[2/10]

5.4K 944 67
                                    

Wanita yang baru saja berganti marga menjadi Akashi itu mendengus kesal. Tidur nyenyak nya terusik oleh tangan yang tiba-tiba saja melingkar di perut rampingnya. Namun rasa kesalnya hilang begitu saja ketika ia menolehkan kepala ke samping. Jari lentiknya bergerak—mengusap anak rambut Sanzu yang sudah terlalu panjang untuk ukuran poni.

[Name] mecoba untuk beranjak, tetapi Sanzu justru semakin mengeratkan pelukannya. Rasa gemas akan wajah Sanzu saat tertidur pulas tidak lagi ada, justru digantikan dengan rasa kesal karena pelukan itu terlalu erat.

Sanzu terbangun karena sang istri terus menggeliat dan berusaha melepaskan pelukannya. "Brengsek! Aku masih mengantuk."

[Name] tertegun dengan umpatan Sanzu barusan. Sepuluh ribu persen, jantung [Name] serasa ingin meloncat keluar. Berhubung tangan Sanzu tidak lagi memeluknya, [Name] langsung beranjak dari ranjang tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.

Baru awal pernikahan, tetapi [Name] sudah dibuat overthinking dengan perubahan sifat Sanzu. Selama bertahun-tahun mengikuti laki-laki itu, sepertinya tadi adalah kali pertama Sanzu mengumpatinya.

Ketika tubuhnya merasakan hangatnya guyuran air hangat dari shower, pintu yang di ketuk secara tiba-tiba membuat [Name] kembali menghembuskan nafas kesal. Buru-buru, wanita itu memakai bathrobe dan segera membuka pintu.

Lagi-lagi jantungnya dibuat tidak baik-baik saja. Sedetik setelah pintu terbuka, [Name] langsung mendapat doorprize berupa kecupan singkat di bibirnya.

"Maaf." Hanya satu kata yang keluar dari mulut Sanzu—itupun sangat lirih, bahkan kedua matanya masih sayup-sayup seperti belum ikhlas bangun tidur.

[Name] mengusap-usap rambut Sanzu. Membiarkan laki-laki itu kembali memejamkan mata serta meletakkan kepala di bahu nya—walaupun terasa berat dan juga pegal.

Tak mendengar balasan yang keluar dari mulut sang istri, Sanzu mendongakkan kepalanya. Menatap heran ke arah [Name], tetapi pandangannya salah fokus dengan leher jenjang yang ada di hadapannya. Sanzu menyeringai—sedikit mencurigakan.

[Name] memekik dengan perlakuan tiba-tiba Sanzu. "Sekarang siapa yang brengsek hah?!"

Sanzu tertawa kecil dan berniat untuk segera mandi saja agar rasa kantuknya hilang. "Memangnya memberi tanda kepemilikan kepada istri sendiri itu tidak boleh?"

𝐖𝐈𝐅𝐄 » sanzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang