07. ALVALUNA : Ribut

38 5 5
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

Alvarez dan Aluna tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, Aluna telah lengkap dengan seragam sekolah barunya. Sedangkan Alvarez tengah memakai sepatunya,Tiba² Aluna memegang perutnya yang keroncongan.

"Gue udah cantik gini tapi belum sarapan. Huh.. Laper gue".

Alvarez melirik Aluna dengan tertawa kecil "Gimana tidur di sofa? Enak?". Mendengar ucapan Alvarez membuat Aluna kesal. Semalam Aluna yang mengalah untuk tidur di sofa, Sedangkan Alvarez enak²kan tidur di kasur yang empuk. Namun, Sofa yang Aluna tempati cukup luas. Jadi ia tidak harus merasakan pegal² di tubuhnya.

"Lo itu suami yang kejam tau ga, Udah lah Ayok berangkat gue laper". Alvarez berdiri, Kemudian menganggukkan kepalanya. Mereka bedua Melangkahkan kakinya keluar dari Apartemen.

Sesampainya di parkiran, Aluna terlihat kebingungan karena mencari sesuatu yang hilang di parkiran tersebut. Aluna Menyapu pandangannya dengan wajah kebingungan, Alvarez yang memperhatikan Alunapun ikut kebingungan Melihat sikap Aluna.

"Kenapa?". Tanya Alvarez. Aluna mengalihkan pandangannya beralih menatap Alvarez.

"Motor gue gaada!!". Jawab Aluna dengan wajah yang panik.

"Bego!". Ujar Alvarez dengan wajah datarnya. Sedangkan Aluna langsung menatap tajam kearah Alvarez.

"Apa Lo bilang?!!".

"Kemarin Lo ga bawa motor". Aluna tampak berfikir sejenak, Kemudian menepuk jidatnya.

"Oh.. iya, kemarinkan gue semobil sama Lo. Terus sekarang gimana dong?".

"Bareng gue".

"Nanti ketauan orang lah bego, gimana sih!".

"Gue turunin di jalan".

"Kejam".

"Terus gimana?".

Aluna menghelan nafasnya, kemudian mengangguk pasrah. "Yaudah lah Ayok berangkat".

Hanya ada keheningan diantara Alvarez dan Aluna, Mereka bergulat dengan pikirannya masing². Aluna melirik Alvarez yang tengah fokus menyetir mobilnya.

"Kenapa?". Tanya Alvarez, tanpa melihat kearah Aluna. Namun, Alvarez sadar jika Aluna sedang melihatnya.

"Gue laper".

"Di Tas Gue ada Roti, makan Aja". Aluna yang mendengarnya pun langsung berbinar dengan senyum yang Lebar, Aluna langsung mengambil tas Alvarez kemudian membukanya.

Aluna melihat beberapa buku tertata rapih, dengan satu roti yang masih terbungkus. Aluna mengambil roti tersebut, kemudian mengembalikan tas Alvarez di tempat semula. Aluna membuka roti yang berisi coklat tersebut, kemudian mengigitnya dengan lahap.

"Enak juga, Lo mau?".

Alvarez melirik kearah Aluna sekilas, kemudian menggelengkan kepalanya. "Ga".

"Bagus deh Kalo gitu, gue kan jadi enak". Ujar Aluna dengan mengigit rotinya kembali.

"Iya buat isi tenaga Lo nanti jalan kaki". Aluna menghelan nafasnya dengan mulut yang masih penuh dengan Roti. Dengan kesalnya Aluna menunjukkan Jari tengahnya kepada Alvarez. "Fuck!".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALVALUNA (on going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang