⩇𝟭

508 72 2
                                    

┈━ִ━   ۫ ׅ ꒷۪ 𝄪  ۫ ׅ ꒷۪ 𝄪  ۫ ׅ ꒷۪ 𝄪  ۫ ׅ ━━┈

sudut pandang penulis

Malam hari seorang lelaki paruh baya berkeliling di halaman belakang Hogwarts. Matanya tak sengaja menangkap sosok gadis bersurai pirang yang tertidur. Lebih tepatnya tak sadarkan diri dengan gaun putih dan beberapa kainnya terdapat bercak darah. Lelaki itu dengan sigap menggendongnya untuk diperiksa di hospital wings.

﹙sudut pandang mellifluous﹚

Aku merasakan tubuhku terbaring di atas kasur, memangnya di surga ada kasur?

Aku membuka mataku perlahan, yang pertama kali kulihat adalah atap dan sedikit bau ramuan menyeruak di dalam ruangan. Aku menatap bingung, seharusnya aku sudah mati bukan?

Hening beberapa saat, hingga aku tersadar bahwa ini bukan negeriku. Aku meraba bahuku yang tak lagi bersayap. Rambut ku yang berubah menjadi pirang pucat dengan beberapa helainya berwarna hitam.

"Oh tidak..." aku menjambak rambutku frustasi. Menyadari aku berada di dunia yang berbeda, ini adalah planet bumi.

Tak lama pintu terbuka menampakkan tiga orang berjubah. Pakaian yang cukup aneh. Mereka menghampiri kasur ku sembari berbincang-bincang entah apa itu.

"Saya Armando Dippet, kepala sekolah di Hogwarts. Dan ini rekan saya Albus Dumbledore, dan Galatea Merrythought. Boleh kah kami mengetahui indentitas anda, Ms...?" Salah satu dari mereka yang memiliki janggut beruban pendek bertanya kepadaku.

"Fayette," jawab ku. Itu adalah nama karangan. Aku hanya melontarkan apapun yang terlihat di benakku.

"Ms. Fayette pada malam hari staff kami menemukan anda dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Saat ini kami belum mengetahui identitas anda, dan apa yang terjadi kepada anda."

"Ini bukanlah tempat ku." Ucap ku dengan bibir bergetar. "Aku salah satu fey dari negeri Moors. Saat itu terjadi perang, dan aku ikut bertempur. Entah bagaimana saya terjatuh dari ketinggian atap kastil. Dan berakhir disini." Aku memejamkan mataku mengingat kilasan itu.

Galatea Merrythought bergerak duduk di samping kasur ku. Aku merasakan sesuatu yang hangat saat kedua tangan nya menyentuh bahuku.

"Apakah mungkin gerbang dimensi itu terbuka?" Bisik nya dengan lirih.

"Gerbang dimensi?" Dahi ku mengerut kebingungan. "Tidak ada hal semacam itu di Moors." Tatapan ku beralih menatap satu-persatu dari ketiganya.

"Moors adalah negeri yang ajaib Ms. Fayette, anda bukanlah satu-satunya yang terlempar jauh dari sana." Albus Dumbledore berjalan mendekat.

Begitu banyak beban di benakku. Ada beberapa hal yang tak bisa aku proses. Apakah Maleficent telah lenyap? Apakah kita selamat didalam perang? Tak sadar mereka mengecilkan suara seiiring berjalan nya waktu.

"Ms. Fayette?" Aku tersadar ketika Armando Dippet memanggil.

"Ya, pak?" Jawab ku.

"Kami akan memutuskan untuk mengusut kasus anda lebih dalam. Dan ini membutuhkan waktu yang panjang." Kepala sekolah itu menatap rekannya sebelum kembali melanjutkan.

"Untuk sementara waktu, anda akan tinggal di kastil Hogwarts dan menjalani semuanya sebagai murid. Kami akan memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui identitas anda. Semuanya akan diurus oleh Profesor Dumbledore."

Dan dengan begitu mereka meninggalkan ruangan setelah basa-basi yang lama. Aku menatap kepergian mereka dengan cemberut. Aku benci untuk menjalani semua ini.


║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║

ִ  ׁ ⊱ mɘllιflυουs ; maleficent × hogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang