01. ALVALUNA

147 14 47
                                    

HAPPY READING

Gadis berusia 17 tahun itu terus berlari menghindari kejaran dari para polisi. Gadis tersebut dengan lincahnya menaiki pagar yang tinggi,kemudian loncat dengan cepat untuk bersembunyi, agar tidak di ketahui oleh polisi yang mengejarnya.

Dengan panik, tanpa ia sadari. Gadis tersebut masuk kedalam rumah kosong, kemudian bersembunyi di balik dinding rumah tersebut. Ia mengatur nafasnya yang terasa sesak, karena terus berlari untuk menghindari kejaran polisi.

Gadis tersebut melangkah pelan, mengintip di sela-sela pintu untuk memastikan keadaan telah aman. Dari sela-sela pintu ia melihat para polisi telah melewati tempat persembunyiannya.

"Huuhh.." Ia bernafas lega karena para polisi tidak menangkapnya.

Gadis tersebut melihat sekelilingnya. terdapat tembok yang sudah retak, atlas yang bolong,lantai yang sangat kotor dan banyak sarang laba-laba yang bergantungan.

Gadis tersebut hendak melangkahkan kakinya keluar. namun, ia menghentikan langkahnya, karena mendengar teriakan perempuan yang meminta tolong.

Dengan rasa takut, ia melangkahkan kakinya mendekati arah suara teriakan yang ia dengar. Tangan gadis tersebut dengan gemetar memegang crop pintu. kemudian, memutar crop tersebut dengan pelan. Membuka pintu dengan perlahan, kemudian terlihat gadis berusia 17 tahun dengan tangan & kaki terikat, beberapa memar diwajahnya, dan diiringi tangisan yang membuat matanya terlihat bengkak.

Gadis itu merasa lega, karena yang dilihatnya ini manusia. Dengan santai ia menghampiri gadis tersebut, kemudian melepas tali yang mengikat tangan dan kaki.

"Makasih" ucapnya. Gadis itu tersenyum, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Lo kenapa ada disini?"

"Ceritanya panjang, ak_ku takut"

"Ga usah takut kan ada gue. Nama lo siapa?"

"Kana, kalo kakak siapa?"

"Panggil aja Aluna. Keluar yuk?" Ajak Aluna. Kemudian Aluna mengulurkan tangannya kepada Kana, dengan senang hati Kana menerima uluran tangan dari Aluna.

Baru saja mereka berdiri, terdengar suara mobil yang berhenti dari luar, dengan rasa takut Kana memundurkan langkahnya. Aluna merasakan tangan Kana yang dingin karena ketakutan.

"Diluar siapa?" Tanya Aluna. Dengan bergetar kana menjawab "Me..reka dateng, Ak..aku takut.. ayo kita sembunyi.. mereka penjahat bahaya." Aluna menggenggam tangan Kana menenangkannya agar tidak panik.

"Lo tunggu disini, gue cek ke pintu" Kana menganggukkan kepalanya.

Aluna melangkahkan dengan pelan, mengintip di sela-sela pintu, terdapat 3 pereman yang sedang makan-makan. Aluna tersenyum sinis, kemudian membuka pintu dengan keras, membuat Kana terkejut.

"WOYY!! Enak banget makan!!." Teriakan Aluna Membuat 3 pereman tersebut melihat kearah Aluna.

"Siapa lo?!! Berani-beraninya ya masuk ke rumah ini!!". Teriak salah satu pereman tersebut.

"Lo ga perlu tau siapa gue!! Kalo kalian berani, lawan gue sekarang!!".

"Wahh.. nantangin dia bos, lumayan mangsa baru, mana cantik lagi"

"Sikat aja bos"

Aluna tersenyum sinis. kemudian, tanpa basa-basi Aluna mengeluarkan pistol yang berada di saku celananya, Mengarahkan pistol tersebut kepada bos mereka.

Dengan terkejut, para pereman pun mengangkat tangan mereka. Kemudian, Aluna memanggil Kana untuk keluar. Dengan cepat Kana berlari menghampiri Aluna. Aluna berjalan keluar perlahan, dengan tetep mengarahkan pistol tersebut kearah para pereman. Kana mengikuti Aluna dengan tangan bergetar karena rasa takut.

ALVALUNA (on going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang