[1]Oleh
ppradipta_•
Tak ada yang namanya pengampunan,
Bagi mereka yang mulanya menyulut perang.
Semua kekuatan yang diangkuhkan,
Kini berakhir dengan kekalahan.Bumi bergetar menjadi saksi,
Atas sosok-sosok yang dipancung di tiang-tiang besi.
Manusia bersorak-sorai,
Tak sabar akan penghakiman yang sudah dinanti-nanti,
Pembakaran berpuluh-puluh ahli magi.Api pun disulut,
Disusul erangan para penyihir,
Juga manusia-manusia yang kegirangan.Perlahan tapi pasti,
Api menjalar hingga membakar ubun-ubun,
Merenggut satu persatu nyawa,
Hingga tiada lagi yang tersisa.Sang Pemimpin Agung pun maju,
Memberi wejangan,
“Setiap ada seorang bayi yang lahir, ia harus dicek apakah ia memiliki level sihir atau tidak.
Bilamana ia memiliki level sihir 0,00001 kali pun, bayi itu harus dieksekusi.”Begitulah.
Marlina menutup buku yang dibacanya.
Ia hanya bisa berharap,
Kejadian berabad-abad yang lalu itu tidak akan terulang kembali.Namun, siapa yang tahu.
•
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Niskala Magi
FantasíaApakah ini adalah akhir dari hidup para penyihir? Di dunia yang dikuasai oleh teknologi canggih, terciptalah sebuah batu yang bisa menangkal sihir. Batu yang merupakan kunci dari kemenangan manusia biasa dalam perang melawan para penyihir. Namanya...