𝟬𝟭| 𝗦𝗵𝗶𝘀𝘂 𝘃𝗶𝗹𝗹𝗮𝗴𝗲 𝗿𝗮𝗶𝗱 (𝟭)

1K 121 3
                                    

[Name] menatap lamat kaptennya yang sedang merokok di sofa tepat di depannya. Dirinya tadi di panggil oleh Magna untuk menemui sang kapten.

Berpakaian layaknya orang jelata lainnya, hanya memakai kaos putih usang dengan jubah robek nya. Orang di depannya ini terlalu biasa, tapi dia adalah kaptennya.

"Jadi ada apa anda memanggil saya Danchou?"

Dengan raut wajah datar seperti biasa. [Name] sering menampilkan raut wajah tanpa ekspresi saat biacara pada sang lawan biacara.

Menghembuskan asap rokoknya. Asap rokok itu menyebar ke segala arah, yang membuat [Name] sedikit terbatuk karena asap rokoknya yang masuk ke hidung. Sumpah itu membuat hidungnya terasa sedikit perih.

"Kenapa suara mu tidak ada semangatnya sama sekali?"

"Hah?! Meskipun suara ku tidak semangat tapi di dalam jiwa raga ku ini sudah berdebar akan semangat loh!"

"Langsung ke intinya saja!"

"Kau begitu sungguh tidak sabarannya"

Demi kuda laut yang menaiki kuda poni, kapten di depannya ini sering kali bertele-tele dan membuatnya kesal.

"Ayolah Danchou jangan seperti Finral"

"Seperti dia bagaimana?"

Kapten di depan ini sering menggoda [Name] dengan candaannya yang sering kali membuatnya kesal setengah mati.

Memang seharusnya saat pemilihan pasukan ksatria sihir [Name] memilih saja Fajar keemasan daripada Benteng hitam.

'Sial kenapa aku jadi meruntuki kebodohan ku!'

[Name] membatin di dalam pikirannya sembari senyum jengkel pada Yami. Yami mematikan rokoknya dan menatap [Name] yang sedang senyum jengkel pada Yami.

"Kau ada misi dengan Luck, pergilah ke desa Shinsu untuk menangkap pencuri yang mencuri persedia pangan para warga di sana"

[Name] mengangguk paham atas penjelasan Yami. Menangkap pencuri di desa dengan Luck, itu misi yang mudah.

[Name] mengangkat bahu acuh. Misinya yang seperti ini sudah beberapa kali di jalani, kek gak ada misi yang lain aja, yang menantang gitu.

"Tapi apa misinya tidak bisa solo?"

"Jangan mengharapkan yang tidak-tidak, kau itu belum genap satu tahun di sini!"

"Ah baiklah"

[Name] pergi dari hadapan Yami. [Name] juga sebenarnya suka-suka aja menjalankan Misi bersama, tapi entah mengapa saat menjalankan Misi bersama [name] seperti seorang beban yang memperhatikan seniornya bekerja sendiri.

Seperti waktu bersama Gauche, Vanessa dan Magna, [Name] hanya memperhatikan mereka saja, misi yang di jalaninya terlalu mudah dan terlebih lagi bagi para senior seperti mereka.

[Name] hanyalah seorang Junior mereka dan mereka semua adalah Seniornya.

[Name] sekarang menjumpai Luck yang sedang membaca Grimoire. [Name] berjalan kearah Luck dan memanggilnya.

"Luck-kun"

Luck yang namanya di panggil segera menoleh dan menutup Grimoire. Luck menampilkan senyum ceria nya seperti biasa.

"Apa kau sudah siap [Name]-chan!"

[Name] mengangguk pada Luck. Luck dan [Name] cukup akrab, apalagi saat dirinya baru masuk Luck terlebih dulu dekat dengannya.

𝓣𝓱𝓮 𝓐𝓷𝓰𝓮𝓵 𝓢𝓹𝓲𝓻𝓲𝓽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang