Kenleta - 32

523 22 0
                                    

Satu minggu setelah kejadian malam itu di parkiran. Hubungan Kenan dan Aleta sedikit merenggang. Bukan Kenan yang manjauhi Aleta, tapi Aleta yang terlihat menghindar dari Kenan.

Aleta sudah bercerita pada kedua orang tuanya bahwa Kenan memberinya cincin pengikat hubungan. Dan tanggapan orang tua Aleta bisa dibilang menyetujui untuk menerima Kenan menjadi bagian dari keluarga mereka.

Sama dengan Aleta, Kenan pun juga sudah berbicara pada keluarganya sebelum ia memutuskan untuk melamar Aleta malam itu. Begitu mengetahui kalau putranya berkeinginan melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan perempuan pilihannya, Brama dan Sinta dengan senang hati mendukung niat baik itu.
Asalkan dengan satu syarat yaitu Kenan diperbolehkan menikah setelah dirinya sudah lulus kuliah dan bekerja. Karena meskipun dari keluarga yang kaya, tapi kedua orang tua Kenan tidak mau kalau putra bungsunya itu bergantung pada kekayaan orangtua. Intinya Kenan harus bisa mandiri dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan pasangannya nanti.

Hari ini mungkin semuanya akan terjawab sudah. Satu minggu rasanya sudah cukup untuk memikirkan semuanya. Aleta tidak mau terlalu lama menggantung perasaan Kenan.

Aleta sudah bergegas untuk keluar kelas karena bel pulang sekolah sudah berbunyi. Cewek itu mencoba mencari seseorang yang selama seminggu ini ia hindari.

Kelas dua belas memang hanya tinggal menunggu nilai mereka keluar. Selebihnya mereka tidak ada kegiatan di sekolah. Bahkan tidak sedikit yang sudah mempersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.

Begitupun dengan Kenan. Cowok itu sebenarnya sudah didaftarkan oleh papanya untuk berkuliah di salah satu universitas ternama di Australia. Dengan nilai-nilai Kenan yang terbilang baik, kemungkinan cowok itu diterima disana memang besar. Tapi meskipun tengah disibukkan mengurus semuanya, Kenan masih tetap pergi ke sekolah setiap harinya agar bisa bersama dengan Aleta. Kenan memang masih tetap mengantar dan menjemput Aleta seperti biasanya, bedanya hanya sedikit ada jarak saja diantara keduanya.

Aleta menghampiri Kenan yang sudah menunggunya di parkiran. "Yuk pulang," ajak Aleta pada Kenan yang sudah berada di atas motornya.

Kenan dibuat heran oleh sikap Aleta yang sudah tidak seperti kemarin-kemarin. Untuk pertama kalinya setelah satu minggu, cewek itu memulai pembicaraan lebih dahulu diantara mereka.

"Langsung pulang nih?" tanya Kenan saat mereka sudah keluar dari area sekolah. Sebenarnya cowok itu ingin mengajak Aleta jalan-jalan dulu memang, tapi ia masih ragu mengingat sikap Aleta yang tiba-tiba terus menghindarinya. Padahal Kenan bukan tipe cowok yang mudah ragu seperti saat ini saat mengajak cewek untuk jalan.

"Hm, boleh ngga mampir makan es krim dulu ditempat biasa. Kebetulan aku lagi pengin makan es krim nih." Tentu saja Kenan langsung mengiyakan ajakan Aleta barusan. Cewek itu memang sedang mencari momen yang pas untuk menjawab lamaran Kenan waktu itu. Jadi mungkin ini lah waktu yang tepat. Sambil makan es krim di tempat favoritnya dan Kenan.

Setelah melewati kemacetan ibu kota dengan cuaca yang cukup terik, akhirnya Kenan dan Aleta sampai di cafe es krim yang mereka tuju.

Kali ini mereka berdua memutuskan untuk memesan rasa eskrim yang sama yaitu cookies and cream. Kenan dan Aleta memilih tempat duduk di lantai dua. Ya, memang cafe ini terdiri dari dua lantai. Yang dimana lantai duanya menyuguhkan pemandangan orang berlalu lalang di jalan raya.

Setelah beberapa saat mereka terdiam hanyut dalam pikiran masing-masing. Akhirnya Aleta membuka suara lebih dahulu. "Kenan, aku mau ngasih kamu jawaban buat yang waktu itu."

Penuturan Aleta berhasil membuat pergerakan Kenan yang sedang memakan es krimnya terhenti. Raut wajahnya seketika berubah menjadi tegang.

Sebenarnya Kenan sudah berusaha menerima apapun jawaban yang diberikan Aleta padanya. Saat mengingat bagaimana sikap Aleta belakangan ini setelah ia berniat akan melangkah ke jenjang yang lebih serius. Rasanya kemungkinan Aleta akan menolaknya semakin kuat.

Kenleta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang