[M] Lalisa Afreeda tidak hidup dalam dunia fantasi, gadis itu tinggal di Seoul dan bukan di Neverland atau negeri dimana peterpan berada. Bahkan ia hidup di dunia modern dengan segala tekhnologi canggih yang mengisi hari-hari gadis itu. Setidaknya s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Di sebuah ruangan yang tidak begitu besar itu, Jungkook dan Lisa terdiam dengan belah bibir yang terkatup rapat. Bahkan, tubuh keduanya sama sekali tidak dekat. Melainkan terbentang sebuah jarak yang menemani bungkamnya mereka berdua.
Di sisi ranjang, Lisa menunduk dalam. Jari jemari gadis itu bertaut erat dengan liquid bening yang telah menggenang di pelupuk mata indahnya. Bahkan, bibir gadis itu terlihat sedikit bergetar. Seolah, tengah menahan kuat lesakan isak yang telah berada di ujung lidah.
Sementara tak jauh dari Lisa, Jungkook berdiri dengan tubuh yang bersandar. Kedua mata sang demigod hitam itu terpejam erat dengan alis yang saling bertaut dalam. Kepala Jungkook mendongak, sementara tangan pria itu terkepal kuat.
Hingga kemudian, kedua mata Jungkook terbuka kala rungu pria itu menangkap isakan lirih. Spontanitas Jungkook menoleh, dan pria itu mendapati Lisa yang telah terisak di sisi ranjang.
Dengan cepat, Jungkook melangkah menghampiri Lisa. Pria itu lantas berjongkok tepat di hadapan Lisa dengan kepala mendongak. Menatap sang kekasih yang telah terisak dengan hebat itu.
Tanpa bersuara, kedua tangan Jungkook terulur. Pria itu mendekap tubuh Lisa lembut. Namun tak ada yang Jungkook lakukan selain membiarkan Lisa menumpahkan tangisnya. Jungkook paham dengan apa yang di rasakan oleh Lisa, karena sejatinya... Pria itu juga merasakannya.
Masih terngiang jelas dalam ingatan Jungkook, dimana beberapa saat lalu kala ia dan Lisa berada di kediaman Nemesis yang bermaksud menghentikan kutukan, justru jawaban yang mereka terima benar-benar di luar dugaan. Dimana, salah satu caranya adalah... Lisa harus mendapatkan benih dari sang putih dari penyatuan mereka berdua.
Cara ini tentu saja tak dapat di terima oleh Jungkook maupun Lisa. Kendati Jungkook hitam dan putih terdapat dalam tubuh yang sama, namun keduanya tetap berbeda bagi Lisa. Lagipula, Lisa hanya mencintai Jungkook sang demigod hitam yang memiliki darah iblis dalam tubuhnya. Jadi, bagaimana bisa ia bercinta dengan seseorang selain Jungkook hitam? Sekalipun itu adalah seorang Jungkook putih.
Hingga akhirnya, dengan rahang yang mengetat sempurna, Jungkook bersuara lantang jika ia menolak cara tersebut. Pria itu tentu tak bisa menerima jika Lisa harus bercinta dengan sosok putih meskipun itu adalah bagian dari dirinya sendiri. Bagi Jungkook, cukup sudah selama ini ia berbagi dengan Jungkook putih. Menyerahkan sebagian hidupnya hingga setengah tubuhnya pada sosok demigod putih ciptaan Nemesis tersebut.
Suasana menjadi panas. Di kediaman Nemesis, Jungkook sama sekali tak mengendurkan sorot matanya yang tajam. Pria itu paham jika waktunya semakin menipis dan kian terkikis. Akan tetapi, membiarkan Lisa bercinta dengan makhluk lain? Yang benar saja.
Hingga akhirnya, dengan sebuah helaan napas panjang, Nemesis kembali bersuara, "Jika cara ini sama sekali tak mampu kalian terima, aku masih ada cara yang lain. Seperti yang ku ucapkan sebelumnya, jika cara ini teramat sangat berbahaya. Dan yang harus melakukannya, adalah kau sendiri... Jungkook."