Pagi ini Kenan bangun sangat awal, benar saja sekarang baru jam setengah tujuh tapi dia sudah berada di depan rumah Aleta. Menunggu gadis itu keluar dan mengajaknya berangkat bersama seperti biasanya.
Hari ini adalah hari terakhir latihan, sebelum pertandingan basket timnya besok. Kenan berharap besok Aleta masih mau untuk memberikan dukungan untuknya di lapangan.
Kenan sedari tadi hanya memandangi ponselnya, ia berniat akan mengirimkan pesan pada Aleta tapi apa gadis itu akan membukanya? Apa Aleta malah tidak mau berangkat ke sekolah karena ada dirinya di depan rumah?
Pandangan matanya langsung tertuju pada pagar rumah Aleta saat mendengar bunyi pagar itu dibuka. Sudut bibirnya tertarik keatas saat melihat Aleta keluar dari sana.
Dengan cepat Kenan keluar dari mobilnya, menghampiri Aleta yang berdiri di depan pagar, sepertinya gadis itu sedang menunggu taksi.
"Mau berangkat bareng aku kan?"
Aleta diam, masih fokus dengan ponsel di tangannya.
"Kamu mau nunggu taksi apa gimana kok berdiri di sini?" Kenan tak tinggal diam untuk mencari cara agar Aleta mau berbicara dengannya.
Tiba-tiba ada sebuah motor ninja hitam berhenti tepat di depan Aleta. Kenan tahu benar siapa pemilik motor itu.
Kenan menarik jaket yang dipakai oleh pemilik motor hitam itu, "Bangsat! Ngapain lo pake jemput cewek gue segala, hah?!"
"Bukannya kemarin kamu bilang udah putus ya sama dia?" Alvaro berkata dengan santainya pada Aleta yang ada di samping Kenan. Cowok itu tidak menghiraukan teriakan Kenan padanya.
Aleta hanya mengangguk. "Yuk berangkat." Cewek itu malah langsung naik ke jok di belakang Alvaro lalu mengenakan helm yang sudah ia ambil dari tangan Alvaro barusan.
"Ta, jangan gini. Berangkat sama aku ya.." Kenan membujuk Aleta agar mau berangkat dengannya. Bagaimana bisa dia melihat Aleta berangkat ke sekolah dengan cowok lain selain dirinya, apalagi dengan Alvaro?
Bukannya menjawab, Aleta malah menyuruh Alvaro melajukan motornya. Cowok itu mengangguk lalu segera meninggalkan rumah Aleta sambil tersenyum sinis melihat Kenan dari arah kaca spion.
"ARGHH!!" Kenan menendang ban mobilnya. Emosinya benar-benar sudah terpancing hanya dengan melihat Aleta seperti tadi.
***
Latihan hari ini Kenan benar-benar tidak fokus. Pikirannya tertuju pada Aleta. Mencari keberadaan gadis itu di sekitar lapangan tapi nihil.
"Kenan! Kamu kenapa dari tadi ngga fokus? Ini latihan terakhir tapi pandangan kamu dari tadi malah kemana-mana!" Omel pelatih pada kapten tim basket SMA Nusantara itu.
"Maaf Pak. Iya saya janji akan lebih fokus." Sesal Kenan karena dia memang mengakui kalau mata dan pikirannya tidak bisa fokus sejak tadi.
Teman-teman Kenan satu tim yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya. Mereka tahu penyebab Kenan tidak fokus tadi. Ya siapa lagi kalau bukan karena Aleta.
Setelah selesai latihan, Kenan menuju kelas Aleta. Bermaksud akan mengajaknya pulang bareng nanti.
Kenan melihat Aleta duduk dengan Melody. Sesekali Aleta tertawa lepas ditengah obrolan mereka berdua, entah apa yang sedang mereka bicarakan. Tanpa sadar Kenan ikut tersenyum melihat Aleta tertawa selepas itu.
Melody yang menyadari kehadiran Kenan di luar pintu kelas langsung pura-pura berpamitan ke kamar mandi. "Eh Ta, gue ke kamar mandi bentar ya."
Diluar kelas Melody berhenti di depan Kenan. "Gue kasih lo waktu buat ngobrol sama dia jadi jangan sia-siain! Karena setelah ini ngga ada lagi waktu buat Aleta sedih-sedihan sama lo!"