xiao Yuliang, salah seorang dokter yang menangani peristiwa kecelakaan tragis di depan stasiun taman kota tiga bulan yang lalu. Namun, ada beberapa hal yang kini justru mengganggu pikirannya.

Pukul sebelas malam, Xiao Zhan di bawa ke klinik terdekat setelah Wang Yibo dengan susah payah menggendongnya menuruni bukit. Sayangnya, klinik tersebut tidak memiliki dokter jaga malam, oleh karena itu mereka segera membawa Xiao Zhan ke rumah sakit besar. Wang Yibo tidak menyangka jika merupakan Xiao Zhan memang pasien dari Peking University International Hospital, karena begitu ambulan menurunkannya beberapa suster dan dokter jaga langsung mengenalinya.

"Xiao Yuliang, dokter yang menangani Xiao Zhan."
Seorang lelaki perperawakan tinggi menjulang, mengenakan jas putih panjang dan terlihat masih muda mengulurkan tangan pada Yibo.

Dia segera bangun dari duduknya dan membalas uluran tangan lelaki tersebut. "Wang Yibo."

Dokter Yuliang melebarkan kedua pupil mata, dahinya berkerut seolah-olah terkejut mendengar Yibo memperkenalkan diri. "Wang Yibo?" ulangnya berkata lirih, kemudian tersenyum tipis. "Terima kasih sudah membawa Xiao Zhan kemari."

"Xiao Zhan ...." Wang Yibo menghentikan ucapannya, dia tidak tahu harus bertanya apa.

"Tidak perlu khawatir, mereka sudah menanganinya dengan baik." Dokter Yuliang menunjuk ruang ICU yang masih tertutup rapat menggunakan dagu. Dia mengamati penampilan Wang Yibo dari atas ke bawah, kemudian berkata, "Kau bisa ikut aku sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan."

Wang Yibo tidak menjawab, dia hanya mengangguk lalu mengikuti Dokter Yuliang yang sudah melangkah lebih dulu entah ke mana. Lorong panjang depan taman rumah sakit menjadi tempat Dokter Yuliang dan Wang Yibo memijak saat ini. Kedua saling diam, membungkukkan badan dengan siku bertumpu pada pagar pembatas setinggi pinggang orang dewasa.

"Xiao Zhan mengalami kecelakaan tiga bulan yang lalu dan tak sadarkan diri kurang-lebih sekitar satu bulan." Dokter Yuliang memulai perbincangan yang ingin disampaikan. "Begitu sadarkan diri, dia mengalami Amnesia Lakunar. Benturan kuat di kepalanya menyebabkan kerusakan pada bagian otak yang terjadi pada limbik. Dia tidak dapat mengingat suatu peristiwa secara acak, bahkan jika itu baru saja terjadi. Meskipun begitu, masih ada beberapa peristiwa yang dapat diingatnya dengan baik."

Selagi mendengar dengan saksama Wang Yibo juga memikirkan suatu keterlibatan antara kecelakaan Xiao Zhan dan Sean Xiao. Mengingat keduanya mengalami peristiwa itu tiga bulan yang lalu. Wang Yibo dapat menyimpulkan sekarang bahwa mereka berdua bukan orang yang sama, dan Xiao Zhan bukan arwah gentayangan Sean Xiao yang mencemaskannya.

"Tidak hanya itu," Dokter Yuliang melanjutkan, "Xiao Zhan juga mengalami trauma berat. Dia merasa ada sosok yang menghantuinya dan selalu muncul dalam benaknya. Aku pikir awalnya, memang traumatis pasca kecelakaan dan itu hal yang normal, tetapi semakin hari dia semakin terlihat aneh. Tidak hanya berteriak-teriak dan berkata bahwa dia dihantui oleh sosok yang wajahnya hancur, tetapi dia juga mulai memanggil-manggil seseorang bernama Wang Yibo."

"Aku?" Yibo menunjuk dirinya sendiri dan bertanya keheranan.

"Ya." Dokter Yuliang mengiyakan pertanyaan Yibo sembari mengangguk ringan. "Kau tahu, saat itu aku hanya menebak-nebak bahwa sosok Wang Yibo adalah sosok yang kerap datang mengganggunya atau bahkan delusinya saja. Tidak kusangka kau benar-benar ada."

Wang Yibo menyatukan alis, menatap lurus pada taman rumah sakit yang lengang sementara pikirannya berkelana. Dia merasa semua kejadian ini bukanlah suatu kebetulan semata. Hal-hal yang berbau mistis memang terkadang terlihat tabu dan seolah-olah tidak masuk akal, tetapi tak jarang pula yang benar-benar menjadi nyata. Ada sebuah pemikiran yang terbilang di luar akal sehat muncul dalam benak Yibo saat ini, yaitu sosok yang mengganggu Xiao Zhan adalah arwah Sean Xiao. Apalagi Xiao Zhan mengatakan pada Dokter Yuliang bahwa sosok itu memiliki wajah yang hancur, sama seperti keadaan Sean Xiao terakhir kali pada saat kecelakaan.

"Dokter, kalau boleh tahu Xiao Zhan kecelakaan karena apa?"

"Seingatku, polisi memberikan keterangan bahwa Xiao Zhan dalam keadaan mabuk saat itu. Mobilnya dihantam sebuah truk kelebihan muatan yang oleng dan terpental hingga memakan seorang tiga orang korban. Satu pengemudi truk yang menabrak, dua pejalan kaki: satu laki-laki dan anak perempuan berusia sekitar sembilan tahun."

Dokter Yuliang mengambil jeda. Dia teringat kembali dengan penerimaan jasad tiga orang itu sudah tak dapat dikenali. Korban benar-benar dalam keadaan sangat parah saat itu.

"Kecelakaan itu terjadi di depan stasiun taman kota. Apa kau tahu berita itu?"

"Aku tahu." Intonasi suara Yibo terdengar rendah. Dia mengulum senyum getir dan berkata, "Tiga bulan yang lalu aku datang ke rumah sakit ini. Memastikan bahwa salah satu dari korban kecelakaan tragis itu memang bukan seseorang yang kukenal, tapi ternyata ... fakta sebaliknya justru yang aku dapatkan."

"Jadi—"

"Sean Xiao," sela Wang Yibo memotong ucapan Dokter Xiao Yuliang, "dia memiliki wajah yang serupa dengan Xiao Zhan. Bahkan, itu terlihat seperti pinang dibelah dua. Benar-benar mirip seperti hanya satu orang."

Dokter Xiao Yuliang sedikit terkejut mengetahui fakta ini. Pasalnya dia memang tidak tahu seperti apa wajah korban sebelum kecelakaan terjadi. Terlebih melihat keadaan Xiao Zhan yang hampir gila setelah kesadarannya kembali, memanggil-manggil nama Yibo dan merasa dihantui itu sudah memastikan bahwa bidang kesehatan tidak mampu menjelaskan hal ini.

Jika Yibo mengatakan ini ada hubungannya dengan arwah korban Sean Xiao maka kali ini dia akan percaya. Toh, dengan berdirinya Wang Yibo di sini sudah membuktikan semuanya.

"Kau tidak mengenal Xiao Zhan sebelumnya?"

Wang Yibo menggelengkan kepala. "Aku hanya mengenal Sean Xiao. Kami tinggal bersama, hidup dalam kesederhanaan di pinggiran kota."

"Begitu pula dengan Xiao Zhan, sepertinya dia juga tidak mengenalmu sebelumnya."

Kali ini Yibo mengangguk. "Aku bahkan menganggapnya sebagai arwah gentayangan saat dia hadir di hadapanku. Aku terus-menerus menyangkal kalau dia manusia."

"Aku tidak menyalahkanmu, kalau keduanya memang benar-benar mirip. Bagaimanapun juga, hanya kau yang pernah bertemu dan mengenal mereka." Dokter Yuliang meraih bahu Yibo, meremas ringan kemudian bertanya, "Lalu sekarang apa yang akan kau lakukan?"

"Aku," Yibo menunduk sebentar memikirkan suatu hal, lalu dia melanjutkan,"aku akan menanyakan ini terlebih dulu pada Xiao Zhan. Aku juga ingin tahu apa yang dia inginkan."

Setelah itu semua tergantung padaku bukan, akan menuruti keinginannya atau melepaskannya begitu saja.

•••

E N D

Written by Zora Lin, 26 Oktober 2021
Publish at 31 Oktober 2021

QUĪT SMOKING | YiZhan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang