@07 (End)

6.6K 414 30
                                    

ㄴMAUDLINㄱ

Nine Months Later.. Kini Taehyung dan Jungkook tinggal menunggu hari lahir bayi mereka yang di perkirakan dokter Minggu depan.

"Kookie, Aku sudah bilang jangan berkutat dengan dapur sayang."Peringat Taehyung.

Jungkook itu ngeyel, berapa kali pun Taehyung memperingatinya agar menjauhi aktivitas yang membuat lelah tetap saja Jungkook lakukan.

Seperti sekarang Jungkook bangun lebih dulu dari Taehyung lalu bergegas membuat sarapan, padahal semalam suami manisnya terus mengeluh akan punggung dan pinggangnya yang nyeri.

Tentu Taehyung khawatir, pria Kim setia mengusap sesekali memijat pelan agar rasa nyeri pada punggung dan pinggang Jungkook berkurang walau sedikit.

"Cuma sebentar Kak, aku hanya buat sandwich untuk sarapan."

Taehyung menghembus nafas."Sudah jadi?"Di angguki Jungkook.

"Biar aku yang bawa, Kookie cepat duduk."

Jungkook tidak membantah, ia jalan perlahan lalu duduk.

Perutnya membesar ia jadi susah melakukan apa apa.

"Kak Taehyung hari ini berangkat kantor kan?"

"Iya."

"Aku ikut ya?"

Alis Taehyung terangkat."Nanti lelah Kookie."

"Aku bosan, Kak Taehyung tidak memperbolehkan ku keluar rumah sementara di rumah aku juga tidak boleh bersih bersih."Merengutnya, matanya mulai berkaca-kaca.

Taehyung mana tega kalau Jungkook sudah merengut begitu.

"Baiklah, boleh ikut tapi jangan kemana mana di ruangan Hyung saja ya Kookie."

Senyum gembira tampil di bibir Jungkook."Yeay terimakasih Kak Taehyung!"

ㅁ..ㅁ

Di perusahaan Taehyung datang membawa Jungkook, ia menggandeng tangan Jungkook agar aman.

Tak jarang karyawan perusahaan menyapa mereka saat melewati.

"Jungkookie, duduk di sofa ya kalau ingin sesuatu bilang padaku."

"Iya, Kak Taehyung."

Taehyung mulai mengerjakan pekerjaannya sedangkan Jungkook memainkan ponselnya sembari nyemil makanan ringan.

Sesekali Taehyung melirik Jungkook, ia tersenyum kecil melihat Jungkook menggunakan pakaian oversize.

Cute sekali!

Suara ketukan pintu mengalihkan lirik mata Taehyung, menyuruh orang itu segera masuk.

"Maaf menganggu, ada utusan dari perusahaan baru yang bekerja sama dengan perusahaan anda datang untuk schedule meeting."Ucap Namjoon selaku asisten Taehyung.

"Suruh tunggu di ruang meeting saja Namjoon Hyung."Namjoon pun mengerti dan keluar dari ruangan Taehyung.

"Kookie, Kakak tinggal sebentar tidak apa?tak sampai satu jam."

"Hm..tak apa sana,aku akan menunggu."

"Kalau butuh sesuatu hubungi aku atau Namjoon Hyung ya."

"Iya Kak Taehyung."Jungkook mengangguk lucu.

ㅁ..ㅁ

45 Menit Kemudian. Jungkook tak tertidur bumil itu hanya berbaring sembari menonton drama di ponsel.

Capek juga duduk terus mending ia berbaring di sofa agar perutnya tidak keram.

"Em.. bosan, Kak Taehyungie lama."Gumamnya sedikit sebal.

Baru bergumam pintu ruangan di buka tak lain Taehyung yang di buntuti seorang wanita err berpakaian super pendek.

"Taehyung! Jawab aku dulu!"Sentak wanita itu.

"Apalagi yang harus saya jawab Hana-ssi!"

"Kembali padaku dan tinggalkan suami mu!"

Mendengar itu Jungkook membola, ia sungguh terkejut. Apa mereka tidak menyadari bahwa Jungkook sangat dekat dengan mereka?

"A-apa apaan ini?!"

Ah, Taehyung bodoh ia malah membiarkan wanita sinting itu masuk ruangannya.

"Oh, jadi ini suami Taehyung Hey gendut tinggalkan Taehyung! Sejak awal Taehyung itu punya ku!"

"Kak siapa dia?"Jungkook mengabaikan ucapan menyebalkan wanita itu walau ia amat kesal kata gendut diutarakan untuknya.

"Dia wanita sinting,Kookie jangan percaya dia aku tidak pernah dekat dengannya dia saja yang kecentilan."Taehyung lebih takut Jungkook akan mendiaminya nanti ketimbang meladeni wanita bernama Hana.

Jungkook menyipit sengit,"Benarkah?"

"Aku bersungguh Kookie,hanya kau."Taehyung rela kena amukan Jungkook asal Jungkook percaya kepadanya.

"Anda siapa?"Tanyanya pada Hana.

"Aku wanita yang di cintai Taehyung."

Berbelit sekali, Jungkook jengah ada saja keributan yang ia tak inginkan.

"Astaga, Nona cepat keluar dari sini jangan mengada ada anda bisa membuat ku kontraksi nantinya.."Jungkook memberi kode agar Taehyung cepat menghubungi bagian keamanan.

"A-apa kau sedang hamil?"Wanita itu kelihatan tergagap entah karena apa.

"Ya, jadi cepat keluar dari ruangan suami ku!"

Hingga bagian keamanan datang, menyeret wanita itu namun memberontak."Yak!kau tidak bisa melakukan ini untuk ku!hey tunggu sebentar ish.."

"Apa mau mu?"Tanya Jungkook kesal melihat wanita itu memberontak seperti orang gila.

"S-sebenarnya aku kesini hanya ingin meminjam uang.."

Detik itupun Jungkook terbahak."Berapa yang anda butuhkan sampai mengaku wanita yang dicintai suamiku?"

Agak sarkas tapi tak apa.

"20 Juta."

"Hanya segitu?"

Wanita itu mengangguk."Tapi Aku benar pernah mencintai Taehyung dulu walau diam diam sih.."

"Sudah jangan mengingat nya kau malah membuat ku muak."

"Kak berikan dia cek 20 Juta."

"Loh, aku?"

"Memang siapa lagi Kak Taehyung?"

Taehyung mau tak mau menurut, ia menyayangkan uangnya sayang juga di berikan ke wanita yang membuatnya amat kesal dan hampir di amuk Jungkook eh belum di amuk ya?

"Nih, pergi jauh jauh sana anda hanya membuat keributan disini sialan!"Desis Taehyung.

Hana tersenyum sumringah, tahu begitu ia tidak akan susah susah buat keributan kalau dari awal ia bertemu dengan Taehyung tujuannya cuma minjam sejumlah uang.

"Terimakasih dan Maaf."

"Ya,pergi hus hus."

Mari geleng geleng kepala.ಠ‿ಠ

ㅁ..ㅁ
END


Terimakasih banyak banyak kepada kamu karna baca Book yang bisa di katakan absurd ini(θ‿θ)

Ketemu lagi di Fanfic lain!

Dadah.

Maudlin -Taekook-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang