"Jadi, dengan kata lain (Name) akan menjadi perempuan sekitar satu minggu?" tanya Aizawa.
"Yap," jawab Keigo.
Aizawa menghela nafas panjang. Adik-kakak ini tak pernah beristirahat membuat masalah, dan yang membereskan masalahnya itu harus Aizawa lagi.
Kenapa dia menjadi seperti sosok ayah bagi mereka berdua? Ah sudahlah mungkin ini takdir.
Omong-omong seluruh murid kelas 1-A sedang berkumpul dan merundingkan masalah (Name) ini. Jadi setidaknya Aizawa stress tidak sendirian.
"Wow aku tak menyangka jika (Name) akan menjadi se imut ini jika menjadi perempuan," ucap Sero diikuti dengan anggukan murid laki-laki lainnya.
"Dan... Dadanya juga jadi besar! Itu ukuran yang lumayan tahu, kira-kira itu medium si-"
Sebelum Mineta menyelsaikan kalimatnya, ia sudah dilempar oleh Keigo. Mempunyai adik perempuan itu sepertinya akan lebih sulit untuk menjaganya, pikit Keigo.
"Lalu sekarang bagaimana? Jika (Name) hadir ke sekolah dengan penampilan seperti ini, yang ada sekolah nanti akan ricuh," ujar Midoriya.
"Ah, benar juga. Apa ada yang memiliki saran?" tanya Aizawa.
"Oh! Bagaimana kalo kita ubah (Name) yang 'laki-laki' menjadi sakit parah, dan digantikan dengan murid baru yaitu (Name) yang 'perempuan'?" usul Yaoyorozu.
Semua orang nampak setuju dengan rencana yang diusulkan Yaoyorozu, Aizawa hanya mengangguk saja. Tak mau lama-lama membahas hal ini.
Keigo hanya diam dan mengatakan ia akan setuju jika (Name) juga setuju. Ia tak mau (Name) malah makin stress karena masalah yang belum beres tapi bermunculan masalah baru.
"A-aku..."
(Name) malah menutup mulutnya dan menunduk, bukannya tidak mau berbicara atau berakting sok imut. Tapi ia sangat malu dengan suara barunya! Seharusnya suara ini dimiliki oleh calon istrinya dan bukan (Name)
"Apa? Lanjutkan, (Name),"
"Aku... Setuju..."
"..."
"WOI GILA SUARANYA BERUBAH JADI LEMBUT GITU?!" teriak Kaminari.
"ANJIR (NAME) JADI SOFT UWU GIRL AHAHAHAHA," ejek Sero.
Hampir semua anak-anak tertawa, termasuk Keigo. Itu sangat membuat (Name) kesal, sepertinya wajah (Name) benar-benar memerah karena marah bukan malu.
"HEI DIAM KALIAN SEMUA NJENG!" teriak (Name).
Semua orang berhenti tertawa sejenak, lalu melanjutkan tertawaannya lagi.
"AHAHAHA SUARANYA CEMPRENG BANGET KALAU TERIAK!!"
"Kau-"
"Diam kalian semua," ucap Aizawa.
Semua orang langsung terdiam. Aizawa menarik nafas dalam-dalam, lalu ia menghampiri (Name).
"Karena kau sudah menentukan, besok pagi datang ke ruangan ku untuk mengambil seragam wanita," ujar Aizawa.
"Oh baiklah, terimakasih Aizawa-sensei," balas (Name).
"Dan kau Hawks, lebih baik kau pergi dari asrama ini sekarang juga sebelum aku melarang mu ke sini selama 5 bulan."
"Heeee! Baiklah terserah kau saja!"
Keigo mengacak-acak rambut (Name) dan tersenyum, lalu ia pergi dari asrama tanpa mengatakan apapun. Sepertinya ia belum terbiasa dengan (Name) versi perempuan.
"Lah, tumben?" gumam (Name).
•••
"(Name), apa kau bisa ikut aku sebentar? Kero."
(Name) yang mau masuk ke kamarnya langsung terdiam. Apa katanya? Cinta pertama (Name) mengajaknya untuk bertemu sebentar? Berduaan? BERDUAAN?
(Name) mencoba menenangkan pikirinnya, mau bagaimanapun ini terlalu dadakan?! Ia kan belum menyiapkan apapun!
"E-eh Tsuyu-chan? Memangnya ada apa?" tanya (Name) malu-malu.
"Ikuti saja aku, ini tidak akan lama kok."
Tsuyu memegang tangan (Name) dan berlari kecil. Pipi (Name) memerah, apa akhirnya cinta tulus (Name) akan diterima oleh bidadari yang ada di depannya?!
Tapi tiba-tiba saja Tsuyu berhenti di depan kamar Yaoyorozu, (Name) bingung. Kenapa ia dibawa kemari? Jika ingin menerima cinta tulus (Name) kan perlu tempat yang sepi?
Kemudian Tsuyu mengetuk pintu kamarnya dan terdengar teriakan dari dalam. Lalu, ada seseorang yang membukakan pintunya, yang ternyata itu adalah Mina.
"Ayo masuk!"
"Huh? Maksudnya?"
Tsuyu mendorong (Name) masuk ke dalam kamar dan berkata. "Sudahlah, masuk saja dulu. Kero."
(Name) semakin bingung karena ternyata di dalam ada semua murid perempuan. Apa dia akan dikeroyok karena mengatakan cintanya pada Tsuyu?
"Sebenarnya apa yang..."
"Shut! Karena sekarang kamu sudah jadi perempuan, jadi kamu harus belajar segala tentang perempuan!" potong Mina.
"Yup! Walau waktunya cuman seminggu, tapi kamu harus bisa menjaga dirimu yang sekarang ini adalah perempuan tahu!" sambung Ochako.
"Jadi..?"
"Hehe.... Hehe..."
Semua anak perempuan itu tertawa dengan ekspresi yang menyeramkan. Membuat (Name) menjadi ketakutan, apa para anak perempuan di kelasnya ini selalu semenyeramkan ini?
Ternyata para anak perempuan mendandani (Name), dan menstyling rambut dan pakaiannya. Tidak lupa sembari menjelaskan tentang bagaimana sistem tubuh perempuan bekerja, dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang perempuan.
Itu semua membuat otak (Name) menguap, ternyata perempuan lebih sulit dipahami daripada matematika, ya. Meskipun sudah membaca puluhan novel romance, anime romance, komik romance sepertinya (Name) tidak akan pernah paham tentang perempuan.
"Dan selesai! Astaga astaga! (Name), kau sangat imut! Ambil ponsel ku cepat, kita harus mengabadikan ini!!" ucap Yaoyorozu bersemangat.
"Tamat. Apa kamu mengerti, (Name)?" tanya Jirou.
"Tidak... Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku ada disini? Aku siapa?"
(Name) sepertinya linglung.
"Aku sudah mengirimkan foto mu pada Hawks-san!" celetuk Yaoyorozu.
"Tunggu, kau mengirimkan apa?! Hei-"
"Oh! Dia membalas!!"
"Wow benarkah?! Apa katanya?!"
(Name) hanya bisa pasrah melihat kelakuan teman-teman perempuannya.
"Katanya (Name) sangat cantik!! Dia minta foto lainnya lagi!" tetiam Yaoyorozu kegirangan.
(Name) yang mendengarnya langsung merebut ponsel Yaoyorozu dan melihat isi pesan Keigo dengan Yaoyorozu.
Ternyata benar, Keigo minta foto dirinya lagi! Ini sangat tidak masuk akal dan aneh! Memangnya untuk apa Keigo menyimpan banyak foto (Name)?!
"Ah, sialan... Perempuan itu ternyata sangat menyebalkan..." gumam (Name).
"Kau mengatakan sesuatu (Name)?"
"B-bukan apa-apa ahaha..."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Takami! (Male Reader)
Fanfictiongimana sih rasanya punya abang bersayap? serasa punya malaikat? gak tahu tanya aja sama Keigo (First Name)