bagian 06

92 12 6
                                    

Sebelumnya, saya ingin meminta maaf atas segala keterlambatan saya dalam melanjutkan cerita ini, tidak disangka sudah bertahun-tahun. Semoga masih kalian masih menunggu jalan ceritanya.

Dan, terimakasih yang sudah membuat saya yakin untuk meneruskan cerita ini kembali, selanjutnya mohon bantuannya.

-
-
-

Langit semakin terlihat gelap, sudah berapa lama mereka duduk dan hanya terdiam menatap sekeliling taman tanpa adanya sebuah kata yang terucap?,

Sesekali Ryuu melirik Takahiro yang tidak berhenti menghisap rokok ditangannya.

"Huhhh.." helaan nafas terdengar, Takahiro yang sadar langsung menoleh ke arah Ryuu.

"Mau makan?,"

Ryuu sekarang memberanikan diri menghadapkan tubuhnya ke Takahiro.

"Bisakah kita pulang?, Ini sudah gelap dan kau meninggalkan tunanganmu sampai sekarang."

Takahiro bangun dari duduknya, membawa tangan Ryuu di genggamannya. Ryuu yang terkejut  mengerutkan keningnya kebingungan.

"Aku mengabaikannya."

Ryuu bangun dari duduknya karna tangannya tertarik oleh genggaman Takahiro.

Ryuu menatap mata sayup laki-laki yang ada dihadapannya itu, tidak peduli dengan perkataan Takahiro.

"Ikut aku, setelah makan nanti kita pulang. Aku akan mengantarmu." Lanjut Takahiro.

Takahiro menarik pelan tangan Ryuu agar ikut berjalan beriringan bersamanya. Ryuu menunduk, bibirnya sudah tidak bisa lagi mengucap sebuah kata.

*

Beberapa menit berlalu, mereka sampai disebuah restaurant yang tidak terlalu jauh dari taman. Sepanjang jalan mereka hanya diam.

Takahiro meminta Ryuu untuk memesan makanan. Ryuu sempat menolak, entah karna kurang nafsu atau dirinya sedang tidak enak untuk makan saat itu.

Takahiro yang tak sabar, langsung memesan makanan untuk mereka berdua.

Dan dengan pasrahnya, Ryuu makan walau dengan keadaan tidak baik-baik saja.

**

'cklek'

Ryuu sampai di apartement- nya.

Dia berjalan kearah sofa tengah, dan dengan sengaja membuang tasnya, dia langsung membanting tubuhnya diatas sofa.

Bahu yang bersandar disofa, matanya yang mulai terpejam, hela nafas yang terlihat melelahkan.

"Takahiro-san.."

Matanya terbuka, dan melihat tanggal yang berada di telepon genggamnya.

"Takana-san?, Kita benar-benar selesai."

Air matanya tak terasa mengalir dipipinya. Matanya terpejam, dan mengingat kembali beberapa tahun berlalu begitu bahagia.

"Ryuu.."

Sekilas suara panggilan Takahiro terdengar, Ryuu membuka matanya dan menggeleng cepat.

"Kenapa?!, Jangan dia, jangan Ryuu."

Seolah bicara dengan dirinya sendiri, dia berteriak keras untuk mengingatkan kembali bahwa Takahiro bukan orang spesial baginya.

*

Setelah membersihkan badannya, Ryuu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Dengan hanya selimut yang menutupi sebagian tubuhnya dia melihat telepon genggam dan melihat beberapa isi pesan yang masuk disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RyuuTakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang