"yah! siapa yang tidak mau berlibur ke Jepang?"
"betul itu! tentu saja kita akan ikut" Chaeyoung menambahi.
"oke oke, sekarang aku tau kalian mau ikut hanya karena liburan gratisnya" canda Dahyun yang membuat semuanya tertawa.
"tapi serius, aku bisa ikut di acara pertunangannya, tapi aku tidak yakin bisa liburan dengan kalian" ucap Jeongyeon.
"ah wae?" Dahyun kecewa.
"kau tau sendiri kan bagaimana sibuknya bekerja di dapur? aku gak yakin bisa ngambil libur 2 hari apalagi aku belum sampai sebulan bekerja" jelas Jeongyeon.
"ah, ternyata itu. tenang saja itu bisa ku atur" ucap Dahyun.
"mana bisa begitu, kau tidak bisa seenak saja seperti itu" ucap Jeongyeon.
"apa kau lupa kalau kau bekerja di resto ayahku? kau harus melakukan perintah atasanmu unnie atau kau dalam masalah" ucap Dahyun dengan senyum kemenangan.
"hadeh, ya ya. tapi aku tidak mau mendapat masalah setelahnya, Dahyun"
"beres, serahkan saja padaku" ucap Dahyun.
Jeongyeon melihat jam yang ada di ponselnya. "sepertinya ini sudah saatnya aku harus bekerja"
"ah iya aku juga" ucap Chaeyoung kemudian ketiganya berdiri.
"kau mau bareng unnie? kita kan searah" ucap Dahyun.
"baik Miss. Kim" semuanya tertawa dan Jeongyeon mendapat pukulan di lengan dari Dahyun.
-
Jihyo merebahkan dirinya pada kasur. Akhirnya ia bisa kembali meluruskan punggungnya di kasur empuk setelah seharian bekerja. Setelah ini ia akan makan malam, tidur, bangun, lalu bekerja lagi, selalu berputar didalam loop yang sama. Ingin sekali ada sesuatu yang berbeda tapi ia juga tak tahu melakukan apa.
Ia bangun dan menuju kamar mandi, melepas semua pakaiannya membersihkan diri di bawah pancuran air. Setelah menggosok giginya, ia keluar ke kamarnya mengenakan pakaian yang lebih santai.
Setelah beres dengan urusannya, ia mendengar ponselnya berdering dari nomor yang tidak di kenal lalu ia mengangkatnya.
"halo?"
"selamat malam Jihyo"
Tunggu, ia kenal dengan suara ini. "Jeongyeon? dari mana kau mendapat nomorku!?"
"haha itu tidak penting. yang penting adalah aku mau mengajakmu makan malam di sini, aku masak cukup banyak" ucap Jeongyeon dari seberang.
"hah? maaf jeong sepertinya jawabannya adalah tidak" tolak Jihyo.
"hump ayolah, makananku enak dan kau pasti suka" Jeongyeon membujuk.
"itu tak akan bekerja jeong dan jawabannya tetap tidak"
"baiklah, datang saja kalau kau ingin mencoba makananku. annyeong~" ucap Jeongyeon lalu menutup telponnya.
"huh, untuk apa juga aku ke tempatnya"
Jihyo melempar ponselnya ke kasur dan menuju ruang tengah menyalakan televisi. Menit terus berlalu dan perutnya kini mulai terasa lapar karena memang ia belum makan. Sempat terlintas beberapa makanan di kepalanya tapi jika dipikir lagi ia sudah terlalu sering makan itu.
Jihyo teringat dengan perkataan Jeongyeon tadi. Ia mulai mempertimbangkan tawarannya. Sepertinya tak ada salahnya jika ia datang ke sana. Apalagi ini adalah makanan gratis yang dibuat langsung oleh seorang chef.
![](https://img.wattpad.com/cover/286512644-288-k981228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Same but Different | Jeonghyo
FanfictionKetika seseorang yang paling kita cintai meninggalkan kita dengan cara yang paling tidak baik, orang itu pasti tidak akan pernah pergi dalam hati dan pikiran kita. Tapi bagaimana jika suatu hari kita bertemu dengan seseorang yang mirip dengan orang...