22. - Secret of the Past (2) -

3.8K 741 146
                                        

Bacanya pelan² ya wak, biar inti ceritanya enggak sampai kelewat 🖤🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bacanya pelan² ya wak, biar inti ceritanya enggak sampai kelewat 🖤🤍



Sesosok tubuh dengan sayap hitam itu terbaring lemah tanpa pergerakan sedikitpun. Kedua mata pria, sang Demigod hitam itu terkatup rapat. Sangat rapat hingga seolah tak akan kembali terbuka.

Sementara di sisi ranjang, seorang gadis berdiri dengan isakan tertahan. Kendati kedua kakinya terasa sangat lemas, namun sekuat tenaga ia masih berusaha menopang berat tubuhnya sendiri. Benak gadis itu terasa remuk redam, namun sebisa mungkin ia harus tetap kuat dan bertahan.

Ya, kini Lalisa memang tengah bersama Jungkook. Menemani pria yang tengah berbaring tak berdaya itu. Dimana pria itu terkulai lemas setelah mendapatkan hukuman dari sang dewi Nemesis. Bukan untuk maksud yang jahat, namun kemarahan Jungkook harus di hentikan agar tak sampai melebar dan semakin berimbas pada negeri Minas.

Di dalam kamar Jungkook itu, terdapat Empat presensi termasuk Jungkook. Sementara ketiga presensi lain adalah, Lalisa, sang kakek dan dewi Nemesis. Ketiganya larut dalam diam dengan pandangan lurus menatap Jungkook. Ruangan benar-benar senyap, hanya isakan tertahan yang terus meluncur dari belah bibir Lisa. Lebih dari itu, seolah mereka bertiga bena-benar larut dalam angan masing-masing.

Hingga sekejap berikutnya, sebuah helaan napas panjang menguar dari belah bibir Nemesis. Garis-garis kerutan jelas tampak tercetak di kening sang dewi keadilan itu. Dan pada akhirnya, sang dewi Nemesis membawa tubuhnya berdiri dan beranjak begitu saja dari dalam sana. Melangkah lebar, dan seketika membuat Lisa terkesiap cepat.

Seakan menyadari suatu hal, Lisa lantas turut beranjak dan melangkah lebar mengikuti Nemesis. Beruntung, presensi sang dewi keadilan itu belum menghilang.

"Dewi Nemesis!" Suara Lisa menguar, sedikit memekik hingga membuat langkah Nemesis terhenti.

"Maaf, kau akan pergi kemana?" Tanya Lalisa kembali begitu ia dan Dewi Nemesis kini telah saling berhadapan.

"Kemana lagi Lisa? Aku harus menghadap Zeus. Dia pasti murka akibat kerusakan yang Jungkook timbulkan. Kau lihat sendiri kan? Hutan terbakar hebat, dan lagi Jungkook telah menghilangkan nyawa dua Demigod putih begitu saja."

Penuturan Nemesis lantas membuat sorot mata Lisa menyendu. Gadis itu paham betul apa yang akan terjadi setelahnya. Kekacauan yang di timbulkan Jungkook memang tak bisa di anggap remeh. Dan itu semua, terjadi karena dirinya.

Hingga kemudian, dengan setitik air mata yang kembali meluncur dari sudut matanya, Lisa bersuara lirih.
"Gerbang Neraka. Apakah Jungkook akan di hukum di sana? Jawab aku, Nemesis."

Sempat terpaku beberapa saat, Nemesis menghela napas panjang.
"Kemungkinan terburuk adalah iya. Tapi aku..."

"Jika Jungkook di kirim ke Gerbang Neraka, maka mustahil baginya untuk dapat kembali bukan? Jungkook memiliki darah iblis di tubuhnya, dan Gerbang Neraka adalah sebuah tempat yang abadi bagi siapapun yang memiliki darah iblis seperti Jungkook. Dan kemarahan hebat yang Jungkook timbulkan malam ini, akan sangat mungkin membuat Jungkook terkurung di Gerbang Neraka. Iya kan', Nemesis?" Lisa terus bersuara. Terdengar bergetar, menyatu dengan isakan tertahan.

60 DAYS || Lizkook [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang