The Magic Knight Is A Prince

BAB 3

Saat ini, di lorong istana milik Claude terdapat Athi yang sedang bergemetar ria, Athan yang diabaikan, Felix yang khawatir, dan Claude yang menatap Athi.

"Sekarang kau sudah besar ya." Ucap Claude

'sudah besar katanya? Sekarang kau sudah cukup hidup, jadi matilah! Maksudnya bukan itu, kan??' batin Athi ketakutan

'kenapa begitu? Padahal katanya dia tidak memperdulikan Athanasia yang berumur 9 tahun dan pergi begitu saja!' batin Athi

'Juga kenapa sok kenal...' batin Athi lagi

Kantong perhiasan Athi jatuh lagi. Dan saat ini Athan sedang berusaha menahan tawanya. Claude menatap kebawah, lalu kembali menatap Athi. Athi terlihat membeku dan Claude berjalan mendekati Athi, lalu mengangkatnya persis seperti Athan dulu.

"Berat." Ucap Claude

'a, apa yang dia...!' batin Athi

"Aku pikir kenapa pipimu sampai mau meledak begitu, tidak ku sangka ternyata kau berat." Ucap Claude lagi

'Pipii? Beraaaat?' batin Athi menjerit

'bukan, masalahnya bukan itu, kau kenapa mengajak aku bicara?' Athi

'kau kan manusia berdarah dingin yang walau ditusuk tidak akan mengalirkan darah setetes pun!' batin Athi kesal

'bukannya kau si brengs*k yang cuma menyayangi Zenith dan bahkan tidak menganggap Athanasia anak?' batin Athi

"Kau berbeda sekali dengan kakakmu saat pertama kali bertemu." Ucap Claude

(Yang dimaksud Claude mungkin berat badannya)

'tunggu apa? Kakak? Memangnya Athanasia memiliki saudara selain Zenith?' tanya Athi kepada diri sendiri

"Sedang apa kau di istanaku?" Tanya Claude

Seketika Athi membeku

'ISTANAKU?' batin Athi berteriak

' "istanaku" katanya.' batin Athi lagi

'kalau begitu masa..' batin Athi terjeda

'istana yang bahkan lebih sederhana daripada istana Ruby ini..'

'adalah istana yang sebenarnya digunakan raja...'

'Jadi Athanasia yang berumur 9 tahun pun, bisa sampai ke istana raja karena sedekat ini!' batin Athi berteriak

Claude kemudian melirik patung malaikat yang terdapat bekas gigitan Athi. Dan seketika suasana menjadi hening.

"Sepertinya dia pikir ini adalah mainan." Kata Felix memecah keheningan

'apa kau akan membunuhku? Karena aku masuk istanamu tanpa izin kau akan membunuhku?' batin Athi lagi

'Kau akan membunuhku karena aku meninggalkan bekas gigitan di patung malaikat mu dan masih hidup sampai sekarang??' batin Athi menjerit

'aku rasa sudah cukup sampai disini.' batin Athan

"Sudahlah ayah, katanya ingin menemaniku minum teh." Kata Athan yang membuat Athi terkejut dan melihat ke bawah, begitu juga dengan Claude.

Setelah cukup lama menatap Athan, Claude melempar Athi ke arah Felix.

"Sepertinya kau kesasar saat bermain dari istana Ruby. Felix, bawa dia." Ucap Claude

"Setidaknya aku harus memberikan jamuan kecil untuk tamu kan." Kata Claude, lalu menggandeng tangan Athan.

•
•
•

Saat ini, Athi sedang berada dihadapan Claude dan Athan. Bisa dilihat bahwa ia sangat gugup dan saat Claude menatapnya, Athi membuang muka.

"Hai, namaku Athanacius, kau bisa memanggilku Athan. Salam kenal." Kata Athan membuka pembicaraan dengan senyum cerah seperti biasa