7.

5.4K 151 5
                                        






" Sasuke " Sakura tersentak kaget saat seseorang memegang bahunya. Hari sudah sangat larut dan Sakura hanya memakai pakaian seadanya karena dirinya mau tidur. Tapi kenapa adik iparnya datang pagi-pagi sekali? Apakah ada hal yang penting?

" Mau numpang nginep tapi gak tahu berapa hari. Kakak dimana? " Tanya Sasuke berusaha memalingkan wajahnya karena Sakura hanya memakai lingerie berbentuk kimono dengan bahan yang sangat tipis. Dari tempatnya berdiri dan bahkan dari keremangan dapur bisa dilihat thong tipis yang dikenakannya.

" Pantesan bawa koper " Sakura terkikik geli. Wanita itu bahkan tidak perlu menutup-nutupi tubuh seksinya yang terlihat begitu jelas. Pantas saja Kakaknya tergila-gila dan selalu pulang cepat. Ternyata pemandangan inilah yang selalu dilihatnya dirumah. Kalau Sasuke jadi Itachi dia juga tidak akan bosan.

" Berantem sama Mama? " Sasuke mengangguk. Ia meraih gelas dan mengambil air minum dari dalam kulkas. Secepat kilat Sasuke meneguknya sampai tidak ada yang tersisa setetspun.

" Hm! Nyuruh nikah terus udah tahu belum ada calon " Persis seperti Itachi dulu. Ibunya juga bilang kalau Itachi selalu melamun saat wanita paruh baya itu menyuruhnya menikah terus menerus.

" Mau aku anterin ke kamar? " Tanya Sakura. Sasuke itu tamu, mau tidak mau ia menjamunya dengan baik. Itachi sudah tertidur saat mereka selesai bercinta.

" Gak usah! Udah sana masuk, nanti kakak galau lagi " Ia pergi kedapur juga karena suaminya sudah tertidur. Kalau belum tidur mana berani Sakura masuk dapur. Bisa-bisa ia dimasuki oleh ularnya yang nakal itu lagi.



















Sasuke bingung harus minggat kesini atau kehotel. Kalau ke hotel ia harus mengeluarkan biaya yang lumayan. Dan kalau pergi ke apartemen pasti tidak ada orang yang bisa dijadikan tameng. Kalau disini dirinya bisa meminta bantuan pada kakaknya agar Ayah dan Ibunya tidak mencekiknya.

Tapi tinggal disini akan banyak cobaan yang menghampirinya. Keduanya adalah hyper sex yang membuat telinganya sakit. Ditambah Sakura itu selalu memakai pakaian seksi dirumah, hal tersebut bisa memicu fitnah. Dirinya tidak mau kakaknya salah paham karena kehadirannya.

Dirumah ini tidak ada pembantu. Entah kakaknya pelit atau bagaimana tapi Sasuke masih sangat bingung dengan apa yang terjadi disini. Sakura tidak diperbolehkan memasak ataupun belajar. Jadi kalau dirinya disini artinya Sasuke harus memasak sendiri.

Tidak apa-apalah yang terpenting Sasuke bisa menumpang. Kalau di hotel kan dia harus bayar, walaupun hotel tersebut miliknya sendiri juga Sasuke harus membayar. Uchiha memang tidak mau rugi, kalau masih ada tempat menumpang seharusnya memang dimanfaatkan dengan baik bukan?

Sakura naik setelah Sasuke selesai. Ia ingin meminum sesuatu yang hangat akhirnya pelan-pelan tangannya menyalakan kompor. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya, kompor yang dimiliki dirumah adalah kompor dengan gas tanam. Itachi saja yang kelewatan karena dan memfitnahnya membakar dapur miliknya.

Sakura mulai menaruh panci dan menghangatkan susu cair terlebih dahulu. Ia memakai api kecil untuk menghangatkan susu, setelahnya Sakura memasukkan coklat dan tersenyum dengan hasilnya. Lihatlah! Tidak ada yang terbakar, setelah selesai Sakura menuangkan hot chocolate tersebut kedalam mug kesayangannya.

Hujan selalu terasa menenangkan bagi Sakura. Selama tidak ada petir yang saling bersahutan wanita cantik itu tidak perlu lari kepelukan suaminya. Ia menyesap coklat panasnya sembari menikmati suara hujan dari dapur dengan jendela yang terbuka. Bulu kudunya merinding merasakan seseorang menyesap kulit lehernya dengan lembut.

Sudah bisa dipastikan siapa yang melakukannya. Dari wangi maskulinnya saja Sakura sudah bisa menebak siapa yang datang menghampirinya.




" Papa, kenapa bangun? " Tanyanya pelan. Sakura menyodorkan cangkir pada suaminya. Pria itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Itachi memang takut gemuk, pria itu bilang tidak mau kehilangan perut kotak-kotaknya.

" Aku cari kamu kemana-mana taunya disini " Keluhnya. Itachi menarik kursi makan yang ada disampingnya. Tangannya menarik pinggang istrinya agar duduk dipangkuannya. Sakura melihat kearah lantai dua. Tidak ada tanda-tanda Sasuke keluar, ia merasa keduanya aman.

" Ada Sasuke diatas, dia kabur karena dipaksa nikah sama Mama " Itachi menyipitkan matanya. Pantas saja ponselnya penuh dengan panggilan tidak terjawab dari adiknya. Ternyata Sasuke kesini.

" Biarin aja, Sasuke kan udah gede udah bisa atur hidupnya sendiri. Seksi banget sih, main yuk " Ajaknya. Pria itu menatap sebuah panci bekas pakai yang ada diwastafel, melihat hot chocolate yang dibuat istrinya pasti Sakura menyentuh kompor lagi.

" Kamu masak? " Tanyanya. Sakura menyelipkan jari-jarinya dirambut suaminya. Kalau sudah seperti ini mau tidak mau Sakura harus merayunya.

" Aku ini istri, apa kata dunia kalo aku gak masak. Please izinin aku, aku akan nurutin semua kemauan Papa " Seperti oase dipadang pasir. Itachi berbinar mendengar penuturan istrinya.

" Termasuk bercinta disini? " Sebelah alis Sakura naik. Ada Sasuke diatas, dan mungkin akan sangat beresiko.

" Papa mau kita main disini? " Tanyanya sembari berkedip lucu. Itachi meremas payudaranya yang terbalut bra baru. Sakura sudah mengeluhkan branya yang sempit, dan siang tadi Itachi mengajaknya pergi ke mall untuk memborong apa yang diperlukan olehnya.

" Hm! Aku mimpi kita anal sex, mau coba nggak? " Anal sex? Bolehkah.. kedengarannya menakutkan tapi kalau belum mencobanya rasanya akan sangat disayangkan.

" Pakai pelumas? "

" Iya sayang, pake minyak essential . Tapi harus patuh karena ini kali pertama kamu " Sakura mengangguk. Ia merapatkan duduknya saat Itachi menaikkan bra miliknya dan mengusap putingnya dari luar kimono miliknya. Sensasinya sangat memabukkan hingga Sakura malah menyodorkan payudaranya yang montok kearah suaminya.

" Ahhh~ Tapi Sakura mau jilat lolipop punya Papa " Kimononya mencetak jelas air liur suaminya. Sakura merasa dirinya adalah wanita yang paling seksi karena bisa bersanding dengan Uchiha. Itachi itu tampan, seksi dan juga menggoda. Banyak orang yang mau dengannya namun pria itu malah menerimanya.

" Mama sama Papa terus nagih cucu sama aku. Gimana kalo kita buat sekarang? "

" Ck! Buat anak itu gak gampang, kerjanya harus ekstra. Makanya kalo aku ajak main itu semangat biar bisa cepet kasih cucu buat mereka "

" Iya Pah, nanti Sakura rajinin olahraganya biar badan Sakura kencang dan fit. Sakura juga gak mau Papa berpaling ke lain hati " Bagaimana mau berpaling kalau dirumah saja sudah ada bidadari.




..to be continue..

The Perfect Daddy (Itachi X Sakura) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang