@02

6.9K 569 14
                                    

ㄴMAUDLINㄱ

Seminggu setelah pertengkaran kecil mereka dan seminggu juga Jungkook mendiami serta dingin tak mau di sentuh Taehyung.

Padahal dalam hati Jungkook berharap Taehyung bakal melembut kepadanya meminta maaf yang benar tapi nihil Taehyung cuek bebek.

Seminggu pun Jungkook tidur memunggungi Taehyung, menangis dalam diam.

Jungkook sadar akan moodnya yang berubah ubah kapan saja. Entah saat ia ingin makan sesuatu atau merindukan sesuatu atau menangis dalam waktu lebih lama tidak seperti sebelumnya.

Mual pun ia rasakan saat pagi setelah Taehyung berangkat kerja.

Lemas tentu,lelah tentu.

Malam ini Jungkook sengaja menunggu Taehyung ia sudah melupakan kejadian seminggu lalu biarlah dalam hati, ia menunggu Taehyung ingin meminta sesuatu dari suaminya.

Namun yang datang bukan Taehyung melainkan asisten Taehyung, Kim Namjoon.

"Maaf Jungkook, Taehyung mendadak harus pergi mengurus proyek di Jepang dan tidak sempat mengabari mu."Ujarnya, membuat bahu Jungkook lemas.

Ia memaksakan senyuman walau matanya berkaca-kaca."Ya, terima kasih Kak Namjoon sudah memberitahuku aku merasa merepotkan mu jadinya setelah ini jika dia menyuruh mu kemari lagi bilang saja Jungkook tidak butuh kabarnya, Jungkook tidak peduli dia mau pergi kemanapun.. mari ku antar Kak Namjoon keluar."

Sejatinya Namjoon tak tega melihat Jungkook yang menahan tangis, ia segera keluar dari tempat tinggal Taehyung.

Selepas Namjoon pergi Jungkook meruntuhkan pertahanannya, meringkuk di sofa dengan genangan air mata.

"Hiks...bajingan."

ㅁ..ㅁ

Mendadak Taehyung harus mengurus proyek perusahaan di Jepang selama dua hari, waktu yang terburu Taehyung tak sempat mengabari Jungkook.

Ia meminta tolong kepada asisten yang sengaja tidak ikut dengannya untuk datang dan mengabari jika dirinya pergi ke Jepang.

"Namjoon Hyung tolong ya.."

Namjoon mengangguk."Ya, serahkan pada ku Taehyung-ah."

Bagaimana pun mereka dekat tak apa berbicara santai.

Sampai di tempat tinggal Taehyung Namjoon memencet bel dan di bukakanlah pintu menampakkan pancaran yang semula binar cerah perlahan meredup seakan kecewa melihat dirinya yang datang.

Namjoon bicara pada Jungkook menyampaikan keberangkatan Taehyung, Namjoon tau Jungkook kecewa terlihat jelas di raut wajahnya.

Selesai berbicara dan Jungkook mempersilahkannya pergi Namjoon menghubungi Taehyung.

"Tae, agaknya kau sendiri yang harus mengabari istri mu."

"Wae,Hyung?"

"Istri mu tampak kecewa saat bukan kau yang datang.."

Terdengar helaan nafas di seberang sana.

"Baiklah Hyung, terimakasih sudah datang aku akan menghubungi Jungkook."

Seusai memutus panggilan, Namjoon memilih pulang.

Sementara di Jepang ada Taehyung yang sedang berusaha menghubungi Jungkook namun terus di abaikan Jungkook.

Hingga sekali lagi dan Taehyung tersenyum tipis saat Jungkook mengangkat teleponnya.

"Jungkook-ah.."

"Ada apa Kak..?" Suara parau Jungkook membuat Taehyung sedih ia membuat istrinya menangis, terdengar jelas suara serak habis nangis dari Jungkook.


"Maaf, belum sempat mengabari.."

"Tidak apa lagian Kak Namjoon sudah kesini kok, tak perlu minta maaf kamu sudah biasa kan menganggap ku seperti tidak ada."

"Jung-"Panggilan terputus dari pihak Jungkook sebelum Taehyung melanjut bicara.

"Sial! Dia pasti sangat kecewa pada ku.."
Rasanya Taehyung ingin mengubur dirinya karna rasa bersalahnya bahkan belum termaafkan bagi Jungkook.

ㅁ..ㅁ

Pagi buta Jungkook mengemasi pakaiannya ke dalam tas, lebih baik ia bersama orang tuanya yang berada di Busan daripada menunggu Taehyung yang tidak jelas.

Jarak Seoul ke Busan lumayan, ia naik kereta meninggalkan mobil yang Taehyung sediakan untuknya.

Jarak Seoul ke Busan lumayan, ia sampai ketiduran beberapa menit sebelum kereta sampai di tujuan.

Rumah orang tua Jungkook dekat pantai; pinggir pantai tepatnya, suasana tenang membuatnya mengenang kenangan ketika ia tinggal bersama orang tuanya.

Ia rindu kedua orang tuanya masa bodoh dengan Taehyung yang akan kelimpungan nantinya.

Ia memasuki pekarangan rumah lalu mengetuk pintu rumah orang tuanya beberapa kali sampai seorang wanita paruh baya yang masih terlihat segar membukakan pintu.

"Eomma!"Jungkook langsung memeluk Eomma Jeon yang membalas pelukan putranya.

"Jungkookie, Aigoo anak Eomma kenapa tidak memberi kabar kalau ingin berkunjung masuklah pasti kamu lelah sehabis perjalanan."Sanggah Eomma Jeon.

Jungkook menduduki kursi meja makan, meminum segelas air mineral yang Eomma nya sediakan."Appa kemana?"

"Appa sedang ke pasar menilik beberapa toko ikannya."Ucap Eomma Jeon sembari menata makanan untuk putranya.

Orang tua Jungkook pemilik beberapa toko ikan di pasar, menyediakan hasil laut fresh yang di jual dengan harga terjangkau.

Jungkook mengangguk mengerti.

"Kamu kesini sendirian kenapa Taehyung tidak ikut?"Eomma Jeon mempertanyakan kemana menantunya itu.

Mendengar itu Jungkook sedikit berdecak."Dia sibuk, mungkin lain kali kesini."

Eomma Jeon ber-oh menanggapi, ia menebak anaknya mempunyai masalah dengan suaminya. "Makanlah Eomma tau kamu lapar."

"Terimakasih Eomma."

ㅁ..ㅁ
TO BE CONTINUED

Maudlin -Taekook-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang