Kesalahan terbesar Sakura adalah dia tidak membawa pakaian tidur. Kalau ia memakai pakaian yang seperti ini sudah bisa dipastikan kalau mereka akan melewatkan malam panas walaupun tengah bertengkar.
Itachi masuk dan mendapati istrinya terduduk dipinggir ranjang. Ia salah, ia memang hendak minta maaf. Niatnya memang ingin memberi istrinya ruang, tapi ia tidak tahan marah sampai berhari-hari dengannya.
Lingerie yang dikenakannya sangat mengundang. Itachi sampai terkesiap dengan keberanian istrinya yang memakai pakaian terbuka padahal tengah marah kepadanya. Ia dan Sasuke sudah mencari istrinya kerumah mertuanya. Tapi Ibu mertuanya malah memberi tahu dirinya kalau Sakura berada disini.
Dengan secepat kilat keduanya langsung melesat kerumah kedua orang tuanya. Walaupun mendapat pandangan remeh Itachi tidak gentar. Asalkan dia tidak dipisahkan malam ini dengan istrinya dia pasti senang.
Sakura membuang wajahnya melihat Itachi menatap dirinya lekat. Pria itu harus mandi dan mungkin Sakura akan menyuruhnya tidur disofa saja ketimbang harus satu ranjang dengannya. Tapi ini ranjang Itachi? Baiklah, karena tidak ada niatan untuk meminta maaf Sakura berjalan menuju sofa dengan bantal guling yang ada ditangannya.
" Mau kemana, aku mau bicara serius " Itachi mencoba menahan lengannya namun Sakura menghempaskannya dengan cepat.
" Nggak ada yang perlu dibicarain lagi, aku mau satu kamar sama kamu juga karena nggak mau mereka mikir yang macem-macem " Sakura terlihat lebih dingin dari biasanya. Dan hal tersebut sudah membuktikan kalau istrinya benar-benar marah kepadanya.
" Please kasih aku kesempatan, aku udah bodoh banget ngajuin permintaan kaya gitu sama kamu " Itachi mencoba menyentuh bahunya namun Sakura menolak. Wanita cantik itu merebahkan dirinya disofa dengan Itachi yang terus mengekorinya.
" Sayang.. " Panggilnya. Namun Sakura buru-buru menutup wajahnya dengan bantal agar Itachi tidak melihat ekspresi sedihnya. Padahal dirumah Ibunya tadi Sakura terus memikirkan perasaan suaminya yang ia tinggalkan. Tapi saat Itachi didepannya, hatinya malah menginginkan untuk terus memaki suaminya.
" Kamu jahat, belum pernah nyatain cinta tapi udah suruh istri sendiri buat berhubungan badan sama orang lain. Kamu cuma mikirin ego kamu aja , mana pernah kamu mikirin perasaan aku " Katanya parau. Itachi mengambil bantal guling dengan paksa lalu membuangnya sembarang arah.
Istrinya tidak boleh menangis. Dia yang salah, sudah sepantasnya dialah yang disalahkan. Kalau perlu Sakura memberinya hukuman agar imbang.
" Sekarang aku mikirin perasaan kamu, aku minta maaf. Aku yang salah karena nggak hargain kamu " Tangan Itachi merogoh saku celananya. Begitu dibuka sebuah kalung berlian dengan liontin love besar membuat mata Sakura berubah takjub. Itachi paham kalau istrinya tidak bisa terlalu lama marah kepadanya.
" Aku nggak bisa disogok " Lihatlah wajahnya yang menggemaskan. Sakura sangat cantik saat tengah merajuk seperti ini. Tapi kelakuannya itu sangat tidak pantas dengan payudaranya kenyalnya yang menyembul melewati pakaiannya.
" Ini bukan sogokan, kalung ini sebagai tanda kalau aku udah mulai mencintai kamu " Sakura memukul bahunya. Itachi pasti bohong, pagi tadi ia dengan sengaja menyuruh Sakura bercinta dengan adik dan sahabatnya.
" BOHONG! " Teriaknya keras. Itachi menggeleng keras. Lalu tangannya memakaikan kalung yang dibelinya bersama Sasuke sebagai rasa cintanya kepada istri tercintanya. Ia memang belum paham betul dengan percintaan, perlahan namun pasti ia akan belajar menjadi suami yang baik untuk istrinya.
" Coba tatap mataku, apakah ada kebohongan disini? " Sakura menggeleng. Disentuhnya kalung yang dipakaikan oleh suaminya. Tidak pernah menyangka kalau Itachi akan bersikap semanis ini.
" Papa.. "
" Iya sayang, sini peluk. Kangen banget seharian nggak peluk. Maafin aku, aku janji nggak akan bikin kamu kecewa apalagi sampai kabur kerumah Mama kaya gini " Sakura memeluknya dengan penuh cinta. Ia tahu Itachi tidak akan tega melakukan yang seperti itu kepadanya. Mungkin nafsu sesaat sudah membutakan mata hatinya.
" Hm! Aku cinta kamu "
" I love you more, baby. Besok kita pindah rumah, aku nggak mau kamu terus terbayang kejadian hari ini "
Kamar apartemen mereka tidak pernah sepi. Suara ranjang berderit terus mengisi kekosongan apartemen selama suaminya pergi bekerja. Sakura memaklumi bulan madunya yang kembali batal karena klien suaminya datang.
Itachi memilih apartemen karena lebih privacy. Dia juga bisa melakukan apapun dengan bebas tanpa takut kedua orang tuanya datang tiba-tiba disaat mereka tengah bermesraan.
Setelah melakukan konsultasi dokter, keduanya mulai mengurangi frekuensi bercintanya. Itachi semakin uring-uringan karena mereka hanya bisa melakukannya dua bahkan tiga kali dalam satu minggu. Biasanya pria itu akan mengajak istrinya bercinta setiap pulang kerja.
Itupun belum ditambah dengan hari libur. Dimana Itachi akan terus dan terus menyentuh Sakura sampai wanita itu hampir kelelahan. Sakura duduk dipinggir ranjang dengan posisi mengangkang. Itachi duduk dibawah ranjang sembari mengurut kejantanannya sembari menjilat rakus vagina istrinya yang terpampang dihadapannya.
Jarinya juga ikut bermain didalam lubang sempir milik Sakura. Si cantik itu hanya bisa mendesah dengan mulut terbuka sepenuhnya merasakan miliknya yang tengah dimanjakan. Lidah Itachi juga tidak lupa menusuk-nusuk miliknya hingga Sakura memaju-mundurkan bokongnya sendiri.
Tangan Sakura meremas pundak suaminya. Dengan posisi seperti ini memudahkan Itachi untuk mengeskplore milik istrinya lebih dalam dan dalam lagi. Dengan usil tangannya membuka laci nomer tiga. Disana adalah tempat dirinya menyimpan berbagai macam sex toys sebagai penetrasi sebelum mereka ke inti permainan.
" Ahhhh... deeper Papa " Lenguhnya saat penis besar terbuat dari karet itu hanya masuk bagian kepalanya saja. Itachi mengaduk-aduk liangnya dengan penuh bersemangat, ditambah Sakura terus mendesah nikmat.
" Enak ,hm? Mau Papa masukin lebih dalam? " Sakura mengangguk. Kakinya sengaja mengangkang lebih lebar agar Itachi bisa memasukkan dildo tersebut lebih dalam.
" Yahhh~ lebih dalam.. aku suka lebih dalam Papahh "
Itachi naik keatas ranjang dengan posisi bersimpuh. Sakura meraih penisnya untuk melakukan oral sex. Dengan keterampilan yang ia punya, Itachi hanya bisa mendongakkan kepalanya saat istrinya mulai memasukkan penisnya kedalam mulutnya.
Sakura ini sudah sangat ahli, jadi jangan diragukan lagi kemampuannya mengulum kejantanannya sampai Itachi berkali-kali keluar di dalam mulutnya.
" Ohh~ Hisap yang keras sayang " Itachi sengaja memaju mundurkan miliknya. Sedangkan tangannya masih terus memasukkan dildo tersebut dengan gerakan cepat hingga istrinya keenakan.
" Emmmm.. Emm.... " Lenguhnya dengan mulut penuh penis besar milik suaminya. Sudah cantik, pintar memasak dan pintar memanjakan suaminya. Itachi menurunkan wajahnya untuk mengecup kening istri cantiknya.
" Papa masukin sekarang ya sayang " Sakura mengangguk dan tersenyum simpul. Ia paling suka kalau sudah masuk kedalam permainan inti karena hal tersebut membuatnya keenakan. Malam itu dihabiskan mereka berdua dengan bercinta.
Desahan Sakura juga teriakannya saat Itachi bermain kasar benar-benar memanjakan telinganya. Itachi pun tersenyum, ia bahagia sekali karena istrinya pun senang dengan apa yang tengah dilakukannya ini.
..THE END..
Akhirnya ending.......
Aku gak berharap banyak sih dengan pairing itasaku punyaku ini. Tapi kalian bikin aku seneng karena votenya ngalir terus jadi bikin semangat.
UNTUK EXTRA PART BAKALAN UPDATE DIBLOG YA. JANGAN LUPA BACA THE PERFECT AFFAIR:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Daddy (Itachi X Sakura) ✔️
Fanfiction(25+) Ketika sipolos bertemu dengan si mesum. Bagaimana Itachi mengatasi kepolosan istrinya namun ganas diatas ranjangnya? Disclaimer : Masashi Kishimoto Picture from Pinterest