chapter 9

4 3 0
                                    

    Terlihat sebuah gedung yang sangat besar disebuah tempat yang hanya diketahui orang-orang tertentu saja.gedung yang dikelilingi banyak bodyguard yang bertubuh besar,berjas hitam.

Sebuah mobil berwarna hitam memasuki basemant.
Kemudian seseorang turun dari mobil tersebut menuju sebuah ruangan yang dijaga ketat oleh para bodyguard.

   "Silakan masuk tuan" ucap salah satu bodyguard sambil membukakan pintu untuk pria tadi,pria itu hanya mengangguk dengan melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan itu.

    "Joheun achimieyo appa" (selamat pagi ayah) ucap pria itu sambil membungkuk khas korea.
   "Ah david eotteohge jinaeseyo" (ah david apa kabar)
Ucap seorang paruh baya seraya tersenyum kearah pria itu.pria itu adalah david sedangkan seorang paruh baya itu adalah ayah angkat david yang bernama kim jungwon yang dikenal sebagai pengusaha yang sukses,pemilik berbagai hotel berbintang,perusahaan ternama,serta sebuah organisasi rahasia.
   " o nan gwaenchanha"(ah aku baik baik saja) ucap david sedikit kaku.
   "Ah sepertinya kau tidak berubah" ucap jungwon sedikit terkekeh.david hanya mengangguk kecil serta sedikit tersenyum.

Dari dulu david memiliki sikap pendiam walaupun telah lama bersama david masih canggung saat berbicara kepada ayah anggatnya itu.

   "David ada yang perlu appa bicarakan" ucap jungwong dengan nada yang sedikit dingin bertanda dia sedang serius.
   "Apa kau sudah tau bahwa ada klien baru yang  akan bekerja sama dengan kita"
   "Ya appa david sudah tau"
   "Lalu apa kau ikut bergabung kali ini,appa harap kau ikut karena ini adalah permintaan klien.dia ingin tim yang terbaik bekerja sama dengannya,jadi apa kau akan ikut bergabung".
Jungwon serta keluarganya sudah tinggal lama dan bahkan telah menetap di Indonesia, mereka telah lancar dalam menggunakan bahasa Indonesia namun mereka masih membiasakan berbicara menggunakan bahasa Korea

David hanya terdiam,david ingin menolak namun jika ayahnya sudah berbicara langsung kepadanya david tidak bisa menolaknya,bahkan david tidak pernah menolak permintaan ayahnya.

    David menghela nafasnya "Ya David akan ikut bergabung"
   "Bagus, kalian akan mendatangani kontraknya bulan depan.oh ya ada suatu hal lagi yang perlu appa katakan padamu."
   "Mengenai?"tanya David dengan menaikkan sebelah alisnya.
   "Tentang ibumu.sekitar 2 Minggu lagi adalah hari peringatan kematian ibumu appa akan pergi ke Seoul kerumah nenekmu.olgeoya"(apa kamu akan ikut)
    "Ne naneun gal goesibnida"(ya aku akan ikut)
    "Joheon(bagus),nanti appa akan menghubungimu
    "Ye(ya).kalau begitu David pamit"ucap David sambil membungkuk khas Korea.
    "Ya hati-hati"

   Kemudian David pergi menuju basemant.lalu dia melajukan mobilnya menuju cafe.

   Setibanya di cafe David langsung masuk kedalam untuk memeriksa pegawainya karena saat ini cafe mulai ramai pelanggan.
David menghela nafas lega karena semuanya berjalan dengan lancar.
 
   Saat sedang memperhatikan para pegawai, pandangan David berhenti pada gadis yang sedang sibuk mencatat pesanan pelanggan yang ada dihadapannya.gadis itu tersenyum hangat kepada pelanggan itu,tanpa disadari david tersenyum.
    "Kenapa senyuman itu mirip denganmu lea"gumam david.

    "Oppa" suara itu memecahkan lamunan david,dia menoleh kearah sumber suara itu,ah ternyata itu suara soejin.
    "Oppa dari mana"
    "Pergi menemui appa"seojin hanya mengangguk sebagai jawaban.
    "Seojin ayo masuk keruangan oppa"
    "Ya ayo"seojin menarik tangan david.
  
   Kemudian mereka berjalan menuju keruangan david seraya mengobrol,tanpa mereka sadari ada yang sedang memperhatikannya mereka dari jarak yang lumayan jauh.

               
              
                     ~~~~❤~~~~

 
   "Door hafa hayoolo lagi liatian siapa itu"
   "Astagfirullah Karin ngangetin tau"hafa memukul bahu Karin.
   "Hehe bercanda jangan marah dong"ucap Karin sambil cengengesan.
   "Lagian Lo lagi liatin siapa sih , serius bener"hafa hanya menggeleng sebagai jawaban.
   "Cogan ya"(cowok ganteng)
   "Emm enak aja nggaklah"Karin tertawa setelah melihat ekspresi wajah hafa.hafa sudah mulai menggunakan bahasanya saat berbicara kepada Karin.
   
Saat sedang asyik ngobrol tiba-tiba Farhan menghampiri mereka dengan gaya khas seorang atasan.

   "Emm bagus ya bukannya kerja malah asyik ngobrol disini,nggak liat tuh udah banyak pelanggan berdatangan"
   "Apa sih pak tiba-tiba dateng terus marah marah,lagian kita itu istirahat sebentar kan capek kita ini"ucap Karin pura pura
Mengelap keringatnya.
   "Alasannya sering kali kudengar alasannya sering kali kau ucap"terdengar suara sang penyanyi yang ada diatas panggung, lirik yang dia bawakan terdengar pas untuk situasi antara Farhan dan Karin.

   "Emm pas banget liriknya"
   "Enak aja saya beneran capek yakan hafa,Lo juga capek kan"
   "Emm iya saya juga agak capek pak"ucap hafa yang dapat anggukkan dari Farhan.
   "Ok saya kasih kalian waktu 5menit untuk istirahat"
   "Ya Allah yang bener dong pak masa cuma 5menit"ucap karin sambil memelas.
  "Emang mau berapa lama, sejam"
   "Ohh boleh tuh"
   "Ya udah nggak papa silakan"
   "Beneran pak"
   "Iya,tapi jangan komplen kalo gaji kamu saya potong"ucap Farhan seraya tersenyum.
   "Enak aja nggak mau"
   "Kalo nggak mau kamunya nurut ok"
   "Ih awas nanti bapak saya aduin sama bunda,udah yuk hafa entar gaji kita dipotong"Karin menarik lengan hafa
   "Dasar pak Farhan jelek wleee"Karin berteriak sambil mengeluarkan lidahnya sebagai ejekan kepada Farhan.
   "Eh dasar pegawai nggak ada akhlak"ucap Farhan sambil melangkahkan kakinya mengusul Karin yang pergi kearah dapur.

                       ~~~~~
                  
     David dan seojin sudah tiba di ruangan David,tempat dimana David mengerjakan tanggung jawabnya sebagai atasan.

Ruangan yang hening hanya ada suara dari mereka yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing
     "Oppa seojin haus"ucap soejin yang memecahkan suasana.david mendongakkan kepalanya setelah mendengar suara soejin.
     "Halooo semuanya"ucap daniel dengan heboh.
     "Berisik"satu kata dari David membuat daniel terdiam serta merinding akan tatapan mata David yang terbilang mengerikan.
     "Daniel gue haus tolong dong Lo pesenin gue es kopi susu ok"
    "Baru aja mau duduk udah disuruh aja untung anak bos"gerutu daniel.
Daniel menghela nafasnya pasrah
     "Ok gue pesenin,bos David juga mau"
     "Nggak usah Lo pesenin buat Farhan aja es kopi latte"
     "Ok" ucap daniel sambil melangkahkan kakinya.

    "Emm bener-bener tuh bocah emang nggak ada akhlak untung aja temen lo"monolog Farhan yang tiba-tiba masuk keruangan david dengan wajah cemberutnya.
    "Kenapa tuh muka ditekuk"tanya daniel yang masih berada didekat pintu.
   "Kepo aja lo"
   "Dih sensi amat cepet tua lo"ucap daniel sambil cengengesan ,seketika itu daniel langsung kabur setelah melihat wajah datar Farhan.
   "Gue tebak karena karin,ya kan"ucap seojin.
   "Ya begitulah"ucap farhan mendekat kearah mereka.
   "Kenapa nggak dipecat aja kan mudah"ucap seojin yang masih setia dengan ponselnya.
   "Enak aja kalo ngomong,dan sebelum gue jelasin pasti Lo udah taukan alasannya".
   "Sesayang itukah"ucap seojin yang melirik sekilas kearah farhan.
   "Iyalah yang lebih tepatnya lagi gue itu harus bertanggung jawab"
    "Tanggung jawab buat apa"tanya daniel yang tiba-tiba berada disamping farhan.
    "Kepo aja lo"lagi lagi jawaban itu yang terdengar oleh daniel.
    "Jahat banget sih lo"
    "Oke gue kasih tau jadi...."

   Tok tok tok

   Ucapan Farhan terpotong saat mendengar ketukan pintu.
    "Masuk"ucap David
    "Permisi saya mau menghantarkan minuman yang dipesan tadi"ucap hafa dengan sopan.
    "Eh hafa silakan"ucap farhan lembut disertai senyumannya.
    "Lo kenal pelayan ini han"
    "Iya dia temen gue"ucap farhan yang dapat anggukkan oleh daniel sebagai jawaban.

Hafa menurunkan minuman itu dari nampan yang dia bawa,tak sengaja hafa melirik kearah David seketika itu dia menjadi gugup setelah mendapat tatapan sinis dari david,dan tak sengaja menumpahkan minuman kebaju seojin.
   "Lo!!bisa nggak hati-hati,liat baju basah karna lo.gue nggak mau tau cepet bersihin"ucap seojin dengan wajah yang memerah karna marah
   "Ma...maaf,tisunya habis saya ambil dulu ya"
   "Nggak mau tau gue maunya sekarang,kenapa nggak pakek baju Lo aja baju lokan lumayan panjang"ucap seojin dengan senyuman sinisnya.

   Hafa hanya bisa pasrah dia pun menuruti kemauan seojin,saat hendak membersihkan baju seojin, dengan cepat Farhan menarik lengan hafa yang dilapisi dengan bajunya.
   "David kenapa Lo diem aja"
   "Kenapa bukakkah itu memang salahnya,mungkin itu juga sebagai hukuman karena dia udah ceroboh,dan saya nggak suka punya pegawai yang ceroboh."kata kata yang dilontarkan David membuat hati hafa sakit,hafa hanya bisa mengangguk berusaha menahan air matanya.
   "Terserah hafa ayo ikut saya"
   "Ta...tapi pak..."
   "Hafa ikut perintah saya"ucap farhan dengan melangkahkan kakinya yang diikuti oleh hafa,farhan tidak memperdulikan teriakan seojin,dia terus melangkahkan kakinya.

  Semoga suka👌

        

    

The An Incident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang